Putri yang Menitis

1184 Words

POV Lia Jantung yang berdetak tak karuan Hati yang gelisah memendam kekhawatiran Serta peluh beku yang membasahi wajahku Entah kapan terakhir kali Aku merasakan perasaan seperti ini, bahkan saat kumelarikan diri dari desa perasaanku tak sekalut ini. Saat itu Aku masih belum sedewasa ini. Mendapatkan kebijaksanaan Ratu Laut Selatan dan kesadaran sebagai salah satu penerusnya. Awan kelabu menyelimuti, padahal hari masih siang. Seakan matahari tak mau lagi menerangi. Pertanda buruk bagi beberapa orang, karena tak biasanya awan mengumpul di siang terik permulaan musim kemarau ini. Tanganku bergerak menyentuh kaca, menggoresnya perlahan bagaikan ingin menghentikan hujan, tapi apa dayaku? Angin terlihat malah berhembus semakin kencang pertanda bahwa hujan sebentar lagi akan turun. Kulihat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD