02. Permintaan Maaf

933 Words
Aku malu jika harus bertatap muka denganmu - Asea Nacita Juana - >>>••• Hari ini Sea bangun lebih awal, mungkin pukul lima pagi. Setelah menyingkap selimut yang menutupi tubuh dan meregangkan otot serta menguap lebar. Sea yang hanya mengenakan hotpants dan tanktop tanpa bra itu bangkit dari tidur dan berjalan menuju dapur. Melakukan saran Nana untuk memasak nasi goreng demi sebuah permintaan maaf pada Aldeno. Dengan setengah sadar ia mulai memotong sosis, bakso, bawang dan cabai. Menaruhnya di dalam mangkuk yang sudah disediakan. Lalu mundur beberapa langkah karena mata terasa begitu berat. Tak sengaja menjatuhkan panci yang berada di meja belakang hingga menimbulkan suara gaduh. Tak lama lampu dapur dinyalakan, menampilkan Bimo, Kelly dan Daniel yang memegang sapu. Mereka menatap dengan heran, begitu pula Sea. Ternyata sedari tadi belum menyalakan lampu, pantas saja gelap. Kelly menghampiri Sea seraya mengernyitkan dahinya bingung. Ia menatap dengan tatapan bertanya, seolah meminta untuk menjelaskan semua. "Mau bikin bekal Ma," jawab Sea. Daniel mendekat, ia meletakkan sapunya di atas meja. Lalu ia menjitak kepala adik cantiknya ini hingga membuatnya terpekik dan sontak mengelus kepala. "Gue pikir maling, udah mau gue pukul pake sapu," jelasnya. Sea hanya nyengir tak bersalah. "Udah biar Mama aja yang buatin. Kamu minggir sana," usir Kelly, membuat Sea mengerucutkan bibir sebal. "Sea mau buat yang spesial. Makanya mau masak sendiri." Bimo menatap curiga, matanya memicing menelisik ke wajah anak gadisnya itu lalu tersenyum, begitu pula Kelly dan Daniel. Sea bingung, apa yang membuat mereka tersenyum. "Lagi jatuh cinta, ya?" tanya Bimo. Sea terkejut bagaimana bisa papanya menebak seperti itu? Lagipula untuk apa jatuh cinta pada cowok bringas seperti Aldeno? "Enggak, Pa, Sea mau buat nasi goreng spesial buat Nana soalnya dia udah bantu Sea kemarin," jelasnya gugup. Mereka bertiga hanya tersenyum. Syukurlah mereka tak bertanya lebih jauh. Bimo dan Daniel pergi ke kamarnya masing-masing. Tersisa Sea yang melanjutkan kegiatan memasak tadi. Serta yang Kelly memasak untuk sarapan pagi ini. Sea memasukkan satu per satu bahan yang sudah disiapkan dan dipotong, begitu pula nasi yang masuk paling akhir. Setelah merasa sudah matang, ia mengangkat wajan itu dan menaruhnya di tatakan. Terasa tak terlalu panas, ia mulai menata nasi goreng itu ke dalam tempat makan dan menambahkan telur mata sapi dan saos yang membentuk love di atas nasi itu. "Akhirnya selesai," gumamnya pada diri sendiri. Namun, ternyata Kelly mendengar ucapannya itu. "Pinter anak Mama. Mana dikasih love segala lagi," katanya membuat Sea malu. ●●●●● "Sea hari gimana, nih, Na?" Bingung, Sea tak tahu bagaimana caranya memberikan bekal ini pada Deno. Lagipula, mengenalnya saja tidak. Tak tahu pula dari kelas apa ia. Sedangkan Nana yang menyarankan juga sedang kebingungan memikirkan bagaimana caranya. "Udah ayo gue anter ke kelasnya aja," katanya. Sea mengangguk dan mengekor di belakang. Mereka menaiki tangga yang menghubungkan lantai dua dan tiga. Sekolahnya itu memiliki 3 lantai. Di lantai 1 untuk kelas 10, jumlah ruang kelasnya ada 10. Di lantai 2 untuk kelas 11, dan lantai 3 untuk kelas 12. Sea masih mengikuti Nana yang terus berjalan tanpa ragu. Hingga berhenti tepat di depan pintu kelas 12 IPA-3. Ia melongok ke dalam, terlihat sosok Deno yang duduk di pojok dengan earphone di telinganya. Kedua kakinya berada di atas meja. "Nyari siapa?" tanya seorang cowok yang cukup ganteng. "Kak Deno," jawab Nana. Sea mengangguk lalu tersenyum. "Den, ada yang nyari." cowok itu berteriak, sepertinya memanggil Deno, lalu ia pergi begitu saja. Tak berselang lama, Deno muncul di muka pintu, masih dengan earphone di telinganya. Aura yang dipancarkan pun terlihat tak bersahabat. Jika ia macan, mungkin akan menerkam mereka berdua. Nana menyikut perut Sea, seolah ia menyuruh untuk segera berbicara apa tujuan kami kesini. Sea yang seolah gagu pun hanya terdiam, tangan yang memegang bekal makanan itupun bergetar. "Apa?" kata Deno, membuatnya mendongak dan menatapnya. "Ma-mau kasih bekal, buat permintaan maaf soalnya kemarin udah nabrak Kakak. Kemarin gak sengaja, kok. Sumpah, deh, Sea gak bohong," katanya dengan wajah memelas, setengah ingin menangis. Sea menyerahkan bekal itu pada Deno, beberapa pasang mata menatap ke arah mereka, ada seorang cewek yang berdiri di belakang Deno, tatapannya seolah tak suka, dari pada Sea mati lalu karena tatapan kakak kelas yang mematikan itu lebih baik pergi. Seaberlari meninggalkan Nana yang masih membatu di tempat. Ia menghentakkan kaki di lantai dengan begitu keras. Seolah ada kesenangan yang bercampur dengan rasa gugup yang terasa setelah berbicara dengan es serut. ●●●●● Ini hari keempat Sea memberikan bekal makanan untuk Deno. Seolah-olah itu adalah hal wajib yang harus dilakukan setiap paginya. Terkadang ia juga menyisipkan sekotak s**u putih di dalamnya. Ini juga hari keempat ia merasakan betapa dinginnya seorang Aldeno si ketua Elang. Respon yang ia berikan selalu sama, hanya menerima, menggumam, lalu berpaling begitu saja, atau mungkin Sea yang selalu kabur duluan? Hari ketiga, tepatnya hari Kamis, Sea baru tahu kalau seorang cowok yang pertama ditemui di kelas Deno itu adalah anggota gengnya, namanya Fahri. Dihari-hari berikutnya, anggota geng Elang lainnya ikut menggodanya, namanya Anton, menurut Sea orangnya asik, tidak menakutkan. Ganteng juga, tapi lebih ganteng Deno. Yang terakhir namanya Riza, orangnya santai, gak banyak omong, tapi gak dingin. Ya, tipe manusia normal, lah. "Hai cantik, mau nyari abang, ya?" ujar Fahri. Sea hanya tersenyum lalu menggeleng. Bisa dilihat wajahnya berubah murung karena ditertawakan temannya. Sea menghampiri Deno yang duduk di kursi depan kelasnya. Memberikan bekal makanan itu, sambil tersenyum, lagi. "Ini buat Kakak, jangan lupa dimakan ...," katanya dengan malu-malu. "Dengan cinta," lanjutku, setelahnya berlari meninggalkan Nana, lagi. Rasanya seperti orang bodoh yang tiba-tiba memberikan bekal lalu berkata dengan cinta, dan sea yakin mereka yang mendengar ucapanku melongo tak percaya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD