Nick mulai dekat dengan Giana, sejak bertemu kembali Nick selalu menunggu Giana di gerbang sekolah jika jadwal belajar Nick tidak padat. Terhitung sudah sekitar 3 bulan Nick dan Giana kian akrab.
Nick selalu menikmati saat-saat dia mengantarkan Giana pulang sambil berjalan kaki. Nick justru berharap rumah Giana sedikit lebih jauh agar waktunya bersama Giana sedikit lebih lama.
Ketika Nick bertemu Giana, banyak hal yang selalu jadi perbincangan. Nick merasa tidak pernah kehabisan bahan obrolan jika bersama Giana. Mereka sudah seperti teman yang akrab dari semasa kecil.
Giana merasa nyaman bercerita banyak hal dengan Nick, begitupun sebaliknya.
Hari ini Giana pulang sedikit terlambat karena Giana mencari bahan belajar untuk ujian di perpus. Ya kelas 12 sudah mendekati waktu ujian, Giana merasa catatan dibukunya kurang lengkap. Saking asiknya membaca dan mencatat, Giana lupa waktu.
Sekolah masih cukup ramai karena ada beberapa kegiatan ekskul kelas 10 dan 11. Giana berjalan kearah gerbang dan melihat Nick asik berbincang dengan tukang buah dan Pak Yono satpam sekolah Giana. Giana tersenyum melihat Nick yang mudah akrab dengan siapa saja.
"Nick" sapa Giana
"Haaiii... sudah mau pulang Na?" balas Nick
"Iyaa, lu dah lama disini?"
"Waaahhh... setia ini neng" jawab tukang buah
"Iya... saya bilang kelas 12 sudah pulang semua ya dia tetep setia nunggu neng Giana digerbang biru ini" jawab Pak Yono.
Nick hanya tersenyum menanggapi Pak Yono dan tukang buah.
"Ayo pulang Na" ajak Nick
"Ngemil dulu yuk." ajak Giana
"Ayo. Dimana?"
"Tuh di warung Bu Karto."
"Katanya mau ngemil Na, kok ke warung nasi?" tanya Nick heran.
"Ayo Pak mau ikut ngemil? tawar Giana pada Pak Yono dan tukang buah.
"Makasih neng, saya disini aja." jawab Pak Yono
"Iya neng, kita disini aja." celetuk tukang buah sambil tersenyum.
Giana kemudian menarik tangan Nick berjalan kearah warung Bu Karto.
"Warung Bu Karto juga jual bubur kacang ijo, bubur ketan item, ada wedang jahe juga? Lu doyan ga?" Giana menjawab pertanyaan Nick yang tertunda.
"Doyanlah masa ga doyan." Nick menjawab keraguan Giana dengan tertawa.
"Hehee... kirain ga doyan. Bubur kacang ijo ama bubur ketan itemnya enak kok." jelas Giana sambil berjalan masuk kedalam warung.
"Buu... saya mau bubur kacang ijo satu ya. Lu mau apa Nick?"
"Saya campur boleh Bu?
"Oh boleh mas. Mbak nya bubur kacang ijo 1, mas nya bubur campur nya 1 ya. Minumnya mau apa mas mbak? tanya Bu Karto pada Giana dan Nick.
"Saya mau wedang jahe deh Bu."
"Saya samain ya Bu."
"Yaa... silahkan duduk dulu mas nya mbak nya. Ditunggu sebentar ya. Saya buatkan dulu." jawab Bu Karto sambil berjalan ke belakang.
Ga lama Bu Karto datang membawa pesanan Giana dan Nick. Bubur dan wedang jahenya masih mengeluarkan asap yang pastinya menggugah selera.
Giana dan Nick menikmati bubur dan wedang jahe sambil mengobrol tentang kegiatan mereka. Setelah selesai mereka membayar dan berjalan keluar warung untuk pulang sambil berpamitan.
"Terima kasih ya Bu, bubur sama wedangnya enak." ucap Nick pada Bu Karto.
"Iya terima kasih mas, sering-sering kesini ya mas nya." jawab Bu Karto.
"Iyaa, mari Bu." jawab Nick dan Giana kompak yang membuat mereka melihat satu sama lain kemudian tertawa bersama.
"Yuuk... pulang dulu ya Pak." pamit Giana saat melewati Pak Yono dan tukang buah sambil menganggukkan kepala dan tersenyum.
"Mari Pak, permisi pulang dulu. Terima kasih sudah ditemani ngobrol tadi." ucap Nick pada Pak Yono dan tukang buah.
Setelah berpamitan Nick dan Giana pun jalan kaki kerumah Giana sambil bercerita. Banyak hal yang diceritakan Nick pada Giana.
"Na... kamu udah punya soal-soal ujian tahun-tahun lalu?"
"Kalo soal-soal, gw ga punya. Tapi gw udah ngerangkum dikit sih tadi di perpus. Mungkin ntar nyicil tiap hari ke perpus."
"Soal-soal juga lumayan sih Naa buat latihan."
"Iya sih... tapi gw males nyarinya."
"Nanti aku kasih ya, aku dah dapet sih kumpulan soal-soal."
"Ga usah ga apa kok. Gw rasa rangkuman gw juga dah lumayan."
"Jadi tadi ke perpus buat ngerangkum?"
"Iya..." jawab Giana sambil tertawa.
"Rajin banget." jawab Nick tersenyum.
Kemudian mereka tertawa bersama. Giana senang bisa ngobrol dan bercanda dengan Nick. Pikiran Nick lebih terbuka dan selalu bisa diajak bertukar pikiran.
Ketika sampai depan rumah Giana, Nick memberikan rangkuman persiapan ujian untuk Giana. Nick mencari dari beberapa sumber dan sudah dirapikan berdasarkan mata pelajaran untuk ujian.
"Apa ini ?" tanya Giana
"Rangkuman untuk ujian"
"Loh... ga usah, buat lu aja sendiri."
"Ga apa Na, aku juga dah punya."
"Yakin nih ?"
"Iyaaaaa" jawab Nick lagi sambil tersenyum gemas
"Makasih yaa... tau gitu tadi gw ga usah ke perpus." jawab Giana sambil tertawa senang.
"Iyaa... ini buat kamu jadi besok-besok bisa langsung belajar di rumah, ga perlu cape-cape cari bahan lagi di perpus."
"Tau aja sih lu."
"Aku langsung pulang ya Naa." pamit Nick
"Ga mau minum dulu ? Gw jadi ga enak nih, lu dah nunggu lama terus ngasih gw rangkuman. Sekarang langsung pulang."
"Ga apa Na. Istirahat gih, kamu keliatan cape. Kalo dah seger baru nyicil baca-baca yaa." kata Nick sambil mengusap kepala Giana.
"Eh... iyaaa" jawab Giana canggung karena usapan Nick dikepalanya.
"Bye Naa" pamit Nick lagi sambil tersenyum
"Makasih yaa... hati-hati Nick. " pesan Giana.
Nick tersenyum sambil melambaikan tangannya.
Setelah Nick pergi Giana masuk kedalam rumah dan terkejut melihat mamanya berdiri didepan pintu sambil melipat tangannya di d**a dan tersenyum.
"Maaamaaaaaa......!" teriak Giana saking kagetnya.
"Eeehhmm..... hheemm" Mama Liana hanya berdehem melihat putrinya berteriak.
"Mama sakit?" tanya Giana sambil berjalan mendekati mamanya.
"Iya mama sakit mata"
"Sakit mata ?? Mata mama ga merah." tanya Giana memastikan.
"Sakiiitt maataaa mama abis ada yang diusap-usap yayaaanggg....... hahahahahaaaaa." jawab Mama Liana sambil memegang matanya kemudian berlari ke dapur dengan terbahak-bahak.
"Iiiiiiiissssssshhhhh....... maamaaaaaa !!!" teriak Giana sambil mengejar mamanya.
Dimulailah perang antar sahabat beda generasi ini. wkwkwkwkwkwk........
•••
Selesai mandi, Giana merapikan buku pelajarannya. Kemudian dia melihat-lihat rangkuman yang diberikan Nick padanya. Giana senang karena rangkuman dari Nick sangat lengkap dan ada soal-soal nya juga. Giana membaca-bacanya sebentar kemudian dia turun untuk makan malam.
"Naa, ayo makan sini." ucap Papa Gio
"Iya Paa."
"Paa, besok pulang sekolah boleh ke toko ga? Besok kan jumat." rajuk Giana
"Mau apa ke toko? Mau ambil kue palingan." ledek Mama Liana.
"Iiihh... mamaaa paling tau deh maunya aku." jawab Giana sambil tertawa.
"Kalo besok pulang sekolah ke toko, nanti kalo yayangnya jemput gimana? Ntar yayang ga bisa nganter dong, masa udah jemput malah ditinggal." teriak Mama Liana dari dapur.
"Siapa tuh?" tanya Papa Gio sambil menggerakkan alisnya.
"Iihh... si papa mah ketularan mama. Ga ada yayang yayang."
"Lah katanya udah dianter pulang. Kan otw jadi yayang bukan?!" ledek Papa Gio.
"Otw otw. Yang anter aku itu namanya Nick Paaaaaahhhhhh... bukan yayang." jelas Giana.
"Ngeles terruuusss..." oceh Mama Liana sambil membawa mangkuk berisi semur daging dari dapur.
"Ga usah ngeles Maa... makasih. Giana udah pinter. Giana belajar dari rangkuman aja. Tadi Giana udah ngerangkum di perpus terus Nick juga kasih rangkuman sama soal-soal. Hihiiihiii......." jawab Giana cekikikan.
"Tuh liat tuh anak papa... hobinya ngeles kaya papa."
"Hahaahaaa... udah... udah... ayo makan dulu. Papa udah laper nih." ajak Papa Gio.
"Makaaannn......" teriak Giana yang membuat orangtuanya menggelengkan kepala.
Mereka makan dengan lahap sambil terus bercerita semua kegiatan mereka masing-masing hari ini. Orangtua Giana adalah tipe orangtua yang hampir tidak pernah marah. Mereka selalu berusaha mengajak diskusi Giana tentang apapun yang terjadi. Walaupun Giana anak mereka satu-satunya tapi mereka tidak memanjakan Giana. Karena mereka berharap Giana sudah bisa mandiri ketika mereka harus meninggalkan Giana untuk selamanya. Mereka berusaha mengajarkan semua hal baik pada Giana dengan penuh kasih sayang karena mereka berharap Giana akan menjadi pribadi yang baik dan mandiri sehingga tidak akan kesulitan di masa depan.