Dokter Vhir

1082 Words

"Terima kasih." Dokter Vhir terlihat sangat berbeda dari biasanya. Pakaiannya terkesan lebih casual tapi juga rapi dan, ya, kuakui dia cukup menawan dengan kaos putih dan jaket hitam yang dia kenakan. Tatanan rambutnya juga sedikit berbeda, dan lagi, sepertinya dia mencukur janggut sebelum kemari. Brewok tipis yang sebelumnya menghiasi wajah putihnya hari ini tidak terlihat. "Terima kasih? Untuk?" tanyaku sambil memasuki mobil yang pintunya sudah dia buka. Bukan menjawab, Dokter Vhir malah tersenyum dan sedikit berlari memutari mobil, lalu duduk di kursi kemudi. "Terima kasih karena kamu mengizinkanku menjemputmu." "Dok, sebenarnya—" "Hari ini mamaku ulang tahun, aku masih bingung mau memberikan kado apa untuknya. Tapi kalau kamu mau ikut denganku menemuinya, aku yakin pasti mama

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD