mantan tukang tipu

1148 Words
Raya sedang menunggu Yusuf ditaman, kemarin setelah janjian dulu Yusuf dan Raya sepakat bertemu ditaman dekat rumah Raya jam 10 pagi. "Hoosshh.. hosh... maafya telat. tadi nyasar" ucap Yusuf yang baru datang pukul 12 siang. "Lo gak liat cuaca panas gini, lo malah telat sampe buat gue nunggu lama" balas Raya, ia kesal sendiri disuruh menunggu. padahal Raya sudah datang pukul 11 berniat mengerjai Yusuf yang menunggunya, tapi justru Yusuf lebih telat datangnya. "Iya.. iya.. maaf gue nyasar" melas Yusuf. "Lo nyasar ampe Bekasi apa" telak Raya kesal, sambil tolak pinggang. "Udah gak usah marah lagi, kita makan es krim yuk. Panas banget ini" rayu Yusuf, dan Raya yang sudah merasakan haus dan lapar dengan terpaksa setuju. Raya dan Yusuf sibuk dengan es krimnya masing masing sesekali Yusuf mengelap mulut Raya yang berantakan karena es krim dimana-mana. "Makan lo kayak anak kecil hehhee... " kekeh Yusuf membuat Raya salah tingkah. Jika diperhatikan dengan seksama Yusuf bukanlah laki-laki yang jelek. Kulitnya bagai warna almond, dengan hidung mancung dan bibir yang terbelah. Ia bisa dibilang tampan. apalagi usianya yang kira kira diatas Raya 4 tahun membuat Raya merasa nyaman mendapat perhatian Yusuf. cukup lama Raya dan Yusuf berbincang santai, dan sekarang sudah pukul 3 sore. Yusuf pamit karena ingin mengantar kakaknya kerumah sakit. "Gue pulang dulu yah.. gue mau antar kakak gue kerumah sakit" pamitnya "Loh kakak lo sakit apa ?" Tanya Raya kuatir, ia memanjukan duduknya tanda kepedulian. "Engga papa kok, cuma kehamilannya ada masalah ajah" jawab Yusuf dengan wajah yang sulit diartikan. "Ahk.. pantes gue ketemu lo diruang pemeriksaan kehamilan, gue kira istri lo yang hamil" canda Raya ia bahkan terkekeh mengucapkan istri ke Yusuf. Jika Yusuf punya istri tak mungkinkan mendekatinya. "Heeeh.. hehehehe" nampak Yusuf yang menanggapi candaan Raya dengan tertawa kaku, matanya melirik kearah Raya. "Yaudah sana, salam buat kakak lo yah" ucap Raya tulus. sebelum pergi tak lupa Yusuf mengembalikan foto hasil USG kak Mesya, ia juga mengacak puncak rambut Raya. "Gue bakal ketemu lo lagi, lo tunggu gue yah" teriak Yusuf sebelum benar benar pergi. sementara Raya hanya tersenyum malu mendapat perlakuan manis dari Yusuf. Raya yang sudah kasmaran pulang, ia langsung disambut oleh kak Mesya didepan pintu. "Dari mana ajah dek, sampai gak makan siang dirumah" tanya Mesya serius. "Emm.. ketemu orang kak" jawab Raya asal. Ia memang belum memberitahu pertemuaanya dengan Yusuf di rumah sakit. Saat Raya tertabrak Yusuf, Mesya dan Athalla sedang sibuk membeli makanan dikantin. "Oiyah.. Ray, waktu kemarin kakak periksa kedokter kakak ketemu wanita sedang hamil tua, tapi suaminya kayak cuek gitu. malah marah-marah ke si ibu hamilnya" curhat Mesya merasa prihatin dengan nasib wanita hamil tersebut, dalam hati ia merasa beruntung mempunyai Athalla, Raya dan ayah yang selalu mengkhwatirkannya. "Masa sih kak? Bikinnya ajah mau!" kesal Raya. "Semoga aku gak ketemu sama cowok yang kayak begitu aamiin" lanjut Raya berharap. seminggu berlalu, Raya dan Yusuf semakin intens bertukar pesan di whatshapp, perhatian Yusuf membuat Raya nyaman. dan minggu ini Yusuf dan Raya janjian nonton di bioskop. "Kali ini aku gak telatkan, hehhee" kekeh Yusuf yang baru saja sampai didepan mal. "Yah.. lumayannya lebih cepat 5 menit dari waktu janjian" jawab Raya melirik jam yang menempel dipergelangan tangannya. Raya dan Yusuf memilih menonton film kartun yang sedang booming, film itu adalah pilihan Raya semula Yusuf mengajak Raya menonton film dewasa dengan konten 21+. buru-buru Raya menolak. setelah nonton Raya jalan lebih dulu keluar meninggalkan Yusuf yang sejak tadi mencoba mencuri cium kewajah Raya. "Kita makan dulu yuk" pinta Raya tanpa merasa bersalah berkali-kali ia menolak yusuf didalam bioskop. bahkan sekarang Yusuf masih nampak cemberut. Raya sebenarnya sadar namun ia tak mau peduli, ia memang tertarik dengan Yusuf tapi skin to skin ship saat kencan kedua baginya terlalu berlebihan. dengan malas Yusuf mengikuti langkah Raya masuk ke restoran cepat saji, sebelum masuk Raya dan Yusuf dikagetkan oleh suara wanita dibelakang mereka. "Ya Allah.. pantes kamu gak mau anter aku kerumah sakit, ternyata kamu ada main sama cewek cantik itu,,, hiksss... hiksss..." wanita yang baru datang itu nampak kecewa melihat Yusuf dan Raya jalan berdua. Ia bahkan menangis tangannya mengusap perutnya yang buncit. "Kamu ngapain disini" desis Yusuf saat jaraknya sudah dekat dengan wanita itu. "Tunggu.. tunggu.. jadi ini kakak loe yang loe maksud itukan Yusuf" tanya Raya bingung. "Kakaknya? Maaf tapi aku istrinya, dan aku sedang mengandung anak pertama kami" jawab wanita itu, dari sorot matanya jelas jika ia sedang tidak berbohong. "Apa!.. istrinya ?" Raya tiba-tiba saja teringat dengan cerita kak Mesya, apa yang dilihat kak Mesya itu Yusuf dan istrinya, lagipula Yusuf sering sekali lama balas chatnya. seperti sibuk menutupi suatu hal dari Raya, Raya jadi geram sendiri bagaimana bisa Yusuf mengaku tak punya istri padahal istrinya sedang hamil tua. "Gue gak cinta Ray sama dia.. gue dipaksa, dijodohin, gue cintanya sama lo" rengek Yusuf tak tahu malu. Raya sudah tak mampu menahan amarahnya.. tangannya berjalan menampar pipi kanan Yusuf tak percaya dengan apa yang barusan ia ucapkan. "Plak.... lo gak cinta. tapi kenapa hamil" pekik Raya setelah menampar Yusuf. iya bukannya cemburu. Justru ia merasa kasihan dengan wanita yang disebalahnya sekarang yang juga nampak syok dengan pengakuan Yusuf. "Jangan sakitin dia, aku mohon. aku gak papa kok, kalau dia mau ninggalin aku.kalau dia lebih bahagia sama kamu" ucap wanita itu memohon sambil memegang tangan Raya. Raya sama sekali tak mampu berkata-kata, wanita tulus yang menjadi istrinya bahkan tega Yusuf kehianati. Raya memandang wanita itu dan Yusuf secara bergantian. Ia merasa bersalah telah masuk kekehidupan mereka. sementara Yusuf nampak malu telah ditampar Raya didepan umum. Ia berniat pergi meninggalkan Raya dan istrinya. "Minum dulu ba.." ucap Raya yang telah mengajak istri Yusuf duduk didalam foodcourt. "Hikss... hiksss.. makasih. emm siapa nama kamu ?" Tanyanya. Kejadian itu membuat mereka belum sempat berkenalan. "Aku Raya, kalau kamu?" Ucap Raya menyodorkan tangannya, jujur Raya merasa simpatik dengan ketegaran yang dimiliki wanita didepannya. Jika saja ia yang melihat suaminya sedang jalan dengan wanita lain, mungkin Raya akan mencincang habis dan memberikan dagingnya kepiranha disungai sss. "Aku Rani, aku dan Yusuf memang baru menikah. sekitar 9 bulan. Kami dijodohkan. dan sekarang aku hamil 8 bulan, karena itu yang membuat Yusuf uring-uringan. Ia merasa kehamilanku terlalu cepat. sebenarnya Yusuf orang yang baik" jelas Rani, ia tak ingin Raya salah paham dengan sikap Yusuf. "Haaah.. dia dikasih kepercayaan cepat sama Allah malah gak terima, itu anak maunya apa sih" kesal Raya tak percaya dengan jalan fikiran Yusuf. nampak Rani yang tersenyum maklum dengan kelakuan Raya. "sebentar lagi anak ini lahir, dan kami akan tes DNA. setelah itu aku yakin Yusuf akan mencintai anak ini juga aku" harap Rani sambil mengelus lembut perutnya. "Nak.. sebentar lagi ayah pasti akan terima kamuyah" ucap Rani kembali yang masih mengelus lembut perutnya. Raya hanya mampu terdiam. Dalam hati ia begitu terharu dengan apa yang dialami Rani. Ia melihat sosok Rani yang begitu dewasa. ia yakin suatu hari nanti Yusuf akan mencintai Rani dengan tulus. karena sikap Rani yang dewasa.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD