Pagi hari Shally terbangun, dia mulai mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Dengan rutinitas yang sama terkadang Shally merasa jenuh dan bosan. Hari ini Shally di temani teman nya yang kebetulan pernah satu sekolah ketika di sekolah dasar. Namun kali ini mereka tidak sekelas, karena mereka mengambil jurusan yang berbeda. Walupun begitu, namun mereka tetap akrab, tidak jarang mereka pergi dan pulang bersama sama. Teman akrab nya itu bernama Yunita ,dia mengambil kelas IPS, sedangkan Shally di kelas IPA.
Sebenarnya Shally itu adalah anak yang pandai ,hanya saja setelah kejadian yang menimpanya saat menghabiskan waktu bersama orang yang tak dia ketahui namanya itu ,Shally mulai berubah, Shally mulai sering mengobrol di sekolah,
mulai bergabung dengan anak anak yang memang hobi mengobrol. Banyak hal yang sering mereka bicarakan terlebih lagi bila berbicara mengenai s*x , Nurina, Wina, dan Maharani ,mereka adalah teman Shally yang menjadi satu kelompok semenjak di kelas 3, mereka sering duduk berkelompok hingga mengobrol, banyak guru guru yang mengeluhkan mereka berempat, karena di kelas mereka sering menjadi biang keributan.
Ketika sedang belajar, mereka sering membalikkan bangku untuk mengobrol ,bahkan hingga tertawa cekikikan, ,siswa siswa yang lain pun merasa kesal dengan mereka, namun mereka pikir semua siswa juga sama kok suka mengobrol, bukan hanya mereka berempat saja. Bahkan wali kelas mereka sampai meroling semua siswa menjadi acak. Duduk yang di atur acak, satu bangku menjadi campur antara siswa dan siswi. Hal itu untuk mencegah kebisingan di kelas. Untuk mencegah agar para siswa tidak saling mengobrol lagi bila dipisahkan dari teman mengobrolnya. Namun hal itu tidak terjadi, semua hal yang telah direncanakan wali kelasnya itu gagal total. Tetap saja saat guru tidak di kelas, mereka duduk di tempat yang bukan bangku mereka.
semua siswa berhamburan dari tempat duduk mereka dan masing masing kembali ke kawan kawan mereka.
termasuk Shally, Nnurina, Wina, dan Maharani, mereka kembali berkelompok dan mengobrol.
Diantara mereka berempat yang paling nyambung dalam obrolan adalah Shally dan Maharani,
saat membicarakan tentang s*x. Wajah Maharani selalu terlihat aneh, terlihat seperti wajah yang sedang merasakan keinginan untuk melakukannya, hal itu terlihat jelas di wajahnya. Shally juga seringkali menceritakan hal hal pribadi yang sering ia lakukan dengan pria, dan Maharani pun begitu. Shally juga merasa bahwa hal hal yang ia ceritakan juga dilakukan oleh Maharani. Namun Shally sepertinya lebih ahli dibanding Maharani, meski Maharani lebih tinggi, lebih cantik, namun kegilaan yang dilakukan Shally lebih dari dia. Shally telah menyimpan dan menutup rapat semua hal yang selalu dia lakukan dari semua orang. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Suatu hari Shally dipanggil ke ruang guru oleh wali kelasnya, kemudian Shally keluar dari ruang kelas nya itu menuju ruang guru, dengan mengikuti langkah kaki dari wali kelas nya itu.
"Shally ayo duduk disini disamping ibu, ada hal yang ingin ibu tanyakan sama kamu"
"I_iya bu, mau bicara apa ya sepertinya sangat penting?" Shally bertanya dengan sangat heran kepada wali kelasnya itu.
"Begini Shally, ibu ingin bertanya sama kamu, apa kamu sering berkunjung ke kantor SEJAHTERA selepas pulang dari sekolah?
"Oh, iya bu, aku sering bermain kesana sepulang sekolah bu."
"Jika ibu boleh tahu, kamu menemui siapa disana?"
"Menemui saudara bu, memangnya kenapa bu?"
"Jadi begini Shally, beberapa hari ini sering ada seseorang yang menghubungi telepon sekolah. dia mengaku sebagai istri dari seseorang. Dan dia bilang suaminya itu sedang memiliki hubungan dengan kamu. apakah perkataan nya itu benar?"
Dengan sponta Shally tercengang dan emosi mendengar pertanyaan wali kelasnya itu,
"Memangnya siapa nama orang yang menghubungi sekolah bu?" Jawab Shally, terelihat mencengkram rok sekolahnya karena menahan amarahnya.
"Sebenarnya Dia tidak menyebutkan siapa namanya, namun ibu sangat berharap kejadian ini tidak terulang lagi, dan jika hal itu benar, ibu ingin sebaiknya kamu menyelesaikan masalah mu dengan baik baik, dan sekali lagi ibu berharap bahwa masalah ini jangan sampai menyeret nama baik sekolah menjadi tercemar,"
"Iya bu, saya mengerti, saya faham jika ibu berbicara seperti ini karena untuk melindungi nama baik sekolah, tapi bu, jika apa yang orang itu katakan memang benar, kenapa orang itu tidak menemui saya secara langsung saja bu. Jika orang itu tahu tempat saya sekolah, bahkan sampai berani menghubungi sekolah, juga sampai berani membuat pengaduan yang tidak tidak tentang saya ke sekolah , pastinya dia juga tahu dimana tempat tinggal saya. Rasanya tidak mungkin jika dia tidak mengetahui alamat rumah saya kan bu. Jadi, saya minta tolong sama ibu jika orang itu sampai berani menghubungi sekolah lagi, saya minta tolong sama ibu sampaikan pesan saya, suruh dia agar datang saja langsung ke rumah saya, temui saya secara langsung agar masalahnya dapat di selesaikan dengan jelas, jangan dengan cara seperti ini. ibu kan tidak tahu masalahnya yang sebenarnya telah terjadi itu seperti apa, jadi saya mohon bu, jangan mendengarkan hanya dari sebelah pihak saja. Bahkan ibu juga tidak mengenal siapa sebenarnya orang itu kan. mungkin saja orang itu hanya ingin menjelek jelekkan saya di sekolah ini, atau mungkin bahkan ingin agar saya sampai di keluarkan dari sekolah ini bu,"
"Hmmm, jadi begitu ya, Ibu mengerti apa yang kamu maksudkan Shally, tapi ibu harap kamu bisa selesaikan masalahnya baik baik diluar sekolah ya, jangan sampai masalah ini jadi panjang dan melebar ke mana mana. Jangan sampai nama kamu juga jadi jelek di sekolah ini. Iibu hanya bisa bantu doa saja jika memang keputusan kamu seperti ini.
"Iya bu saya sangat meminta maaf, jika saya telah mencoreng nama baik sekolah di luar sana, taapi saya tidak merasa apa yang saya lakukan itu salah dan melanggar hukum bu. Semoga saja orang yang menghubungi sekolah dan menjelekan tentang prilaku saya itu tidak menghubungi sekolah lagi, dan jika pun ada, tolong ibu bilang saja yang tadi saya katakan pada ibu.."
"Ya sudah sekarang kamu masuk ke kelas lagi ya, ibu harap semua nya akan baik baik saja, dan kamu juga bisa menjadi lebih baik lagi dari sebelum nya . karena banyak guru yang menyatakan bahwa kamu menjadi sangat berubah setelah masuk kelas 3 Nak, jika kamu ada masalah atau merasa kesulitan bisa bicarakan secara langsung pada ibu ya. Biar kita cari solusinya sama sama."
"Iya bu, sekali lagi saya sangat berterimakasih kepada ibu, karena ibu sudah peduli dengan saya, dan saya janji tidak akan membuat sekolah malu dan tercoreng nama baiknya karena masalah saya, dan jikapun ada masalah saya pasti akan diskusikan dengan ibu secara langsung.
saya juga minta maaf karena selama ini saya selalu membuat gaduh di kelas, saya juga tidak mengerti dengan perubahan yang saya alami. Tapi saya berjanji mulai saat ini saya akan mulai merubah kebiasaan buruk saya di kelas.
kalau begitu saya pamit ke kelas lagi ya bu,"
Dengan penuh rasa kecewa juga amarah yang memenuhi perasaannya, Shally bergegas kembali memasuki ruang kelasnya untuk melanjutkan aktivitas belajarnya
##bersambung##