93. Masa Lalu

1042 Words
Keadaan pun semakin ricuh dengan prajurit dari Klan Iblis merasa tidak terima atas serangan mendadak dari panah. Kemudian, salah satu prajurit elit di bawah kepemimpinan Jenderal Elmios itu pun mengambil panah yang baru saja dilepaskan tadi. “Ini panah hendak membidik Dewa Neox,” ucap salah satu prajurit berpakaian rompi perang. Sontak tatapan Gu Sheng Jun langsung teralihkan. Lelaki dewasa yang masih sangat tampan itu terlihat menatap sebuah anak panah di tangan Jenderal Elmios. “Apa anak panah ini milik kalian?” tanya Jenderal Elmios menunjukkan benda yang tidak asing di hadapan Gu Sheng Jun. Tidak ada yang bisa mengelak. Apalagi Kaisar Shen Zhen langsung membeku di tempat. Seakan anak panah di hadapannya tidak terlihat. “Itu memang milik kami, tetapi bukan berarti kami juga yang melakukannya. Karena itu sama memfitnah diri sendiri,” jawab Gu Sheng Jun tak gentar, meskipun bukti sangat tidak bisa ditawar kembali. Namun, ia akan tetap mengusahakan agar tidak ada lagi Klan Manusia yang licik. Akan tetapi, jawaban itu membuat Jenderal Elmios semakin yakin bahwa Klan Manusia hendak bermain belakang. Walaupun ia tahu bahwa tidak akan ada musuh mengakui diri sendiri berbuat salah. Pada saat yang bersamaan pula Jenderal Gu sadar bahwa di barisan tidak hanya dari Kekaisaran Mouyu saja, tetapi ada separuh barisan berasal dari Kerajaan Elang. Hal tersebut membuat dirinya dalam situasi cukup besar. Jelas saja kalau Gu Sheng Jun menyalahkan Kerjaan Elang, pasti tidak akan ada pengikut dari kerajaan tersebut mengakuinya. Malah yang ada situasi semakin rumit dan Klan Ibis akan menganggap bahwa Klan Manusia dari Kekaisaran Mouyu sangatlah licik. Akhirnya, agar situasi tidak semakin menjadi-jadi dan dua pemimpin dari suatu bangsa masih berada di tengah-tengah arena pertempuran. Membuat Gu Sheng Jun mengambil keputusan terbaik antara dua klan yang berbeda. “Jikalau Klan Iblis dari Alam Neox selalu menyalahkan kami dari satu sisi, maka dengan sangat berat hati kita akan berperang,” ucap Gu Sheng Jun menggeram kesal. Tentu saja sebagai seorang yang bergerak di militer ia sangat kesal terhadap situasi tidak terduga seperti ini. Dewa Neox yang sudah berapi-api itu pun membalas dengan sinis, “Apa yang harus kami perjuangkan lagi? Tempat ini? Bukankah seharusnya kalian menyerahkan begitu saja? Karena semua ini dimulai dari bangsa kalian sendiri yang mengambilnya dari kami.” Kaisar Shen Zhen menghela napas panjang, lalu berbisik pada penasihatnya untuk menahan Jenderal Gu melepaskan semua emosinya. Meskipun beliau sendiri tahu bahwa Gu Sheng Jun tidak akan termakan emosi pada seseorang yang hanya menilai dari sudut pandang sama. “Baiklah kalau seperti itu,” pungkas Jenderal Gu tersenyum tipis. Kemudian, dengan gerakan cepat lelaki dewasa nan tampan itu mengeluarkan busur panahnya yang sudah terpasang indah di belakang. Ia terlihat membidik pada seorang lelaki yang berkekuatan sama seperti dirinya. Gerakan tersebut dibaca oleh para prajurit Jenderal Gu yang bergerak sigap ketika ada sesuatu pergerakan dari pemimpin mereka. Membuat situasi benar-benar sangat runyam. Sebab, ketika Kaisar Shen Zhen keluar dari lingkaran yang hendak membunuhnya, semua mata benar-benar mengawasi dengan sangat tajam. Bahkan pergerakan itu sendiri dipimpin oleh Jenderal Gu yang menjaga Kaisar Shen Zhen untuk melenggang pergi dari sana meninggalkan Klan Iblis. “Awasi Yang Mulia ketika pergi dari sini. Tembak saja saat melihat prajurit dari musuh yang melakukan pergerakan mencurigakan!” seru Jenderal Gu lantang. Militer Kekaisaran Mouyu yang memiliki banyak sekali pemimpin hebat itu pun benar-benar mengarahkan para prajuritnya untuk tetap berwaspada. Karena Kaisar Shen Zhen berada di dalam pertaruhan besar. Dan pergerakan pertama itu pun datang dari prajurit Klan Iblis yang hendak melepaskan panahnya pada Jenderal Gu. Sebab, Kaisar Shen Zhen benar-benar dilindungi sampai tidak tercela. Namun, untung saja panah itu bisa tertangkap oleh Jenderal Gu sendiri. Kemudian, mengundang keterkejutan dari komandan-komandan perbatasan yang langsung melepaskan panah terhebatnya pada prajurit tersebut. Situasi semakin tidak terkendali ketika Jenderal Elmios tampak sangat marah. “Apa yang kalian lakukan!?” bentak Jenderal Elmios keras sekali. “Apa yang prajuritmu lakukan!?” bentak Jenderal Gu balik. Ketika dua jenderal besar saling beradu emosi tiba-tiba terlihat sebuah cahaya begitu besar melingkupi Klan Manusia hingga tampak menyilaukan mata. Dalam sekejap kumpulan manusia itu kosong, dan menyisakan Klan Iblis yang masih berada di sana dengan ekspresi terjelengar. Akan tetapi, rasa marah tetap timbul di hati mereka semua membuat peperangan memang tidak bisa dihentikan. Apalagi mengingat dari setiap perlakuan yang diberikan membuat Dewa Neox dan Jenderal Elmios merasa sangat marah. Sementara itu, Klan Manusia yang hanya berisikan Kekaisaran Mouyu itu pun melakukan teleportasi menuju sebuah padang rumput tempat pengungsian para warga. Tentu saja mereka semua yang ada di sana tampak sangat terkejut setelah melihat keadaan benar-benar sangat berbeda. “Jenderal Gu, apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Kaisar Shen Zhen menatap keadaan dengan ekspresi benar-benar terkejut. Namun, sayang sekali pertanyaan itu malah membuat Gu Sheng Jun semakin bungkam. Entah kenapa ia kembali teringat akan seseorang yang bisa melakukan hal ini dalam waktu singkat dan bersamaan. Memang benar bukan hanya orang biasa. Sedangkan Xuan Yi merasakan kekuatan kultivasi cukup besar melingkupi dirinya itu pun sedikit tidak asing. Ia seperti pernah merasa hal seperti ini sebelumnya, tetapi ingatan tentang hal itu seakan lenyap begitu saja. “Xuan Yi, apa kau tahu ini akan terjadi? Mengapa aku merasa kekuatan kultivasi sebesar ini belum pernah terjadi,” bisik Xiao Pingjing menatap sahabat terdekatnya dengan sedikit curiga. Lain halnya dengan Chang Qi memilih untuk diam tidak berbicara sepatah kata pun. Kejadian tadi benar-benar sangat cepat sehingga mereka belum sempat menyadari apa yang terjadi, dan tiba-tiba sudah berada di tempat yang berbeda. “Tidak tahu, Yang Mulia,” jawab Jenderal Gu mengundang kecurigaan yang besar. Bahkan Komandan Hao dan Komandan Hwang yang berada di sampingnya pun saling berpandangan. Entah kenapa mereka merasa sesuatu telah terjadi tepat sebelum hal semua ini dimulai. Sehingga situasi terlihat begitu canggung sampai Kaisar Shen Zhen pun memilih untuk diam. Aura di sekitar mendadak sedikit mengintimidasi membuat tidak ada yang berani bersuara, selain memperhatikan setiap gerak-gerik Jenderal Gu. Walaupun mereka sadar bahwa pikiran lelaki itu tengah tidak berada di sekitar mereka. “Jenderal Gu, bagaimana kalau kau mengantarkan Yang Mulia Kaisar?” celetuk Komandan Hao berusaha mencairkan suasana yang sudah terlanjur sedikit mencekam. “Baiklah. Kau berikan instruksi pada mereka untuk segera berlatih. Karena besok aku akan mengunjungi camp pelatihan untuk memberikan formasi p*********n. Kita akan benar-benar berperang, jadi persiapkan energi agar tidak terlalu lelah,” balas Jenderal Gu mantap.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD