90. Kepercayaan lebih

1020 Words
“Jenderal Elmios, keputusan untuk berdamai sudah melewati tahap diskusi, tetapi aku masih ragu dengan ketulusan mereka,” ucap Dewa Neox pada seorang lelaki tampan yang berdiri tepat di hadapannya. Sebagai seseorang yang begitu dipercayakan dalam tahap militer, Jenderal Elmios jelas akan memikul banyak sekali tanggung jawab. Apalagi perdamaian yang akan mereka lakukan, meski sudah ditebak akan hadirnya Dewa Neox di sana. Namun, mempercayai Klan Manusia yang selalu licik sangatlah berat. Walaupun tidak mungkin semua sifat mereka sama, tetapi jarang sekali ditemukan Klan Manusia yang seperti Klan Iblis. Jujur dalam melakukan apa pun tanpa adanya pengkhianatan. Sehingga rasanya wajar saja jika Dewa Neox merasa tidak yakin akan pilihannya sendiri, termasuk mendengarkan semua saran dari para menteri dan pejabat yang berjalan di pemerintahannya. “Bagaimana keputusannya, Dewa?” tanya Jenderal Elmios penasaran sekaligus bersabar. Ia tahu sebuah keputusan yang terburu-buru hasilnya tidak akan memuaskan. “Kita bisa melakukan perdamaian tanpa adanya lempar batu sembunyi tangan. Tapi, rasanya apakah mereka juga bisa melakukan hal yang sama? Setelah apa yang sudah terjadi selama puluhan tahun belakangan ini,” jawab Dewa Neox penuh pertimbangan. “Memang untuk memutuskan begitu saja rasanya sangat berat, Dewa. Apalagi sudah banyak kerugian dan fakta yang memperkuat keraguan Klan Iblis untuk mempercayainya lagi. Meskipun tidak menutup kemungkinan manusia akan berubah dan menjadi lebih baik lagi. Tapi, kewaspadaan harus kita lakukan demi meminimalisir kerugian yang akan terjadi ketika Klan Manusia memiliki rencana lain,” tutur Jenderal Elmios panjang lebar. Sontak hal tersebut disambut dengan wajah cerah Dewa Neox yang jarang sekali terlihat oleh orang-orang dari militer. Ditambah mereka tidak pernah meluangkan waktu untuk berdiskusi bersama Dewa Neox mengenai masalah kemiliteran. “Kau sangat bijak, Jenderal Elmios,” puji Dewa Neox tersenyum tulus. “Tidak, Dewa,” balas lelaki itu merendahkan dirinya di hadapan seseorang yang jauh lebih kuat dibandingkan apa pun. Memang bisa dikatakan seluruh Klan Iblis tidak memiliki sayap seperti dimiliki oleh orang-orang istana. Mereka mempunyai sayap, tetapi tidak mampu menembus portal yang begitu kecil. Sehingga memerluka portal lebih besar untuk kemudahan akses mereka menyebrangi bumi dan langit. “Setelah peperangan ini berakhir, aku ingin kau segera menikahi putriku, Dewi Renisia. Apa kau bersedia?” tanya Dewa Neox meminta jawaban yang tepat. Mendapat pertanyaan bagaikan tertimpa durian runtuh membuat Jenderal Elmios benar-benar dibuat terkejut sekaligus bingung. Jelas ia sangat mendambakan seorang wanita yang dihormati dan disayangi seluruh warga Alam Neox. Melupakan segala kesalahan yang dilakukannya tentang berhubungan dengan seorang manusia. “Dewa Neox, sepertinya permintaan ini agak memberatkan hamba yang hanya seorang jenderal dari kalangan biasa,” ucap Jenderal Elmios benar-benar merasa segan dengan segala tawaran lelaki yang sudah menguasai Alam Neox selama beberapa puluh tahun. “Tidak apa-apa. Kau jenderal yang pantas untuk mendapatkan Dewi Renisia. Tapi, aku tetap meminta padamu agar menjaga Anakku dengan baik. Tanpa menyakitinya barang seinci pun,  balas Dewa Neox tersenyum lebar. “Pasti tidak akan aku lukai, Dewa Neox! Aku akan berusaha membahagiakannya tanpa merasakan sakit dan luka,” tegas Jenderal Elmios dengan nada yang sangat disukai oleh Dewa Neox. Sementara itu, tanpa mereka sadari ada dua pasang telinga yang mendengarkan rencana pernikahan ketika peperangan selesai pun merasa terkhianati sekaligus tersakiti. Dua orang itu adalah Dewi Neox dan Dewi Renisia yang tengah mendampingi ibunya hendak masuk ke dalam. Namun, niat mereka berdua diurungkan kembali ketika mendengar perkataan Jenderal Elmios yang sangat penting. Sehingga kedua wanita itu tahu tentang rencana di balik perdamaian yang telah dilakukan oleh Jenderal Elmios. Hanya untuk mendapatkan Dewi Renisia tanpa mengetahui bahwa pembiaraan mereka berdua didengar jelas. “Ibu ..., apa yang harus aku lakukan?” tanya Dewi Renisia dengan nada bergetar hebat. Sebagai seorang ibu, jelas Dewi Neox bisa merasakan bagaimana hati Dewi Renisia yang menyayangi Mestra. Atau nama lain dari Gu Sheng Jun yang sekarang tengah menjadi jenderal seperti Elmios. Kasih sayang seorang ibu memang tanpa batas membuat Dewi Neox langsung memeluk putrinya yang tengah bersedih. Wwalaupun tidak dapat diketahui bahwa satu-satunya yang dicintai oleh Dewi Renisia hanyalah Gu Sheng Jun. Tanpa adanya pembuktian yang cukup. “Jangan terlalu dipikirkan, Anakku. Kau berhak mendapatkan kebahagiaanmu, tetapi kali ini harus ada yang dikorbankan pada kebahagiaanmu bersama Gu Sheng Jun. sehingga rasanya benar-benar aneh. Ibu tahu kalau kau merasa sangat kecewa, tapi jangan sampai mulut berbicara sesuai emosi. Karena walaupun menjadi ayahnya, Dewi Renisia juga berhak menggerakkan banyak energi yang ada,” tutur Dewi Neox berusaha memberikan penjelasan yang pas. Sayang sekali Dewi Renisia tidak semudahkan itu mengatakan bahwa ia telah kehilangan seseorang, lalu meminta pekerjaan atau ramalaran hidup yang sudah berlangsung cukup lama. “Mengapa kau mendadak sangat ragu? Bukankah aku sedang memberikan perhatian?” tanya Dewa Neox menjadi semakin drama. “Aku hanya memikirkan diri sendiri yang tengah sambik bergandengan membuat perhatian,” jawab Jenderal Elmios jujur. “Bahkan beberapa dari mereka terlihat melepaskan sesuatu yang aku pikir adalah layangan transisi. Namun, beberapa dari mereka benar-benar sangat penting,” sahut Jenderal Elmios mendapat jempolan mantap dari Dewa Neox. “Tidak mudah selama hidup Dewa Renisia saat melakukan apa pun. Ia tidak ingin dilihat, sehingga jarang sekali menjadi gadis yang lenih kurus dan memiliki musik mengelilinginya,” jawab penasihat kerasaan yang sudah mengabdi sejak bumi bergeser. “Biasanya untuk lelaki muda seperti kalian, tetapi memang akan ada beberapa orang yang sama sekali tidak mempermasalah hal tersebut,” ucap Jenderal Emlimos yang sekarng melakukan banyak hal belum ia ketahui sepenuhnya. Merasa topik sudah berlangsung sedari tadi cukup melelahkan sehingga memerlukan banyak aspek kehodi[am ddi dalam. Sama sepperti yang dilakukan oleh kan tulis anak boda sehingga mengjukan, tbanyak sekali pengalaman hidup belum didapat. Namun, Jenderal Elmios yang biasa terlihat kuat olahraga akan tetap berlatih kemiliteran yang sudah berlangsung cukup lama pun menganggap perkataan Dewa Neox tadi hanyalah gurauan. “Aku berkata seperti itu memang benar-benar ingin memberikanmu banyak pencapaian, Jenderal Elmios. Jadi, pertimbangkanlah ucapanku tadi tanpa berburuk sangka terlebih dahulu,” sambung Dewa Neox tersenyum mieterius. Sedangkan Jenderal Elmios tidak bisa menjawab apa pun hanya bisa mengangguki perkataan Dewa Neox dengan hati yang sulit dijabarkan. Ia senang, tentu saja senang. Tidak mungkin bersikap biasa saja ketika mendapat sebuah kepercayaan besar dari seseorang yang begitu dihormati oleh para penghuni Alam Neox dan mendapatkan rasa cinta yang entah kapan akan menjadi miliknya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD