Setelah pembicaraan yang tidak terlalu serius,tak berselang lama Sarah terbangun dari pingsan nya.Ia terbangun dengan kening berkerut seperti sedang kebingungan,Angela dan Erik pun akhirnya menghampiri bangsal rumah sakit yang ditiduri oleh Sarah.
Terlihat wajah Angela dan Erik cukup tenang melihat Sarah sudah sadarkan diri,dibandingkan saat Sarah masih belum tersadar.
Angela sadar bahwa Sarah Adelin Gruber sedang kebingungan,akhirnya Angela memecahkan keheningan dan kebingungan di dalam ruangan itu"Sarah,sepertinya kau sedang kebingungan untuk mengingat apa yang telah terjadi padamu.Bibi jelaskan saja secara singkat,ya? sebenarnya saat bermain tadi,Erik melihatmu pingsan,dan meminta bantuan untuk membawamu ke rumah sakit. Tapi tidak apa,dokter bilang bahwa kondisi fisikmu hanya sedang lemah jadi hanya perlu dirawat 3 hari,saja"
Setelah mendapatkan penjelasan Sarah mengerti dan mengingat apa yang terjadi,saat bermain bersama Erik.Memang benar kata dokter,jika Sarah hanya perlu dirawat 3 hari.Tapi perlu diingat olehnya,bahwa dia harus lebih sering,menjaga tubuh,fisik maupun imunitasnya.Agar tidak terjadi kejadian seperti sebelumnya,Sarah harus dirawat meski hanya beberapa hari.
"Tapi bibi,bagaimana mama dan papa? mereka seharusnya tau keadaanku sekarang,bukan?,dan mereka bisa tidak berkunjung kemari?"
pertanyaan bertubi-tubi terlontar dari bibir Sarah.Dengan mimik wajah yang polos ia bertanya,menunggu jawaban dari nyonya Angela.
"Mereka mengetahui keadaanmu Sarah,mereka sangat khawatir tapi...mereka belum bisa pulang dan berkunjung kemari.Tapi tenang saja mereka bilang! nanti,jika ada waktu luang akan menelponmu!"
Jawaban Erik sedikit membantu Angela dan Sarah,menjadi tenang,Sarah pun akhirnya mengangguk.Erik juga menjelaskan bahwa dia tak perlu khawatir untuk soal sekolah,karena Erik yang akan memberitahu guru yang mengajar Sarah dan juga tugas-tugasnya nanti.
|~~~|
Hari pun berlalu,Sarah masih bersedia duduk di bangsal rumah sakit.Angela pun,juga turut bersedia menemani Sarah sambil duduk di kursi yang ia bawa sendiri. Karena ia lebih nyaman menggunakan kursi miliknya,sambil membaca buku,ia dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan Sarah,juga berbincang-bincang kecil hingga mereka tertawa bersama,baginya Angela adalah seseorang yang beraura sangat keibuan.Tak ada yang tidak dekat dengannya termasuk Sarah,jika Sarah membutuhkan ibu Angela dapat menggantikannya dengan senang hati.Mereka saling bertukar cerita sambil menunggu Erik yang seharusnya sudah pulang dari sekolah.Sarah mengantuk,tapi tak kunjung juga bisa pergi ke alam mimpi."Apa yang Erik lakukan,bibi? biasanya dia sedang apa? jika mengganti baju,tidak mungkin selama ini! dimana dia?"
Sarah menggerutu,dia juga tidak mengerti kenapa bisa seperti ini.Angela juga tidak tau kemana perginya anak itu.Matahari sudah sedikit bergeser dari atas kepala manusia tapi,tetap saja belum kembali.
"Mungkin ada kelas tambahan,atau kegiatan lainnya di sekolah.Mmhh... coba ingat,saat itu Erik juga sering bermain sepulang sekolah,bukan?,bersamamu! coba ingat-ingat kejadian yang seru saat kalian bersama"
alih-alih membuat Sarah tenang,Angela malah semakin membuat gadis itu semakin sedih,karena mengingat kenangan indah saat bersama.
"Halo semua,maaf aku baru kembali,O,ya tadi aku sempat ke kedai dulu untuk memberikanmu snack,bisa jadi kau bosan.Iya kan?"
Erik tiba-tiba muncul,dia menyapa ibu dan sahabatnya dari ambang pintu,membawa sekantong snack di plastik hitam yang ia genggam.
"Erik? darimana saja kau,anak nakal! mama dan Sarah sangat mengkhawatirkan mu!"
Angela agak geram melihat tingkah laku putranya,bagaimana mungkin anak itu dengan santai nya menyapa,sedangkan mereka berdua mengkhawatirkan keadaannya.
Erik tertawa geli melihat ekspresi marah ibunya dia pun kembali berbicara
"tenang mama,aku hanya berkeliling sebentar di taman,tadi,aku mengajari adik kelasku bersepeda.Aku tidak ingin di cap kakak kelas yang tak baik,awalnya...aku tidak mau dengan alasan bahwa aku harus segera pulang.Tapi dia merengek dan bilang bahwa ayahnya ingin membelikannya sepeda jika dia bisa mengendarai sepeda,jadi aku mengajari nya,ya walaupun agak aneh.Anak yang berada di bawah umurku satu tahun itu masih belum bisa bersepeda,sih".
Erik juga menjelaskan bahwa dia pulang lebih cepat,yang menguntungkannya,adik kelasnya juga berhasil mengendarai sepeda.Erik merasa sangat bangga menceritakan itu di depan Sarah dan Angela
"Lalu,bagaimana dengan sepeda mu?"
pertanyaan Sarah juga di anggukan oleh Angela."besok akan dikembalikan,O,ya besok aku di bonceng oleh mu,kau mau kan,Sarah?"
Sarah mengangguk namun,Sarah kembali bertanya.Ingin tau siapa adik kelas yang diajari Erik,perempuan,atau laki-laki
"Dia perempuan,namanya mmhh..Lola!,ya
namanya Lola!"
Setelah mendengar jawaban Erik,atas pertanyaan nya tadi.Sarah secara tidak sadar menimpali Erik dengan ketus.
"Tentu saja,Erik,kamu bisa menghabiskan waktu bersamanya.Karena dia adalah seorang gadis yang manis dan kau pasti tidak akan menyiakan kesempatan mu itu"
Semua yang berada di ruangan bernuansa putih,terkejut tak terkecuali Sarah.Tiba-tiba suasana menjadi hening,mereka semua masih belum bisa mencerna apa yang terjadi pada Sarah,termasuk dirinya sendiri.
"Ma-maaf Erik.Aku juga tidak mengerti apa yang barusan ku katakan padamu,ku harap kau tidak tersinggung,aku hanya tidak suka dengan kedekatanmu pada Lola,dia terkenal dengan sifat genit nya.Aku takut kau menjadi seperti itu juga"
Angela dan Erik berpandangan,seperti sedang menyampaikan sesuatu hanya dengan anggukan kepala.Mereka tersenyum pada Sarah."Tidak mengapa,aku tau...bahwa kau,sebenarnya...cemburu!!"
tawa Erik pecah setelah mengatakan kata aneh tadi,disambung dengan Angela.Awalnya Sarah kebingungan namun,tak berselang lama juga ikut dalam kehangatan tawa tersebut.
|~~~|
"Erik,ayah pulang"
Suara tuan rumah,Aron Josef,baru saja pulang sehabis bekerja.Perjalanan menuju tempat kerja dari rumah cukup memakan waktu.Terkadang Aron bisa tidak pulang karena ada masalah di jalan maupun di tempat kerjanya.Sang anak menyambut sang ayah dengan sangat gembira,ia berlari dari kamarnya menuju ke ruang tamu.Erik merentangkan tangan saat Aron bersiap untuk memeluknya.
"Papa! aku sangat merindukanmu,banyak hal yang ingin ku ceritakan padamu.Tapi sebaiknya papa,bersihkan badanmu dulu.Kau sangat bau dan jelek!!"
mereka berdua tertawa bersama,sejenak Aron melihat sekeliling ruangan luas dan bersih itu dengan mata menyipit.Tak seperti biasanya, rumah yang penuh dengan Aroma masakan Angela kini tidak ada dan sepi,Erik mengerti dengan kebingungan ayahnya,sebelum memberitahu keberadaan Angela.Terlebih dahulu Erik menyuruh sang ayah untuk membersihkan dulu tubuhnya.
"Erik,dimana mama mu,biasanya saat di atas pukul tujuh ibumu tidak akan keluar lagi"
Mereka sedang menikmati makan malam,tanpa Angela.Aron sudah memanaskan makanan yang sedang mereka santap,ya,sebenarnya makanan itu sudah sejak siang.Angela pergi ke rumahnya untuk memasak ala kadarnya sebelum akhirnya ke rumah sakit.Meski begitu,masakan Angela Josef tetap lezat walau sudah agak lama.
"mama sedang menemani Sarah,papa.Mama akan pulang saat perawat menyuruh Sarah tidur"Erik juga menjelaskan bahwa Sarah di bawa pergi ke rumah sakit saat sedang bermain di taman akibat fisiknya yang lemah.
"Maaf jika pertanyaan ini menyinggung Sarah atau menyinggung mu..."saat akhir kalimat Aron terlihat sedikit bergumam,membuat Erik tak mendengar ucapannya di akhir.
"Dimana kedua orang tua Sarah?"
terlihat ekspresi wajah Erik berubah menjadi kusut,bibirnya di terlihat tak lagi mengunyah dan sedikit di tekuk."Kedua orang tua Sarah sedang sibuk,pa.Mereka tidak sempat menjenguk Sarah,bahkan menelpon pun tidak"
Akhirnya Aron mengerti mengapa anaknya terlihat tak senang atas Pertanyaannya itu."tenang saja nak,papa akan menjenguk Sarah besok pagi sebelum kau berangkat ke sekolah"
Erik menggeleng terlihat tak setuju,ada alasan dibaliknya.Erik bilang,bahwa mereka boleh menjenguknya saat Sarah telah selesai mandi dan makan.
"Erik,bangun sayang.Kau tidak ingin terlambat sekolah kan?"
Angela sedang berusaha membangunkan Erik,sambil mengguncangkan tubuhnya. Terlihat ia sedang mengenakan Appron untuk menyiapkan sarapan pagi ini.
Semalam,Angela Josef baru saja pulang saat pukul 9 malam,karena sang perawat telah menyuruh Sarah untuk tidur.
"uukhh mama,aku sedang tidak enak badan.
besok saja masuknya,Ah atau sebaiknya aku harus pergi ke rumah sakit,yang sama seperti Sarah.Uhuk-uhuk".Sudah sangat jelas bahwa Erik mencoba mengelabui nyong Josef.Namun sebagai ibu yang bijaksana,Angela tidak akan tertipu dengan bualan-bualan sang anak.
"Berhenti mengelabui ku! Erik,sudah sangat banyak ocehan tak masuk akal mu itu yang sudah ku lalui.Ayo,bangun dasar anak manja"
"membosankan,setidaknya dengar kan dulu alasanku membual"Erik tak berhenti mengoceh,mengeluarkan Segala kegundahan dan kekesalannya pada sang ayah tentang ibuny.Tak hanya itu,bahkan dia juga seperti menirukan gaya bicara ibunya.Aron hanya mengangguk-anggukan kepalanya,sebenarnya dia tau betul anaknya tidak mungkin berani seperti ini jika ibunya tidak ada,dan Erik sangat mirip dengan ibunya.Banyak yang telah mengakui kemiripan kedua anak dan ibu itu termasuk Sarah.
Benar-benar mirip! Sarah dan keluarganya juga mengakui.Setelah banyak yang mereka lalui saat-saat kecil.Akhirnya momen kebersamaan itu masih berlanjut,suka dan duka,drama-drama konyol yang telah di lalui masih mereka ingat.Kini kedua anak itu menjadi anak yang populer dikalangan remaja Tak hanya itu,mereka juga di kenal dengan kecerdasannya.Tidak sedikit pula anak-anak yang iri,dan banyak pula yang mengagumi terutama sang guru.
"Masih banyak juga cerita yang harus kau dengar.Karena kisah ini akan membuat kalian merasa sangat beruntung..."