bc

DENDAM dan JERAT PESONA GADIS yang KUCULIK

book_age18+
211
FOLLOW
1.1K
READ
revenge
HE
blue collar
bxg
serious
city
enimies to lovers
bodyguard
like
intro-logo
Blurb

Anggara menculik Almaira untuk memberikan rasa sakit yang ia rasakan pada ayah gadis itu secara perlahan. Dendamnya puluhan tahun karena kehilangan ibunya membuatnya memutuskan menjauhkan gadis itu dari ayahnya. Namun siapa yang menyangka, seiiringnya selalu bersama dan ketergantungan Almaira padanya, benih-benih cinta itu justru hadir di hati Anggara. Mungkinkah ia akan mengakui perasaannya itu pada gadis yang teramat membencinya? Bisakah rasa cinta itu menghapus dendamnya? Akankah cintanya berbalas? Temukan jawabannya di novel romantis ini ;)

chap-preview
Free preview
BAB 1_DENDAM
"Diam! Banyak sekali bicaramu!" gertak Anggara. Rahangnya mengeras dengan tatapan tajam seperti seekor singa yang sedang ingin menerkam mangsa di depannya. Bukan tanpa alasan dia seperti itu. Ia sudah terlalu lelah mendengar ocehan dan sumpah serapah gadis yang diculiknya lima jam yang lalu. Selama sepuluh tahun pria itu menyimpan luka dalam kesendiriannya. Hingga hari ini, tampaknya luka itu bisa menjadi sedikit terobati atau mungkin justru akan semakin melebar dan dalam. Melihat gadis yang di hadapannya ini, membuka kembali memori dalam otaknya yang terasa sudah penuh oleh rasa trauma. Tepat ketika sebuah mobil mendekatinya dan ibunya dengan kecepatan tinggi, beriringan dengan suara teriakan setiap orang yang melihatnya. Bruuukkk ...!!! Hening. Kaku. Menusuk. Masih dengan mata polosnya, Anggara menyaksikan secara langsung bagaimana ibunya terkapar bermandikan darah. Hampir tiap malam, memori itu terus berulang dalam tidurnya. Pemuda itu bahkan takut untuk memejamkan mata. Teriakan Almaira mengembalikan kesadarannya. "Lepaskan aku! Siapa kau hah?!! Aku tak pernah melakukan kesalahan apapun padamu. Aku sama sekali tak mengenalmu!" Anggara bergeming. "Lepaskan aku! Biadap!" "Ciih ... bicaramu kasar sekali. Sama sekali tidak menggambarkan kecantikan wajahmu dan kelembutan kulitmu." Anggara mulai menghisap rokoknya yang dari tadi ia bakar namun baru bisa dia nikmati. "Aku tak peduli dengan etika dan adab untuk menghadapi b******n sepertimu. Lepaskan aku!" Gadis yang bernama Almaira itu memberontak sekuat tenaga seolah ia tak lelah dan tak kenal putus asa. "Kau tuli haah? Harus berapa kali aku katakan untuk melepaskanku dan membiarkanku pergi dari tempat terkutuk ini. Seandainya ayahku tau, takkan ia mengampunimu. Lepaskan aku!" tambahnya lagi. Anggara menyiringai. Pelipisnya yang tergores oleh cakaran Almaira sedikit mengangkat dan memandang gadis itu tanpa berkedip. "Ayahmu? Laki-laki laknat itu akan merasakan kesakitanku selama ini. Kehilangan orang yang dicintai. Bila perlu selamanya," bisik Anggara membuat gadis bermata indah itu semakin membulatkan pandangannya. "Apa maksudmu? Ayahku bukan laki-laki yang kau pikirkan. Kau salah orang. Lepaskan aku sebelum aku berubah pikiran untuk mengampunimu!" "Terus saja meracau, aku tak peduli. ” Anggara menyeringai memberikan tatapan yang mengejek. “Lepaskan aku! Sebelum suruhan ayahku menemukanmu dan kau hanya mampu bersujud memohon ampun!” teriak Almaira. Mata indahnya menyala, urat wajahnya memerah. Amarah gadis itu membuat api yang mungkin sulit dipadamkan. Anggara terkekeh mendengar perkataan Almaira. "Hhhh … kaulah yang akan bersujud memohon agar ayahmu tidak membusuk karena penderitaan kehilangan anak kesayangannya, begitu kan?“ “Dasar Pengecut kau!” umpat Almaira. “Kau benar-benar memiliki nyali yang kuat. Di luar dugaanku. Tapi maaf, aku sudah lelah mendengar ocehanmu dari tadi. Aku ingin istirahat." Anggara melingkari selembar kain merah pada mulut gadis itu. Almaira meronta dan sekuat tenaga mengayunkan kakinya. Namun pria berkumis tipis itu mampu menghindarinya dengan cekatan. "Bergerak sedikit lagi bukan tidak mungkin kain ini turun ke lehermu," lirih Anggara pelan tepat di dekat telinga Almaira namun terdengar benar-benar meyakinkan. Pemuda bertubuh altetis itu pergi meninggalkan Almaira sendirian. Tidak peduli bagaimana gadis itu melewati malam di tempat yang baru, kebencian dalam dirinya menyelimutnya berlapis-lapis. Kehilangan dunia dan seiisinya bukanlah sebuah musibah, namun kehilangan ibu? Siapa yang mampu mengurai. Anggara menghisap batang rokok dan menghembuskan asapnya begitu saja. Terasa menusuk cuaca malam itu seperti menembus hati terdalam lalu membuatnya semakin beku. “Ibu, akan kubalaskan dendam ini sampai Si Tua Bangka itu menginginkan kematiannya sendiri.” Anggara menatap sebuah foto usang yang memperlihatkan seorang wanita dewasa yang sedang menggendong bayi. "Gadis itu akan menjadi alatku membalas kematianmu, Bu. Aku tahu, hati muliamu itu pasti menolaknya. Tapi hanya dengan cara ini, ayahnya akan mati secara perlahan-lahan. Sakitnya kau tinggalkan akan dia rasakan, rasa sakit seperti ditusuk sampai ke sum-sum tulang hingga seperti tak berpijak lagi di bumi," desis Anggara sendirian dengan tatapan nyalang dan menakutkan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

MY LITTLE BRIDE (Rahasia Istri Pengganti)

read
19.2K
bc

Revenge

read
35.2K
bc

Oh, My Boss

read
386.6K
bc

Beautiful Pain

read
13.5K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.0K
bc

Penghangat Ranjang Tuan CEO

read
33.3K
bc

Hati Yang Tersakiti

read
6.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook