Ponsel Alena berdering tepat saat dirinya keluar dari dalam kamar mandi. Dengan langkah cepat ia langsung menyambar ponselnya di atas nakas yang masih tersambung dengan kabel charger. Nama Rudolf muncul di layar ponsel. Alena sadar saat dirinya terbangun ia sudah tidak mendapati sosok Rudolf di sampingnya. Yang Alena tahu, mereka telah melewati sisa malam menuju fajar dalam gairah yang tak tersembunyikan. “Hi Baby. Selamat pagi,” sapa Rudolf dengan suara yang terdengar sangat bahagia. “Hi, selamat pagi, Sir,” balas Alena. Alena duduk di tepian tempat tidur sambil memegang erat ponselnya yang menempel pada telinga kanannya. “Aku harap kau cukup tidur sebelum kita terbang ke New York beberapa jam lagi.” “Aku rasa apa yang kau harapkan tidak terjadi, Felix sayang. Kau telah mengganggu

