Episode 5 - Ketahuan

1619 Words
Hari hari terasa begitu indah semenjak Shally mengenal David pada hari itu. Beberapa hari kemudian setelah Shally dan David bertemu, David menghubungi Shally dan mengatakan bahwa ia akan menjemputnya sepulang sekolah. Shally merasa begitu senang mendapat kabar darinya, dan ia sudah tak sabar menanti waktu tersebut. Setelah tiba waktu pulang sekolah, Shally menemui David yang ternyata telah menunggu Shally di depan gerbang sekolah nya. "Hai mas, Sudah lama menunggu?" tanya Shally sambil menghampiri David dengan langkah manja seperti seorang anak pada ayahnya. " Tidak, aku belum lama menunggu mu kok." jawab David sambil menyunggingkan senyum nya, dengan penuh rasa gemas, David terus memandang Shally. "Shally," suara David berbisik dengan penuh mesra ke arah belakang telinga Shallly. "Iya mas, ada apa?" jawab Shally sambil tersenyum dan menahan rasa geli di telinga nya. "Bagaimana jika kita jalanjalanterlebih dahulu sebelum aku mengantarkan kamu pulang ke rumah. Kamu tidak keberatan kan ?" tanya David, karena dia masih ingin berlama lama bersama dengan Shally. "Oh iya aku juga ingin panggil kamu sayang boleh ya" pertanyaan David yang dilontarkan nya untuk kedua kalinya. "Iya mas tentu saja boleh" jawab Shally untuk kedua pertanyaan David. " Sini aku pakaikan helm dulu, biar aman." Shally pun menurutinya dan lekas menaiki kendaraan bermotor yang sedang dikendarai oleh David setelah dia dipakaikan helm nya. Di bonceng nya Shally menuju kebun binatang untuk berjalan jalan menghabiskan waktu bersama, sambil bercengkrama, mereka berkeliling melihat hewan hewan yang ada di tempat itu. Mereka saling bercerita menceritakan keseharian mereka masing masing. Karena semakin lama mereka merasakan kenyaman dan mereka merasa bisa saling percaya. Maka mereka mulai bercerita tentang masalah masalah yang telah mereka hadapi selama ini, mereka saling bercerita tentang kehidupan pribadi masing masing,yang memang keduanya masing masing sedang memiliki masalah yang memang terasa begitu berat bagi mereka. David pun bercerita tentang seperti apa status pernikahan dia dengan istrinya. Namun David tidak menceritakan secara langsung detail dari setiap masalah yang telah dia lalui, dia hanyamenceritakan garis besarnya saja, tentang perselingkuhan istrinya yang telah terjadi berulang ulang. Hingga kini dia hidup berpisah dengan istrinya walau status pernikahan belum bercerai. Hal itu karena istrinya tidak ingin diceraikan walau David sudah tak ingin hidup satu atap dengan nya. Karena istrinya hanya menginginkan uang yang David berikan untuk kebutuhan anak nya. Bahkan sebelum bertemu dengan Shally, David juga pernah beberapa kali menjalin hubungan dengan beberapa wanita lain, namun David tidak merasakan ada getaran apapun saat itu. Jauh berbeda dengan Shally, saat pertama bertemu saja David sudah merasakan getaran yang begitu kuat dalam dirinya, jantung nya berddebar begitu kencang namun tak beraturan, berdenyut seakan menandakan ketertarikannya pada Shally. Setelah lama berbincang, David mengajak Shally untuk menemaninya makan siang di area kebun binatang itu. "Sayang, kita pergi mencari makan siang dulu ya." ajak David sambil meraih jemari Shally,, Shally pun menyambut tangan David dan mulai beranjak dari tempat duduk nya. Mereka pergi ke sebuah rumah makan untuk mengisi perut yang sudah mulai keroncongan. Setelah selesai makan, David mengajak Shally pergi ke kantor nya lagi untuk beristirahat dan melanjutkan obrolan mereka yang sempat terhenti pada saat di kebun binatang tadi. Kebetulan jarak dari kebun binatang ke tempat kerja David itu cukup dekat. Sesampainya di mes David, Shally sudah mulai merasa nyaman. Yang kebetulan David tinggal sendiri disana. Walaupun kadang kadang suka ada temannya yang dari luar kota ikut menginap juga disana. Ada taman di belakang kantornya David. Disana terdapat banyak tanaman buah strawberry yang tumbuh dengan sangat subur disana. Buah nya sangat lebat dan dengan ukuran buah yang super besar. "Pantas saja waktu itu mas David membelikan aku buku budi daya tanaman strawbery,, ternyata dia menanam strawberry di halaman belakang kantornya." tampak shally terus bergumam. Shally meminta izin kepada David untuk memetik beberapa buah strawberry itu, tentunya buah yang terlihat besar dan sudah matang yang berwarna merah. "mas,boleh ya aku petik buah buah ini?" dengan sedikit manja Shally bertanya pada David. "Iya tentu saja boleh sayang, petik saja jika kamu memang menyukai buah nya ." "Petik sebanyak yang kamu mau sayang" jawab David sambil mencubit gemas pipi Shally. "Asikk,, terimakasih ya mas sudah membolehkan aku memetik buah strawberry nya." jawab Shally sangat bersemangat. Diambilnya gunting kecil oleh David dari dalam kamarnya, diberikan nya gunting itu kepada Shally agar dapat dia gunakan saat memetik buah buah strawberry tersebut. Kemudian Shally mulai memilah dan memilih buah buah strawberry yang ingin ia di petiknya itu. Setelah selesai, Shally mencuci bersih buah buah strawberry yang telah ia petik itu lalu ia mulai mencicipinya .Dia mulai menggigit buah strawberry itu dan membuat wajahnya mengeluarkan ekspresi lucu karena ra sa buahnya yang sangat masam. Shally memakan buah strawberry yang memang rasanya masam. David pun menjelaskan walau terlihat sangat merah strawberry memang sangat masam rasanya. David tak tahan melihat ekspresi Shally yang menggemaskan itu, terlihat merah di pinggir bibir shally bekas buah strawberry yang sebelumnya telah ia makan, di dekatinya Shally dan Shally pun menatap David, di raihnya kepala Shally, dilumat nya bekas strawberry itu, diteruskan lumatan nya itu ke arah bibir Shally, kemudian Shally pun mulai membalas David dengan garang nya. Kini Shally mulai merasa ketagihan dengan sentuhan sentuhan sensual yang membuat tubuhnya bergidik, rasanya seperti bergetar diseluruh bagian tubuh Shally saat menerima sentuhan sentuhan di area sensitif wanita, Dia mulai kecanduan dengan kecupan kecupan manis dan lumatan lumatan ganas yang datang padanya. Di kecup kecup nya seluruh wajah Shally,, perlahan turun ke leher, ke pundak,, hingga ke d**a Shally. Ditinggalkan nya bekas kecupan disana hingga Shally merintih, mendesah, hingga meningkatnya gairah di antara Shally dan David. Shally hingga memegang pinggir sofa dengan begitu erat karena dia berusaha untuk menahan rasa gairahnya yang sudah tak tertahankan. Dibukanya satu persatu kancing baju Shally oleh David, di kecup, dihisap, dan di remasnya d**a Shally, dengan tangan sebelah kanan yang dengan sigap menyingkapkan rok rample panjang milik Shally. Dibuka nya kedua kaki Shally hingga terdapat celah diantara kedua kaki nya. Diraba nya paha Shally dengan perlahan dan lembut oleh David hingga Shally lemas tak mampu bersuara lagi, tentu David sangat lihai membuat wanita tergulai lemas, karena dia telah jauh berpengalaman. Hingga Shally pun merasakan kenikmatan yang dia berikan. Diciuminya paha Shally,, lidah David menjulur, dan dilumatinya seluruh bagian tubuh Shally. Shally tak tahan ketika v****a miliknya dilumati oleh David hingga menjadi begitu basah, hingga Shally bersuara nyaring mendesah. Bagai singa betina yang kelaparaan Shally meraung raung merasakan kenikmatannya. "Achhhh,, mas David," Shally mendesah lembut memanggil manggil namanya . kemudian David pun melancarkan aksinya bersama dengan Shally, David menghilangkan dahaga nya akan kelembutan seorang kekasih, David menghilangkan rasa lapar akan hasrat yang menyelimuti dirinya dengan terus mencumbu Shally, hingga Shally terus mendesah sampai serak kehabisan suara. Ketika aktivitas mereka telah selesai, mereka kembali berpakaian dan membersihkan diri masing masing. Karena hari sudah mulai petang, Shally bergegas meminta David agar cepat mengantarkan nya pulang kerumah. Mereka pun membuka pintu kamar yang terletek di belakang kantor David. Mereka keluar dari kamar tersebut, dan berjalan menyusuri lorong kantor nya itu. Setelah mereka keluar dari gedung kantor David itu, mereka melanjutkan berjalan menuju ke parkiran di sebelah barat halaman gedung kantor itu. Tiba tiba mereka di hampiri oleh seorang perempuan yang menuntun seorang anak kecil dengan kisaran usia 7 tahun. Ternyata itu adalah istri David yang sebelumnya telah ia ceritakan pada Shally, dia mendorong Shally dan David dengan penuh emosi dan amarah, hingga Shally dan David tersungkur. David bergegas bangkit dan menghadang Faridha yang begitu murka terhadap Shally, Shally di maki hingga tak dapat mengucapkan sepatah kata pun. Di dalam hatinya, Shally memang mengakui semua kesalahan dirinya. Karena dia telah menjalin hubungan dengan David. Seorang laki laki yang telah memiliki anak dan isteri. Shally di perintahkan agar segera pergi dari tempat itu oleh David. Agar Shally dapat menghindari kekerasan fisik yang akan dilakukan oleh Faridha. Dengan keadaan lemas Shally pergi dari kantor David itu dengan berjalan kaki, karena sebenarnya Shally tidak mengetahui jalan pulang ke rumah bila menggunakan kendaraan umum. Yang Shally tahu hanya jalan yang biasa ia lewati bersama David yang jalan nya iyu memang tidak dilalui oleh kendaraan umum. Di tengah perjalanan, di atas jembatan layang ketika shally sedang berjalan sambil mencucurkan air mata, Shally sangat menyesali kejadian yang telah menimpanya tadi. Tiba tiba satu mobil berjalan perlahan menghampiri Shally, kemudian dibukanya kaca mobil bagian depan dan terlihat sepasang suami istri didalamnya. Istri dari pengendara mobil itu bertanya kepada Shally dengan rasa penasaran. "mbak mau pergi kemana? kenapa menangis dan berjalan sendiri di tempat seperti ini ?apa telah terjadi sesuatu yang buruk sama mbak?" "Saya tidak apa apa, saya hanya ingin pulang ke rumah,!" jawab Shally sambil menangis tersedu. membuat pengendara mobil itu iba, dan tanpa bertanya lagi mereka mempersilahkan Shally untuk menumpang mobil milik nya, yang kebetulan satu arah dengan arah yang akan di lewati oleh pengendara mobil itu. Sepanjang perjalanan, Shally tak henti hentinya menangis. Membuat istri pengendara itu bertanya lagi, "Mbak punya masalah ya, sama suami atau pacar mungkin?" Shally menjawab hanya dengan anggukan karena ia tak sanggup untuk menjelaskan. "Yang sabar saja ya mbak, semua masalah pasti akan ada jalan keluar nya, maaf ya mbak bila saya jadi banyak bertanya sama hal pribadi nya mbak" kata istri pengemudi itu sambil menenangkan Shally. " Berhenti di depan saja bu" Tiba tiba Shally meminta pengendara itu menghentikan laju kendaraan nya. " Apakah memang rumah nya mbak sekitar sini?" tanya pengemudi itu sambil menepikan mobilnya. " Iya bu, pak, rumah saya sudah dekat didaerah sini, saya sangat berterimakasih atas tumpangan nya, saya tidak tahu apa yang akan terjadi terhadap saya jika bapak dan ibu tidak menolong saya," " Iya mbak tidak perlu berterimakasih seperti itu, toh kita satu arah kan.. maaf ya tidak bisa mengantar mbak sampai rumah." sahut sepasang pengemudi itu. ##Bersambung##
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD