86. Tawanan

1016 Words
“Jenderal Elmios!” Seorang prajurit berpakaian putih militer itu tampak sangat panik menatap Jenderal Elmios yang tengah sibuk membaca banyak laporan militer dari Alam Neox. Tentu saja beberapa dari Klan Iblis yang terjebak di bumi sudah dikembalikan ke atas berkat serangan diam-diam dirinya. Walaupun tidak menutup kemungkinan masih ada beberapa Klan Iblis yang terjebak akan serangan mendadak tersebut. Sebab, mereka memang sempat terpisah cukup jauh sehingga belum melakukan pencarian, selain mengurus beberapa pengikut Klan Iblis yang sudah berada tepat di depan mata. “Apa yang kau bawa?” tanya Jenderal Elmios menatap prajurit elit miliknya datang hendak memberikan kabar. “Aku dengar beberapa Klan Iblis terjebak di dekat Lembah Fengwei,” jawab prajurit tersebut. “Bagaimana keadaannya?” tanya Jenderal Elmios meletakkan peta yang tengah ia pegang ke atas meja berisikan banyak sekali gulungan laporan militer. “Baik-baik saja, Jenderal. Tapi, mereka terlihat kehabisan energi dan melangkah tanpa senjata apa pun,” jawab prajurit tersebut dengan napas sedikit tercekat. Seakan mereka benar-benar tidak rela ketika mengatakan semuanya. “Mengapa saat kalian melihatnya tidak langsung dibawa ke sini malah melaporkan semua berita padaku?” tanya Jenderal Elmios mendadak kesal. “Kami tidak bisa melakukannya, Jenderal. Karena ada banyak sekali Klan Manusia yang melintas membawa sebuah baskom. Rasanya mereka tidak melihat kawanan kita,” jawab prajurit tersebut dengan percaya diri. “Bagaimana kau bisa tahu kalau salah satu orang bia*dab itu tidak menyadari klan kita?” sinis Jenderal Elmios membuat prajurit yang ada di hadapannya terdiam sesaat. “Mungkin ini hanya penglihatanku saja kalau Klan Manusia sama sekali tidak mengarahkan pandangannya ke arah Klan Iblis yang lepas dari pengurungan,” cicit prajurit tersebut mendadak gelisah. “Kalau begitu, jangan menunggu apa pun lagi. Kalian semua harus menyelamatkan saudara kita dan membawanya kembali bertemu keluarga. Karena aku yakin sekali ada keluarga yang masih menungggu kedatangan mereka,” titah Jenderal Elmios yang disambung dengan tatapan penuh minat. “Baik, Jenderal Elmios!” balas prajurit tersebut dengan tegas, lalu berbalik melenggang pergi untuk menyampaikan perintah dari pemimpinnya. Sementara itu, Jenderal Elmios yang diam-diam memberikan perintah tampak terdiam sesaat. Entah kenapa lamunannya mengarah pada seseorang yang mulai mengisi pikirannya, yaitu Dewi Renisia. Kedatangan dirinya ke sini memang diperintahkan langsung oleh Dewa Neox agar memberikan banyak pengarahan pada pasukan elit yang turun ke bumi secara diam-diam. Walaupun tidak ada yang bisa menjamin keberadaan mereja akan tetap dirahasiakan. Mengingat Klan Manusia sangatlah pintar. Sedangkan di sisi lain, para prajurit dari Klan Manusia mulai melakukan operasi secara diam-diam. Mereka akan menangkap Klan Iblis yang tersesat di hutan dekat tenda mereka. Tentu saja hal tersebut membuat pekerjaan jauh lebih mudah. Sebab, tidak sampai menunggu lama Klan Iblis pun akhirnya ditemukan lengkap dengan hitungan yang dikatakan oleh salah satu rekan Xuan Yi tadi. “Tertangkap kalian semua!” seru seorang prajurit tersenyum penuh mengejek membuat Klan Iblis yang awalnya diam-diam saja mulai ketakutan. “Lepaskan saya!!!” teriak wanita cantik yang berusaha memberontak ketika hendak ditangkap dan dimasukkan ke dalam kandang. Mereka benar-benar diperlakukan seperti binatang. Pandangan miris benar-benar menyayat hati tiga pemuda yang menonton tanpa berniat membantu apa pun. Mereka bertiga terlihat sangat miris memperhatikan betapa kejamnya prajurit menangkap orang yang tidak bersalah dan dijadikan sebagai tawanan tanpa alasan. Bahkan pemandangan itu didukung dengan beberapa anak diperlakukan sangat kasar. Dengcan cara ditendang dan ditepis hingga terjatuh saat hendak membantu orang tuanya melepaskan diri. Membuat hati Xuan Yi benar-benar berdesir melihat saudaranya sendiri diperlakukan tidak baik. Ia sangat marah hingga gejolak emosinya mendadak meningkat, tetapi ia tidak mungkin mengeluarkannya begitu saja. Karena akan sangat banyak yang melihat perubahan dirinya. “Hentikan! Dia masih anak-anak jangan diperlakukan kasar,” seru Xuan Yi tidak terima, lalu menghampiri beberapa anak kecil yang menangis ketakutan. Kemudian, tanpa ragu ia memeluk mereka dan berusaha menenangkannya. Sedangkan orang tua yang awalnya memberontak pun kian melemah. Mereka sedikit tersentuh akan pembelaan dari Xuan Yi. Chang Qi yang melihat majikannya memeluk mereka pun ikut memeluknya juga. Untuk ukuran Xiao Pingjing pun tidak ragu memeluk anak-anak kecil itu untuk melindunginya dari serangan tidak bermoral para prajurit. “Kau bisa menangkapnya tanpa membuat mereka ketakutan! Di sini masih ada anak kecil yang sudah aku bilang jangan berlalu kasar,” ujar Xuan Yi kesal menatap prajurit yang mendadak takut melihat perbedaan terjadi pada dirinya. Sedetik kemudian, cengkraman kasar itu pun kian melemah dengan beberapa Klan Iblis tersenyum pedih mendengar pembelaan yang dilakukan oleh Xuan Yi. “Baiklah. Kalian semua jangan ada yang bermacam-macam untuk kabur. Sebab, jika salah satu dari kalian kabur, akan ada perhitungannya dengan membunuh salah satu dari kalian!” ancam seorang prajurit dengan nada yang benar-benar menakutkan. Bahkan tidak dapat dipungkiri bahwa Xuan Yi merasakan hal yang sama. Ia merasa semua perkataan dari prajurit itu benar-benar mengandung sesuatu membuat terasa begitu nyata dan sedikit membuat dirinya ketakutan. Apalagi ditambah perasaan anak kecil yang berusaha ia lindungi mendadak takut. “Tidak apa-apa. Jangan takut,” bisik Xuan Yi mengusap punggung mereka untuk memberikan rasa aman. Memang tidak bisa sembarangan orang yang bisa menenangkan mereka sehingga kalau bukan Xuan Yi mungkin sanksi anak-anak kecil itu akan tenang dan merasa aman. Seperti yang Xuan Yi berikan dengan tulus tanpa pamrih. “Ingat, kita menawan mereka hanya untuk melakukan perjanjian perdamaian, bukan Menambah sebuah masalah,” sela Xiao Pingjing mengingatkan kembali tentang perbincangan yang tengah mereka lakukan tadi. “Baik, Prajurit Xiao!” balas mereka mengangguk mengerti, lalu mulai membawa Klan Iblis itu pergi. Akan tetapi, kaki mereka seakan ingin putus akibat terlalu sakit akibat dari perjalanan yang ckup jauh tanpa energi dan kendaraan. Karena mereka memang memutuskan untuk menuruni sebuah tebing curam untuk segera sampai di depannya terlihat sebuah tenda yang bertema dengan burung Merak. Sebenarnya, memang tidak bisa dikatakan baik-baik saja ketika Xuan Yi melihat betapa kotor dan terlukanya mereka ketika saat menjadi seorang pemimpin mliliter. Hal tersebut membuat Xuan Yi dan Xiao Pingjing yang hidup serba berlebihan itu pun menghela napas panjang. Setelah berdiskusi panjang lebar, akhirnya mereka pun memutuskan untuk membawa semua tawanan itu dibawa oleh beberapa prajurit itu disatukan dalam tenda. Tentu saja mereka masih dalam kurungan agar tetap berada di tempat dan tidak kabur ke manapun. Sebab, segala perkiraan akan selalu terjadi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD