Dua puluh empat jam sudah berlalu beberapa menit. Alena masih terjaga dan ia merasakan sekujur tubuhnya yang terus bersiaga. Duduk bersebelahan dengan Rudolf dalam kebisuan. Alena merasakan detik-detik yang berjalan begitu lamban, dan kian menyiksa baginya.
“Dr. Smith,” desis Alena sambil beranjak dengan cepat dari sofa yang didudukinya, saat matanya mendapati sosok sang dokter muncul dari dalam ruangan tempat Sergei, disusul dengan Nena dan salah seorang dokter lainnya.
Semua mata tertuju pada Alena, dan ada Rudolf yang berdiri tak jauh dari Alena.
“Bagaimana keadaannya? Apakah sudah sadar?” tanya Alena dan entah mengapa pertanyaan itu yang meluncur dari bibirnya.
Dr. Smith dan lainnya saling menatap sebelum kembali menantap Alena yang terlihat cemas. “Kami sudah berusaha sebaik m
