Butterfly-3

1683 Words
"Apa yang membuat kami akan beruntung" pemuda itu tersenyum,terdapat dua anak kecil yang berada di hadapannya. "Karena,ini akan membuat kalian tidak saling membedakan. saling Membantu dan tidak saling mengejek,mau dia laki-laki atau perempuan,atau pun mereka anak kecil.Semua memiliki kedudukan yang sama" "Hey,Sarah! kemari,aku baru saja mendapat berita penting!" seorang remaja bertubuh menjulang tinggi dan berwajah tampan dipuja-puja oleh wanita.Kulitnya yang putih pucat,wajah yang memiliki bintik-bintik kecil.Hidung mancung dan lancip tidak lupa dengan bibir mungilnya yang sedang memanggil seorang wanita. "haah,ada apa,Erik?" akhirnya wanita di depannya luluh,harus di akui sebenarnya seorang remaja yang mungkin sedang di mabuk cinta. Jadi...apa salahnya untuk sedikit melembutkan hati,untuk pria yang memandangnya sebagai wanita primadona,iya kan? Anak remaja laki-laki di hadapannya terlihat sedang kepayahan,mungkin karena mengejar...Sarah Adelin Gruber.Siapa yang tidak tau nama itu bahkan ada yang mencocokkan mereka berdua sebagai sahabat serasi,aneh bukan? Begitu pula Erik Josef tidak ada yang tidak mengenal Erik.Mereka berdua sering dikira sepasang kekasih karena kedekatan mereka berdua,Sarah sang wanita lembut primadona Erik si laki-laki gentle yang baik. "Aku,dapat Berita yang cukup baik untukmu,nona Sarah" Kini Sarah merubah mimik wajahnya,ekspresinya terbilang aneh karena telah mendengar kalimat aneh diakhir kalimat Erik. "Berhenti memanggilku nona,cukup dengan Sarah! nama ku Sarah,tuan Erik yang...harus ku akui jika kita pergi bersama,banyak sepasang mata yang melihatmu di banding aku.Entah dia pria atau wanita.Mungkin jika aku pergi jauh hingga ke ujung sana banyak yang melihatku,sebagai nona manis yang baik.Tapi apa boleh buat,pengakuan ini bukanlah sebuah pengakuan biasa,karena kau memang tampan" Erik hanya melongo.dia bingung dengan ucapan Sarah barusan."Apa itu barusan,ya terserah.Kamu tau Sarah,ibu ku sedang mengandung calon adikku!!" kini Sarah lebih tercengang lagi,ia menunjukkan ekspresi yang sama didepan Erik,sehingga secara tidak langsung mengundang tawanya. Bukan hanya itu Erik memberitahu bahwa kedua orang tua Sarah akan bermain kerumahnya untuk memberi ucapan selamat. "Nyonya Angela Josef,selamat atas kehamilanmu.Aku dan suamiku sangat senang,berita tentang kehamilan mu ini.Aku harap,Erik masih ingin bermain bersama Sarah"Oliv tertawa sambil mengedipkan sebelah matanya. Sebuah senyuman mengembang dari bibir Angela,dia juga tidak menyangka akan memiliki seorang anak lagi.Meski umurnya sudah terbilang tidak muda bagi ibu hamil seperti dirinya,tapi Angela sangat senang dan antusias mendengarnya.Kini suasana rumah milik keluarga Josef sangat ramai,banyak tamu yang berdatangan. "Ah,Angela maaf jika kami bukan tamu yang berada di ekspetasimu,yaitu tamu spesial.Tapi aku merasa tidak enak badan hari ini,aku minta maaf untuk kedua kalinya" terlihat raut sedih tercetak di wajah Angela,sedih karena tamu spesialnya itu sakit dan sedih karena mengkhawatirkan nyonya Olivia Louis Gruber. "Sepertinya,jika aku mengetahui kau berbohong,aku akan tidak segan menarik mu ke rumahku kembali.Tapi jika memang seperti itu kebenarannya,apa boleh buat.Aku akan selalu mendoakan kesehatanmu Oliv" Setelah berpamitan dan berbincang-bincang kecil.Akhirnya Oliv pulang,kembali ke rumahnya untuk merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur yang berada di kamar anaknya.Kepingan memori-memori kecil,terlintas di dalam benaknya.Saat-saat inilah yang dia inginkan yang dia butuhkan,pelukan hangat dari putrinya yang sudah tidak lagi kecil.memang benar,Olivia sedang tidak enak badan,tapi entah mengapa dia berinisiatif untuk pergi ke ruangan kamar anaknya.Ada sedikit penyesalan di hatinya,saat dia tidak memiliki waktu dengan Sarah.Terutama saat Sarah sakit,hanya diurus oleh pembantu dan...Angela.Hatinya sakit tatkala saat mendengar cerita putrinya,yang memberitahu betapa sabar Angela mengurusinya saat sakit,terlebih lagi saat putrinya mengatakan bahwa Angela selalu mengucapkan kalimat-kalimat yang membuat rasa khawatirnya sirna. "Mama,papa,aku pulang" Terdengar suara seorang gadis remaja di lantai bawah,Sarah sudah pulang dari sekolah,dengan tertatih-tatih ia berjalan.Akibat terjatuh dari sepeda. "Ya Tuhan,apa yang terjadi padamu!,Sarah". Suara lengkingan seorang wanita yang tak jauh dari sana terdengar sangat jelas,seisi rumah pun juga terkejut dengan teriakan nyonya Olivia."Ada apa ini?!" kini Ronald Finn Gruber,juga datang dan bertanya.Dia tampak terkejut saat melihat pemandangan yang membuatnya sedih.Tatkala sang anak semata wayangnya tampak kesakitan.Segara ia membopong putri kecilnya,berlari menuju kamar milik sang anak,dan menelpon seorang dokter. Suasana begitu riuh orang-orang,entah itu pembantu,seorang penata kebun dan kedua orang tuanya,begitu panik melihat keadaan Sarah.Tak sempat pula mereka bertanya karena Sarah terlihat lebih membutuhkan pertolongan tenang medis. Jika dilihat kondisi Sarah makan harus segeraq diobati pasalnya hampir seluruh tangan dan kakinya terluka parah belum lagi wajahnya yang agak memar begitu pula bagian tubuh lainnya.Sebenarnya saat Sarah datang juga ada seorang security(penjaga rumah Gruber) yang mengantarnya. Setelah Sarah diberikan obat-obatan,ia tertidur dengan pulas.Sarah bukanlah anak yang cengeng,bahkan saat jarum suntik mendarat di sebagian tubuhnya dan obat yang mendarat di bagian luka,ia tidak menangis. Kini Oliv dan Ronald terlihat menginterogasi seorang petugas scurity dan orang lainnya yang terakhir di dekat Sarah.Namun belum ada kepastian untuk kejadian ini,mereka pun memutuskan untuk menunggu Sarah bangun agar semua yang terjadi benar kenyataanya. "Jadi,mama dan papa tidak tau siapa yang perlu dicurigai?" Kini Sarah sudah siuman,sebelumnya Sarah sudah sangat lelah dengan pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari mulut kedua orang tuanya,pasalnya sejak ia terbangun Sarah sudah disuguhi pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya pusing."Tidak sayang,kami tidak tau siapa yang bisa membuatmu seperti ini.Kami berusaha untuk tidak saling mencurigai,jadi kami putuskan untuk bertanya langsung kepadamu" Ada raut wajah kesal terlihat di wajah Sarah,Ronald yang mengetahui Itu langsung menenangkan putrinya "putriku,kami tau bahwa kau butuh mengistirahatkan pikiran dan tubuhmu,yang memerlukan sebuah tenaga untuk kembali prima.Tapi kami juga ingin tau siapa,mengapa dan apa yang terjadi padamu,gadis kecilku yang hebat" Akhirnya Sarah luluh,ia meminta maaf pada kedua orang tuanya,namun sempat meminta izin untuk mempercayai peristiwa yang sebenarnya terjadi. "papa dan mama tau,kan? bahwa ada sepupu ku yang berada di dekat sini bernama Lola? Dia lah penyebabnya Ma! Pa! saat kami bermain Ah tidak saat kami sedang bersepeda,dia meledek keluarga kita yang tidak sederajat dengan mereka.Aku kesal!! harga diri kita seperti diinjak dengannya,enak sekali dia mengatai keluarga kita.Aku mengatakan bahwa dia anak bodoh dan i***t karena ibunya tidak sepintar dirimu ma,dan setelahnya dia meminta maaf namun,saat kita berhenti di sebuah tangga di dekat rumah kita,dia dengan sengaja mendorong ku dengan tangannya dengan alasan bahwa aku menakutinya,pokoknya aku kesal ma!!paa!! aku kesal.Dan setelahnya aku pulang tanpa memedulikan rasa sakit yang luar biasa". Semua orang yang berada di ruangan itu terkejut,tak terkecuali Ronald dan Oliv.Mereka tidak menyangka bahwa salah satu dari keluarga yang mereka sudah anggap dekat mencaci maki dari belakang,tanpa sepengetahuan mereka Sarah menangis,takut bahwa kedua orang tuanya akan lebih mengkhawatirkan nya dan tidak memperbolehkan bermain. Tapi ternyata dugaannya salah,Ronald dan Oliv malah takut jika anaknya akan di bully di sebagian masyarakat karena keadaan ekonomi,padahal bisa dibilang keluarga ini sudah sangat dipandang berbeda dibanding keluarga yang lain.Rumah agak sedikit megah dan halaman yang luas,kebun kecil milik mereka,bukan hal yang biasa untuk dimiliki orang biasa. "Kami minta maaf Sarah.Sayang pasti kau sangat menderita.Aku dan papa mu akan selalu berusaha untuk bisa mengubah keluarga ini tidak dipandang sebelah mata oleh mereka,tetaplah menjadi anak yang baik,sopan,dan penurut untuk kami" "mungkin usaha bisnis yang kita jalan kan bisa membuat keluarga ini berbuah. Walau...waktu kami tidak banyak untukmu nanti,Sarah.mama dan dirimu sangat mirip, kalian butuh kasih sayang dan perhatian,tapi tidak apa kan jika sebagian dari itu berkurang? papa juga tidak akan memberikan perhatian yang berlebih pada Oliv jika perhatian mu sedikit berkurang" Sarah sedikit terkejut,tapi sedetik kemudian wajahnya berubah menjadi datar kembali,secepat kilat ia memeluk kedua orang tuanya. "Mama,papa,jangan bekerja terlalu keras.Aku tidak mau sendiri,rumah ini sudah sangat besar bagiku,apa gunanya mempunyai rumah mewah dan besar tapi...tak ada suasana hangat.Lola dan keluarganya diberikan banyak rezeki oleh Tuhan,tapi kesombongannya yang membuat kekayaan itu tiada guna" Tapi,apa boleh buat.Ronald dan Oliv tetap menjalani apa yang mereka inginkan,motto hidup mereka berubah.Dulu akan selalu ada untuk Sarah,tapi kini,hanya demi Sarah.. tak di ganggu Sarah juga terlihat sedih,sejak pagi dia berada di kamar.Sesekali menangis,lalu berhenti, melempari mainannya ke segala arah. Semua orang yang ada di rumahnya sedari tadi berusaha membujuknya agar tidak melakukan hal yang tidak diinginkan. BLAAM Suara pintu yang ditutup dengan kasar,sangat terdengar membuat hati seorang pelayan lain was-was. Setelah makan,Sarah tertidur.Sebagian pembantu banyak yang bergunjing,soal bagaimana sikap Oliv dan Ronald terhadap Sarah."Kasihan anak itu" banyak pembantu yang memberikan perhatian kepada Sarah.Bagaimana pun Sarah tetap lah anak kecil,meski ia selalu tersenyum(walau terkadang menangis)jiwa nya kesepian.Tubuhnya juga belum bisa dibilang sehat,hanya saja...keadaan berubah saat Sarah dan orang tuanya pindah,kota nya tetap sama.Bahkan masih berdekatan dengan Lola,tapi di tempat itu Sarah merasa hidup,terlebih lagi ada seorang teman yang Membuatnya semakin kerasan tinggal disana.Dan saat itu Sarah bertemu Erik,pertemuan mereka cukup unik lebih ke Aneh.pasalnya mereka bertemu saat sedang di hukum oleh guru,saat berada di sekolah dasar. keduanya datang terlambat ke sekolah,perbedaan dari Erik dan Sarah adalah.Sarah menurut saat guru menghukumnya sedangkan Erik sempat menolak,Sarah terlambat karena orang tuanya sedang sibuk,dan Erik karena bangun terlalu pagi dan akhirnya tidur kembali. Keduanya pun semakin dekat.Seperti tak ada yang memisahkan,baru lah Sarah merasa memiliki teman.Dia tak lagi sendirian seperti biasanya. Kedua orang tua mereka juga dekat. Mereka tumbuh bersama,saling melengkapi satu sama lain.Memberikan dukungan atau bahkan saling mengejek,meski begitu Sarah sangat berterima kasih pada Tuhan karena membuatnya kembali bahagia. "Saat itu aku masih 7 tahun,jadi aku belum bisa menahan emosi saat Lola menjelekkan keluargaku,Erik" Erik sedari tadi diam sesekali mengangguk dan sesekali dia menanggapi.Sarah banyak cerita tentang masa lalunya,walau dekat Erik tidak terlalu sering mendengar Sarah bercerita.Karena dia lah yang bercerita,berceloteh seperti perempuan.Sarah berbeda,dia terlihat tertutup dan lebih pendiam dibanding Erik. "Maaf,aku baru bisa menceritakan hal ini padamu,setelah sekian lama kita berteman.Aku harap kamu mengerti Erik,bahwa aku tidak menyukai Lola bukan tanpa alasan" Kali ini ada perasaan bersalah pada anak itu,dia merasa bahwa dirinya membohongi sahabatnya. "Aku mengerti Sarah,aku juga tau bagaimana sikap Lola" Mereka berdua tertawa,sambil terbahak Erik lagi-lagi mengejek Sarah dan memintanya mengejar dirinya.Saat semua sedang bersenang-senang tiba-tiba Sarah menjerit kesakitan. "AAH!ERIIKK!!" sedetik itu juga Erik berhenti,ia menoleh untuk melihat Sarah yang berada dibelakangnya.Betapa terkejutnya Erik saat melihat Sarah yang sedang kesakitan,terbaring di tanah sambil memegangi dadanya. "Sarah!!" Teriak Erik,tak kalah kencang "Sebentar,aku akan meminta pertolongan!!" untung saja lokasi tempat dimana Sarah sedang kesakitan,tidak sepi.Sarah akhirnya dapat dibawa ke rumah sakit bersamaan dengan Erik,yang mengaku sebagai kerabat dekat Sarah. "Apa kau temannya gadis ini?" Tanya seorang dokter yang sedang memeriksa Sarah. "y-ya,aku teman dekatnya.Erik Josef" Terlihat sang dokter memerintah akan perawat untuk terus memeriksa Sarah. "Kemari nak,aku ingin menyampaikan hal penting untuk mu" Dengan ragu Erik mengangguk.Setelah sampai di luar ruangan dokter itu pun mulai menyampaikan berita yang sangat penting bagi Erik.Ternyata Sarah memiliki riwayat penyakit jantung sejak kecil,penyakit ini bisa datang kapan saja dan dimana saja,jika fisik dan imunitas Sarah sedang tidak baik.Dokter itu juga meminta,bahwa berita ini sampai ditelinga kedua orang tua Sarah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD