BAB 44

1167 Words
Drake pun menurunkan tangannya setelah mendengar suara lirih Kiana di belakannya. Lelaki itu pun melepas tangan Kiana yang memeluknya lalu berbalik menatap wanita itu. “Kenapa kau menghentikanku? Padahal dia sudah melukaimu. Di telah menyiksamu dan memperlakukanmu sangat buruk kemarin.” “Aku tahu. Tapi, masih ada yang harus aku lakukan. Banyak warga yang ia tahan di sebuah ruang bawah tanah mensionnya. Kita harus menyalamatkan mereka semua.” Akhirnya Drake pun luluh. “Baiklah jika itu maumu ...” ****            Drake, Kiana, Jon dan Reonald pun tiba di mension Reonald. Sedangkan teman-teman Jon yang telah membantu peperangan tadi telah kembali ke tempat mereka. Kini Ronald tak bisa kabur karena kedua tangan dan kakinya telah ia rantai sama sepeti yang telah ia lakukan pada Kiana.            Jon dan Reonald telah di sembuhkan oleh Kiana jadi kedua telah sehat walafiat. “Cepat jalan!” pekik Drake keras. Sambil mendorong Reonald menuntun jalan mereka menuju tepat para tahanan.            Reonald pun menuntun mereka menuruni sebuah tangga. Saat mereka tiba di ruang bawah tanah. Jon kaget. Sangat banyak warga yang Reonald tahan. Ia kira hanya beberapa orang tapi ternyata lelaki itu menahan lebih dari seratus orang.            Akhirnya mereka pun melepas para tahanan itu. Jon yang membukakan kunci sel tahan Reonald. Sedangkan Kiana dan Drake hanya diam dan mengawasi Reonald. Ada banyak ibu-ibu ringkik dan lelaki paruh baya yang ia tahan. Beberapa tahan yang telah keluar menghampiri Kiana dan Drake. “Terima kasih, Nak. Terima kasih telah membebaskan kami ...” lirih mereka haru pada Kiana dan Drake.            “Dasar pemimpin berengsekkk ...” salah satu tahan emosi dan akan menghajar Reonald. Tapi, Kiana menghentikannya.            “Jangan melindunginya. Biarkan mereka yang memberikan Reonald pelajaran setelah apa yang lelaki itu lakukan pada mereka,” kata Drake. Akhirnya Kiana menurut. Dan para tahanan itu pun mulai memukuli Reonald tanpa henti hingga babak belur di buatnya.            “Kiana!! Cepat kemari. Ada banyak yang membutuhkan pertolongan di sini!” teriak Jon tiba-tiba. Kiana dan Drake pun mendekat.            “Astaga!” pekik Kiana. Di salah satu sel terdapat banyak warga yang lagi sakit dan membutuhkan pertolongan dan di sekitar mereka ada yang sudah meninggal. Mungkin karena lambat di berikan pertolongan.            Segera Kiana menyelamatkan mereka yang sakit satu persatu. Hingga menjelang malam, wanita itu telah mengobati meraka semua.            Kiana bediri dan menghapus keringat yang membasahi pelilpsnya. “Akhi _”            “Kiana !” pekik Drake panik saat Kiana limbung dan tak bisa mempertahankan posisinya. Ia hampir saja jatuh. Tapi, untungnya Drake dengan siggap menangkap tubuh wanita itu. “Kiana ...” lirih Drake panik. Kiana berusaha tersenyum. “Aku tidak apa-apa ... aku hanya lelah ...” lirih Kiana dan wanita itu pun tertidur dalam pelukan Drake.            Mereka pun keluar dari mension Reonald. Setelah mengambil semua harta sang pemimpin kota itu. tak hanya itu, surat-surat penting lelaki itu juga ia bakar dan mensionnya pun sudah ia hancurkan sehingga lelaki itu bisa merasakan yang namanya rakyat jelata yang hidup dengan mengemis. Drak mengendong Kiana di punggungnya. Mereka kembali ke tempat Jon tinggal. ****            Setelah penyelamatan itu. kini Jon dan teman-temannya sedang berdiskusi tetang membagi-bagikan harta Ronald pada para penduduk kota yang membutuhkan. Mereka juga membagi tim untuk membagikan di beberapa titik di kota itu.            Setelah berdiskusi esok harinya mereka pun melaksanakan misi mereka. Ada yang ke selatan, ada ke barat dan ada juga yang ke utara.            Kiana, Drake dan Jon satu tim. Dengan wajah cerah meriah mereka membagikan emas dan perak milik Reonald. Di hadapan mereka ada banyak warga yang mengantir. Tak hanya itu Kiana juga menyediakan layanan pengobatan geratis.            “Terima kasih, Nak Kiana. Hatimu sangat mulia.” Salah satu kalimat yang kerab di lontarkan oleh beberapa warga yang telah Kiana sembuhkan. Mereka bersyukur bertemu dengan Kiana dan sangat memuja kebaikan dan kemuliaan hati wanita itu. ****            Reonald pun sadar dari pingsannya. Rantai besi yang membelenggu kedua kaki dan tangannya telah dilepas. Tubuhnya pun juga sudah tidak sakit lagi. Walau masih ada jejak bekas pukulan tapi ia merasa sudah tidak sakit mungkin Kiana menyembuhkannya sebelum keluar dari mensionnya.            Segera lelaki itu mengecek harta benda yang telah ia kumpulkan bertahun-tahun. Dan terdengarlah pekikan amarah lelaki itu saat melihat harta yang telah ia simpan kini tidak ada. “KIANAAAAA!” Teriaknya marah dan urat nadi pada lehernya tercetak jelas.            Sambil mengepalkan tangannya lelaki itu memukul dinding mensionnya hingga retak. “Aku akan membunuhmu. Aku akan mecarimu kemana pun kau berada ...” ****            Hingga satu bulan telah berlalu. Kiana dan Drake telah membangun sebuah rumah di kota itu. semuanya berjalan baik-baik saja. Hingga suatu ketika, sebuah lembar pengumuman  tertempel di tiap-tiap dinding yang ada di kota itu.            Pengumuman tentang Kiana. Pengumuman itu bertuliskan “SIAPA YANG BEHASIL MENANGKAP WANITA INI AKAN DI BERI HADIAH SEBANYAK 1000 KEPING EMAS DAN 1000 KEPING PERAK.” Dan dalam pengumuman itu terdapat foto Kiana.            Akibat pengumuman itu, banyak warga yang berbondong-bondong ke rumah Kiana untuk menangkap wanita itu.            Saat ini Drake tidak ada di rumah. Karena lelaki itu pergi sebentar untuk membeli makan. sedangkan Kiana sendirian di rumah sambil bercocok tanam di belakan rumahnya. Hingga sebuah dobaran pintu mengagetkannya.            “Tangkap wanita itu!” teriak-teriakan menggema di rumahnya. tak hanya itu mereka juga menghancurkan rumah Kiana tanpa belas kasihan.            Kiana berjalan mendekati mereka dengan wajah takut. “Apa yang kalian lakukan ...” lirih wanita itu takut. Tubuhnya gematar melihat tatapan mereka yang sangat tak bersahabat.            “Tangkap dia ...” alih-alih menjawab. Salah satu dari mereka berteriak kencang. Lalu Kiana pun diseret paksa keluar dari rumahnya yang telah hancur menuju alamat yang telah tertera dalam pengumuman.            “Apa yang kalian lakukan! Lepaskan aku !!” wanita itu berusaha memberontak sekuat tenaga. Tapi ia kalah jumlah dan kalah kuat. Akhirnya wanita itu pun pasrah di bawa.            Dan saat tiba di alamat itu. Kiana kaget bukan main. Di hadapannya berdiri seorang lelaki yang sangat ia kenal dan satu lelaki lagi yang tidak ia kenal.            “Reonald ...” ****            Drake sedang asyik berbelanja di pasar. Membeli tiap-tiap makan yang ia suka tak terkecuali makanan kesukaan Kiana.            “Aku dengar gadis ajaib yang bisa menyembuhkan segala penyakit itu ditngkap.”            “Iya, aku sudah dengar berita itu. katanya jika kita menyerahkan wanita itu kita akan diberi emas dan perak. Jadi wajar banyak wagra yang tergiur.”            Drake pun terdiam mendengar percakapan dua wanita yang melewatinya. Segera lelaki itu mencekalnya. “Apa yang kalian bicarakan?” tanyanya penuh emosi.            “I ... itu ...” keduanya gugup melihat tetapan membunuh Drake.            “Cepat jawab!” pekik Drake dengan suara keras.            “Itu aku dengar beberapa warga telah menangkap wanita yang terkenal dapat menyembuhkan segala penyakit.”            “Di mana mereka membawanya.”            “Kami tidak tahu. Tapi, aku dengar banyak selebaran pengumuman yang menempel di dinding.”            “Baiklah. Terima kasih informasinya.” Lelaki itu segera pergi kembali ke rumah mereka. Setibanya di sana ia mendesis marah. Rumahnya telah dihancurkan.            Beberapa selebaran tergeletak di lantai. Drake pun mengambil salah satu selebaran itu lalu tak lama kemudian selebaran itu pun terbakar hangus.            “Reonald ...” desisnya marah. TBC
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD