28. Galau

1524 Words

Januari melempar tas ransel miliknya ke atas kasur kecil yang selama ini sudah menjadi tempat tidurnya. Langkahnya berjalan ke arah sebuah jendela kayu, membukanya, membiarkan udara sore masuk ke dalam kamar. Jika bisa, Januari berharap angin akan bisa membawa kegundahan dan kebingungan hatinya sekarang juga. Sungguh, Januari benar-benar tidak tahu kenapa tadi Anyelir tiba-tiba saja terlihat kesal. Bahkan wanita yang biasanya akan menunjukan wajah ketakutan itu berubah menjadi berani untuk bisa pulang sendiri tanpa memperdulikan Januari yang mengejarnya seperti orang bodoh. Entah Anyelir menyadari atau tidak, tapi Januari bahkan mengikuti wanita itu hingga sampai ke rumahnya dan berdiri di depan gerbang besar itu untuk beberapa saat sebelum akhirnya Januari pulang karena merasa tidak a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD