Aku seorang anak tunggal yang lahir di keluarga yang cukup harmonis.Semua
yang ku inginkan terkadang tak tercapai walau selebihnya iya.Kebiasaan yang tidak mau ku tinggalkan adalah tidur dipangkuan mama dan bermain dengan riang bersama papa selebihnya bisa kulakukan sendiri.
Hari itu tiba,hari dimana papa dan mama pergi,karena suatu hal penting.Mereka tidak mengajakku,karena aku,yang memintanya.Dapat ku pastikan para pelayan dan pembantu pasti kewalahan menjaga anak nakal sepertiku.Aku yang tidak mendengarkan mereka aku yang semena-mena akhirnya dapat tertidur pulas saat matahari ingin terbenam.
Padahal sangat ingin ku rasakan tidur larut malam.Di pagi harinya aku terbangun,bukan keinginanku tapi karena suara kicauan burung yang mengganggu
Orang-orang yang sudah melakukan kegiatan juga mengganggu.Ku tarik gorden tirai kamar dan ku tutup kembali.
Aku bisa mengendalikan mimpi sehingga,aku terlarut dalam mimpi yang ku buat sendiri,sampai akhirnya...suara seorang wanita mengejutkanku,datang begitu saja.Ternyata itu adalah mama
Mama:"Bangun! anak nakal,ini sudah pukul berapa hah?! kau tidur larut ya? mau sekolah tidak?"
Aku:"Pertanyaan mama terlalu banyak,aku masih mengantuk nih"
Mama:"Tapi ini sudah jam berapa? ku panggil teman-teman mu yang lain,untuk melihat bahwa Erik Josef anak p-e-m-a-l-a-s"
Aku:Ah! jangan seperti itu ma! baik-baik aku akan bangun! jangan sampai mereka tahu itu"
Lalu aku bergegas bangun,dan membersihkan seluruh bagian tubuhku tidak lupa dengan merapikan sedikit rambut yang pasti akan membuat wanita lain jatuh cinta,hahahah siapa lagi kalau bukan aku.
Aku:"Papa,aku sudah siap!"
Papa:"Huft..anak ini,ayo masuk ke mobil tuan kecil pemalas"
Dengan cepat aku masuk ke dalam mobil,dan duduk dengan tegap dan...benar saja! anak perempuan pasti sangat mengenali ku.Mereka melambai dan tersenyum melihat wajah tampan ku ini,untung saja aku tidak lupa.
Tidak lupa untuk membenahi wajahku tapi tidak dengan kelas.Aku lupa jika guru yang mengajar agak kejam,waktu di depan gerbang aku masih bisa masuk anak-anak lain juga,tapi saat aku masuk ke ruang kelas mengapa tidak boleh? guru tua bangka! kolot pula.
Saat ingin dihukum aku menolak ,sangat malu untuk berdiri di luar kelas hingga jam pelajarannya selesai,hiiyy..siapa coba yang ingin? tapi aku melihat juga anak perempuan yang..cantik(?) berada di samping guru galak itu,terlihat dia juga di suruh untuk keluar kelas bersama denganku.Awalnya saat masuk ku kira guru aneh ini sedang mengobrol dengan perempuan itu tapi ternyata tidak.Dia juga sedang dimarahi! yaa dengan alasan yang berbeda sih..tapi anak ini juga sangat pendiam.
Aku:"Hay namamu siapa? aku—Erik Josef"
Dia:"Sarah Adelin Gruber"
Aku:"Wow,nama yang indah! aku suka dengar nama itu"(tersenyum dengan tulus)
Dia:"Terima kasih"(senyum nya terlihat dipaksa!)
Aku:Tunggu? kamu anak yang berada belakang rumah ku,kan?"
Dia:(mengangguk,sambil terlihat berpikir)
Dia:"Sepertinya,kita pernah bertemu"
(Sarah bertemu tatap denganku)
Aku:Oh! ya,benar kau anak nyonya Oliv,waktu itu pernah memesan kue di toko ibu ku,sangat banyak! ibu ku tidak akan melupakannya,hahaha!"
Dia:"Oh,ya,benar haha mama sangat suka memesan kue di toko milik ibu mu
nyonya...Angela?"
Aku mengangguk mantap,sangat bangga terhadap keluargaku,mama ku bilang bahwa anak ini berasal dari keluarga kaya pekerja keras yang baru pindah beberapa hari yang lalu.Anak ini awalnya bukan di kelasku,tapi kemudian di pindahkan karena kepintarannya,dia sendiri yang bilang.O,ya,kita semakin dekat sekarang.Anak itu begitu periang! sebenarnya dia anak yang baik dan rendah hati,hanya saja jarang tersenyum hehe...maaf aku mengira kau ini galak.
Hingga suatu hari kejadian buruk menimpanya,dia memiliki penyakit lemah jantung,akibatnya beberapa hari dia tidak bisa sekolah,keluar rumah,bermain,dan lainnya.Sangat sepi tapi Sarah lebih sepi lagi hari-harinya kedua orang tuanya terlihat sangat sibuk bahkan jarang terlihat dirumah.Walau mereka ramah tidak bisa menutup kemungkinan bahwa mereka akan di olok-olok pembantu mereka,secara diam-diam! saat Sarah sudah bisa bermain,ku tanyakan banyak hal kesukaan nya termasuk hadiah ulang tahun.Saah bilang jika dia sangat menyukai serangga dan dia suka sekali dengan kupu-kupu.Katanya sih karena indah dan selalu menyendiri dengan tenang.
Saat ulang tahunnya yang ke 9,aku memberikannya.kupu-kupu bersama kandang hewan itu.Dia sangat bahagia dan berulang kali mengucap kata terima kasih,aku ingat saat dia selalu menatap benda pemberianku itu dengan pandangan berbinar.Tapi,pandangannya kosong,saat aku ceritakan mengapa bisa mendapatkan kupu-kupu ini.Aku,mama dan papa datang ke tempat camping, saat itu juga ku katakan ingin kupu-kupu yang indah.Dan akhirnya papa berhasil menangkap.Ku kira kau akan senang,ku kira kau akan mengapresiasikan hal itu,ternyata tidak.kau malah berkelana dengan pikiranmu sendiri,entah kemana.
Kemudian tahun berganti,kita telah memasuki sekolah menengah pertama
dan saat itu juga penyakitmu bertambah buruk,saat jam pelajaran tiba-tiba kau mengerang kesakitan,dan tak berselang lama pingsan.Semua di sana sangat panik,termasuk aku,belum pernah ku lihat seseorang pingsan sedekat itu seumur hidupku,selama 14 tahun.
Ternyata penyebabnya pikiranmu yang berkecamuk,akibat kau stres,dan sedih
akhirnya otot jantungmu kembali lemah
kau menjalani perawatan selama beberapa hari.Hingga kembali pulih,itu pun masih belum boleh pergi sekolah.
Sarah,saat aku ingin memberitahu orang tuamu,kau menangis,memintaku tidak melakukanya.Hati ku teriris sakit.Belum pernah aku merasakan hal ini,kau begitu berusaha membuat orang tuamu tidak khawatir dengan caramu sendiri,meski itu salah.Setelahnya aku tau bahwa kau adalah anak yang pemberani,aku juga berusaha menjaga dirimu dengan baik.
"aku sadar,bahwa aku termasuk anak manja.Tapi selalu kau tutupi dengan ucpanmu yang berkata bahwa aku anak hebat yang selalu membantu orang lain,seandainya aku jadi dirimu,aku sudah harus mengamuk.Demi kepentinganku sendiri"
Sudah tidak terasa tahun-tahun cepat berganti,saat ini aku sudah masuk ke sekolah menengah atas.Aku masuk bukan karena uang ya! ini karena murni kehebatan ku,begitu pula dengan seorang perempuan yabg sering ku sebut nona.
Hari-semakin hari kau jadi bertambah cantik,begitu pula perilaku dan sikap mu
meski wajah yang kau miliki itu terlihat dingin namun sikap mu begitu hangat.
Hari-hari ku lalui seperti biasa,perempuan-perempuan genit masih mengejar ku,dan orang-orang masih saja melihat sisi ku dari wajah.
Tapi ada hal yang begitu luar biasa,sangat membuat aku begitu bahagia.Ibu ku hamil lagi,itu adalah hal paling luar biasa selama hidupku ini.
Semua orang yang ada di sekitarku,harus tahu,termasuk kau Sarah.Aku yakin kau bisa menjaga adikku lebih baik dibandingkan aku sendiri,maaf tapi memang kenyataanya.
Suatu hari aku sedang membantu mama di toko kue miliknya.Mama adalah orang yang pintar membuat kue sehingga dengan yakin membuka toko kue.Dia bilang bahwa keluarga mu memesan kue,jadi aku harus mengantarnya karena aku sangat dekat dengan mu, tapi saat aku hendak masuk,aku mendengar jika kau sedang menangis di kamarmu.Aku berniat ingin membuka pintu,tapi ternyata dikunci,aku berniat memanggil mu,tapi,tidak enak hati.Jadi..ku panjat saja kamar milik mu hehe.
(suara ketukan pintu)
Aku:"Sarah,ini aku Erik"
Kau:"Erik,sedang apa kau kemari,jangan bilang kau mendengarkan tangisan ku sedari tadi"
Aku:"Tidak,aku tidak mendengarkan tangisanmu Sarah,aku kemari hanya berniat mengantarkan kue saja tapi saat aku mengetuk dan ingin membuka pintu rumahmu,tidak bisa."
Kau:Ah! maafkan aku Erik tolong maafkan aku,tunggu sebentar ya! akan ku bukakan pintu untuk tuan Erik yang..tampan..sedikit"
(Kemudian kau tertawa puas)
Aku:"Itu yang aku mau,Sarah si cantik pemurung itu,bahagia! walau candaan mu agak sakit sih hahaha"
Kemudian kau membuka jendela sepenuhnya,membuat aku yang masih di sana terkejut.Aku lihat kau tersenyum dengan manis,Sarah,sangat indah.Mata mu yang sembab akibat menangis membuat mu semakin cantik.Sifat mu yang dewasa membuat semua orang berpikir kau sudah bukan anak-anak lagi.
Aku terpaku, begitu pula kau.Entah apa yang ada pada diriku sekarang,perasaan aneh itu timbul begitu saja,jantungku berdetak lebih kencang hingga membuat ku berpikir jika kau mendengarnya.
Kau:"Terima kasih,maaf sudah membuat mu menunggu lama diluar,hihi, kau tidak marah kan?"
Aku:"ti-tidak aku tidak marah ayo sekarang buka kan pintu,kakiku pegal"
(Aku menjawab dengan terbatas-bata)
Kau mengangguk kemudian dengan cepat membuka pintu.Aku masih merasakan perasaan aneh menyebalkan..akibatnya aku tidak bisa berlama-lama,alasanku masih ada pesanan lain.Banyak wanita genit yang ku lewati saat di tengah perjalanan pulang,tapi perasaan ku tidak aneh.
Bahkan saat bersama mama pun juga.
Mama:Erik,apa Sudah kau berikan kue nya pada Sarah?"
(Mama bertanya dengan lembut)
Aku:"Ya"
Mama:"Apa kau ingin makan?"
Aku:"Tidak,ma terima kasih"
Mama:"Ada apa denganmu? apa kau punya masalah?"
Aku masih diam tidak berkutik,membuat mama kesal menghadapi gelagat aneh ku.
Mama:"Erik?!"
Aku:"Ah,maaf mama,mood ku sedang tidak baik,aku ingin mengambil s**u dan kue kemudian pulang,ada banyak tugas"
(ku jawab dengan senyuman,yang agak dipaksa)
Mama:"maaf,mama pikir ada apa.Ya sudah pulang lah"
Aku pergi begitu saja dengan pikiran yang masih berkelana.Hingga suatu hari,kau mengajak ku untuk mendengar cerita yang belum pernah ku dengar tentang mu.Cerita tentang betapa sepinya hatimu,tentang ayah dan ibumu yang selalu mementingkan pekerjaannya membuat mu bingung harus bagaimana, ingin rasanya kau bertengkar tapi batin mu masih berusaha menghargai dan menghormati mereka berdua.Bercerita jika sepupu dekatmu ternyata bernama Lola,wanita genit yang masih berusaha mendekati ku.Dan cerita dimana kau pernah terjatuh dan luka parah akibat dia.Dari situ perasaan aneh ini bisa ku kendalikan,dan membuatku semakin tekad untuk melindungi mu.
Ku ajak kau bermain,merasakan hangatnya dulu,meski tidak sepenuhnya membuatmu bahagia,tapi ku yakin jika keu masih bisa bertahan.Saat sedang riang melakukan candaan jeritan yang berasal darimu membuat ku terkejut,dengan cepat ku meminta pertolongan aku sangat takut,lebih takut dibanding sebelumnya.Erangan kesakitan mu tidak bisa ku ringankan.Ingin rasanya meminta pada Tuhan untuk Menyalurkan rasa sakit mu padaku.Ku genggam tanganmu selama perjalanan dan terlepas saat sampai di ruangan yang ku benci.Ku sampaikan berita itu pada orang tua mu,dan keluarga ku.Kami semua sangat panik terutama saat kau belum membuka mata.
Namun kabar gembira tentang dirimu yang sudah siuman membuat ku bersemangat,kau tahu,jika aku pintar dalam bakat seni.aku berikan sebuah lukisan yang menggambarkan tentang perasaanku padamu.Dan tulisan tangan yang berisi tentang perasaan yang ku pendam...belum lama ini,sih.
Aku harap Kau bisa menerimanya,Sarah.