87. Sesal

1621 Words

Nathan duduk di sudut ranjang setelah kamarnya dibersihkan oleh Fuji beberapa saat lalu. Tatapannya nanar, tertuju pada dinding bersih dengan pikiran yang terus berkecamuk. Sementara dadanya tak berhenti berdetak kencang dan menyakitkan usai mendengar semua hal tentang Zefanya. Penyesalan yang amat besar merasuk ke dalam hati. Pria itu lalu berdiri dengan gerakan yang sangat hampa, melihat sisi rumah mewahnya melalui jendela. Di sana, di tempat itu, biasanya dia akan menemukan Zefanya yang ceria tengah bekerja, terkadang melakukan hal-hal random khas dirinya. Nathan dilemparkan pada ingatan tentang kenangan-kenangan Zefanya yang masih tertanam di benaknya. Dia ingat, senyum hangat perempuan itu saat dia bertemu orang-orang. Siapa pun yang ditemui Zefanya, pasti akan ia sapa. Dia juga i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD