Bab-13

1143 Words
Turun dari mobil dengan nafas terengah, Jesslyn mengusap keningnya yang masih banjir keringat. Padahal di dalam juga ada AC tapi entah kenapa hawanya begitu panas menurut dia. Melirik sejenak kbarah Christian yang menarik nafasnya lega, pria itu tersenyum kecil sambil mengedipkan matanya. Sungguh, jika saja ini bukan tempat ramai mungkin Jesslyn adalah orang pertama yang akan mencolok kedua mata Christian sampai buta. “Ayo masuk. Gue mau habisin sisa tenaga gue disini.” ucap Christian dengan bangga. Sumpah demi apapun tolong kutuk pria b******k itu menjadi dinosaurus yang lucu. Agar Jesslyn bisa mematahkan lehernya hingga tewas dan mengenaskan. Dengan penampilan yang amburadul, Jesslyn masuk ke tempat gym ini yang mulai ramai dengan pria-pria berotot. Mulut Jesslyn mengangga, menatap satu persatu orang di hadapannya yang simpang siur sambil tersenyum manis. Sudah pasti jika Elina ikut hari ini dia akan suka sekali disini. Bahkan Jesslyn bisa ramal jika Elina tidak akan mau pulang cepat, dan menyayangkan apa yang ada ditempat gym ini. Melihat reaksi Jesslyn yang berlebihan membuat Christian murka. Pria itu mendekati Jesslyn dan dengan brengseknya mengecup bibir wanita itu spontan membuat semua orang disini menatap malu. Ini tempat gym, tempat umum kenapa dia melakukan hal ini woii? “Bisa nggak sih jangan lakukan hal aneh? Gue lagi menikmati masa depan gue disini Tian.” ucap Jesslyn berbisik sambil mencubit perut berotot Christian dengan gemas. Meskipun Jesslyn tahu jika itu tidak akan terasa sakit untuk Christian. “Apanya yang aneh, lo liat mereka kayak liat telur dinosaurus yang mau netes. Mulut kebuka biar apa? Biar ngiler?” WOIII Iki kenapa tiba-tiba banget dia bahas telur dinosaurus? Apa dia tahu kalau barusan Jesslyn mengutuk pria itu menjadi dinosaurus lucu? “Apa sih!!” Wanita itu mengupas sudut bibirnya yang tidak ada tanda-tanda ilernya keluar. “Yang kayak begini kalau gak dilihat sayang banget sumpah. Wanita mana sih Tian yang gak suka disuguhi yang begini. Kalau modelan gini mah ya suruh nginep disini bareng mereka juga gue mau.” ujarnya penuh semangat. Christian mengutuk dirinya yang menyesal mengajak Jesslyn kesini. Minimal dia harus sewa tempat ini satu hari, mengosongkan tempat ini dan hanya ada dirinya dan juga Jesslyn agar mata wanita itu tidak melihat kesana kemari kecuali milik Christian. Dan kali ini dia benar-benar menyesal. Belum sempat pria itu mengatakan sesuatu, Jesslyn sudah lebih dulu pergi ke tempat lain. Dimana ada empat orang yang memamerkan ototnya di depan kaca dan juga mengangkat barbel dengan berat yang lumayan. Wanita itu malah melepas kunciran rambutnya yang rapi dan pura-pura merapikannya kembali, dengan berjalan diatas treadmill yang sangat sangat pelan. Christian mendengus, tapi dia harus ingat tujuan dia kesini untuk memamerkan otot bisepnya pada Jesslyn. Tapi yang terjadi benar-benar di luar Nuril!!! Selama olahraga pria itu sama sekali tidak bisa fokus. Dia terus menatap Jesslyn dari pantulan kaca di depannya dengan wajah masam. Banyak sekali pria yang mendekatinya dan mengajak wanita itu kenalan. Bahkan dengan brengseknya Jesslyn malah memberi nomornya pada mereka sebagai pertemanan. Apa dia lupa dengan apa yang barusan Christian lakukan? Masa iya harus melakukan dua kali? Berkacak pinggang disana, Christian mengambil satu barbel dengan ukuran lima kilogram. Ingin rasanya dia melempar barbel itu ke arah mereka dan membuat mereka pingsan. Syukur-syukur kalau Christian bisa mencongkel mata semua pria itu untuk tidak menatap Jesslyn. Ditambah penampilan wanita itu yang mendukung. Celana pendek berwarna putih, ditambah tanktop berwarna abu-abu tua yang menunjukkan lekukan tubuhnya dan juga belahan d**a menonjol kesukaan Christian. “Ai ayo pulang, gue udah selesai.” ucap Christian kesal. Jesslyn menatap memohon, dia baru saja memulai olahraga masa iya harus cepet pulang. Dia masih menikmati malam ini kenapa harus pulang? “Tian lo bisa balik duluan deh, gue gampang nanti bisa pesen taksi online.” tolak Jesslyn penuh semangat. “Nggak ada!! Lo pulang bareng gue atau nggak sama sekali.” Seketika itu juga Jesslyn memaki Christian dalam hati. Bisa-bisanya dia mengancam wanita itu seolah tidak bisa pulang jika tidak bersama pria itu. Dia ingin menolak untuk kedua kalinya, tapi yang ada Christian malah menarik tangan Jesslyn dan memasukkan ke mobil dengan paksa. Barulah Christian pergi meninggalkan tempat gym ini dengan penuh rasa menyesal. *** “Gue nggak suka ya sama sikap lo yang main tarik aja. Gue malu diliatin banyak orang sama sikap lo barusan ya.” kata Jesslyn. Christian hanya diam saja. Dia lebih memilih melajukan kecepatan mobilnya ketimbang menjawab ucapan Jesslyn. Seolah nyawa mereka tidak ada harga dirinya dibandingkan protesan wanita itu. Ditambah Christian beberapa kali menerobos lampu merah yang membuat beberapa mobil membunyikan klakson mereka cukup keras. “Heh Tian lo kalau mau mati sendiri aja, gue masih jomblo masih pengen cari pacar ya.” ucap Jesslyn ketakutan. Kakinya sampai naik ke atas dan merapalian banyak doa. Jantungnya berdebar kencang, dirinya sampai sekarang napas karena ulah Christian. “Sumpah demi apapun gue maafin kalau lo ada salah sama gue. Tapi jangan ngajak gue mati b*****t! Polisi lagi ngejar kita!!” ujarnya kembali. Christian benar-benar tidak peduli. Dia terus menambah kecepatan mobilnya hingga membuat Jesslyn frustasi. “Christian berhenti!!” Jesslyn berteriak kencang, sehingga membuat mobil yang awalnya melaju kencang berhenti seketika di tengah jalan. Sehingga membuat beberapa mobil di belakang mobilnya bertabrakan satu sama lain. Kekacauan ini membuat Jesslyn melongo. Dia ingin turun dari mobil tapi dihentikan oleh Christian. “Diam disini!!” katanya tegas. Wanita itu hanya mampu menelan salivanya kasar. Lalu menatap Christian yang keluar dari mobil untuk menghadapi mereka. Wajahnya begitu santai, bahkan polisi pun sampai hormat dibuatnya. Orang-orang disana pun seolah marah dan tidak terima dengan apa yang terjadi. Tapi itu wajar sih, jika mereka marah mobil, motor mereka rusak karena ulah Christian. Ditambah lagi entah datangnya dari mana seorang wartawan datang, dna mulai mengambil beberapa gambar. Jesslyn mengambil sesuatu yang ada di mobil ini. Ada topi coklat milik Christian yang dimana Jesslyn langsung menggunakannya. Masker hijau dan juga jaket. Semua barang itu Jesslyn pakai untuk melindungi dirinya sendiri dari jepretan wartawan. Jangan sampai dia masuk berita miring besok pagi karena satu mobil dengan Christian. Minimal mereka tidak tahu wajah Jesslyn saja sudah lebih dari cukup. Dan kacamata hitam ini benar-benar membantu Jesslyn. Tak lama pria itu masuk ke dalam mobil masih dengan keadaan marah. Dia menutup wajahnya dari kamera wartawan, lalu melirik ke arah Jesslyn yang lebih sibuk menyembunyikan wajahnya. Tersenyum kecil pria itu malah menatap Jesslyn dengan senyuman jahilnya. Anggap saja ini sebagai hukuman karena dia sudah berani menggoda banyak pria kecuali Christian Menarik masker hijau itu, Christian dengan cepat dan sigap mengecup bibir Jesslyn tanpa melepaskannya. Hal itu membuat beberapa kamera langsung mengarah ke arah mereka. Kata Jesslyn melotot di balik kacamata yang dia pakai apa … mereka bisa jelas melihat Jesslyn sekarang? Dan brengseknya Jesslyn malah mengalungkan kedua tangannya pada leher Christian untuk menutupi semua ini. Dalam hati Jesslyn sudah menyumpah serapahi Christian, semoga setelah ini hidup pria itu tidak akan tenang sama seperti hidup Jesslyn yang terus menerus diganggu oleh Christian!! ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD