BAB 26 Drake Melawan Klan Manusia Serigala

1241 Words
“PENYUSUP! ADA PENYUSUP!” Terlihat di dalam mension tersebut salah satu pelayan berlarian panik sambil berteriak penyusup. Setelah tak sengaja pelayan itu keluar untuk memberi makan para penjaga dan saat itu lah ia melihat para penjaga mension tergeletak tak sadarkan diri. Itu artinya seseorang telah melumpuhkan para penjaga itu dengan diam-diam dan masuk ke dalam mension. Teriakan pelayan tersebut mengundang kepanikan beberapa pelayan di mension itu. Teriakan pelayan itu sama sekali tak di dengar oleh seorang lelaki yang sedang asyik membaca buku di rungannya. Karena ruangannya kedap suara. Hingga seorang pelayan masuk ke ruangannya dengan wajah panik. “Maaf, Tuan. Sepertinya ada penyusup yang masuk di mension kita.” “Apa!” pekik lelaki tanpan itu marah terlihat wajahnya yang memerah dan urat nadi lehernya juga tertanpak jelas. Lelaki itu mengepalkan tangannya. Sepertinya ia tahu siapa yang berani menyusup di mensionnya. “Drake,” gumam lelaki itu dingin. Lelaki tanpan itu menyeringai. “Sepertinya naga hitam itu kemari untuk mengambil keturunan terakhir sang dewi. Aku tak akan membiarkan itu terjadi.” Lelaki itu pun menatap pelayannya. “Bersiap-siaplah. Aku tahu siapa yang menyusup. Cepat kirim beberapa orang di kamar wanita yang aku bawa kemarin.” “Baik, Tuan.” Pelayan itu pun membungkuk sejenak sebelum keluar untuk memberitahukan yang lain tentang perintah Tuan mereka. Satu menit kemudian, para serigala itu pun berkumpul di depan kamar Kiana. Para serigala itu berjumlah lima puluh serigala dan di tambah sang pemimpin yang berdiri di depan mereka. Mereka menggunakan wujud serigala mereka sebagai pengungkapan akan menyerang. Pemimpin serigala yang bernama Zion itu pun tersenyum menyeringai saat pintu kamar itu terbuka dan memperlihatkan Drake yang masih dalam mode naga kecil dan seorang wanita yang baru saja ia bawa kemarin di mensionnya. “Kalian tak akan ke mana-mana. Tak akan ku biarkan kau membawa wanita itu pergi dari sini, Drake ...” kata Zion dingin. Melihat serigala di hadapannya membuat Kiana takut. Tubuhnya gemetar ketakutan saat itu juga. Drake menatap Kiana. “Jangan takut. Aku akan mengeluarkanmu dari sini. Aku akan melindungimu walau nyawaku yang menjadi taruhannya,” kata naga kecilnnya Kelvin/ Drake pada Kiana. “Tapi, bagaimana kau bisa melindungiku dengan tubuh kecilmu ini,” kata wanita itu ragu. Bagaimana mungkin Kelvinnya bisa mengalahkan banyaknya serigala jadi-jadian di hadapannya. Kelvinnya memiliki tubuh yang kecil, sedangkan para serigala di hadapannya sangat besar. Saat itu lah Drake baru sadar ia masih dalam mode naga kecil. Lelaki itu pun tersenyum sejenak lalu mengucapkan sebuah mantra sihir dan saat itu lah tubuhnya pun semakin membesar. “Sekarang kau percaya kan padaku?” tanya Drake dan Kiana pun mengangguk. “Sekarang kau mundurlah. Biar aku yang mengatasi mereka semua.” “Baiklah,” kata wanita itu pelan dan segera mundur untuk mencari tempat yang aman sesua dengan apa yang di perintahkan oleh naga kecilnya Kelvin. Drake pun menatap Zion dan para bawahannya. “Saatnya kau berurusan denganku.” Zion dan pengikutnya pun menatap Drake kesal dan penuh dengan aura membunuh. Bulu-bulu serigala itu meremang yang membuktikan jika mereka siap bertarung. “Lama tidak berjumpa dan kau masih saja sombong seperti dulu,” kata sang pemimpin serigala. “Tidak usah berbasah basih. Sebaiknya kau bersiap-siap untuk menerima pembalasanku.” Dan saat itulah Drake pun menyerang serigala itu dengan menyeburkan api panasnya. Untungnya Zion dan para pengkutnya berhasil menghindar. Jika tidak maka para serigala itu pun akan menjadi dingin panggang sekarang juga. Di sisi lain Kiana memperhatikan pertarungan naga kecilnya yang ia beri nama Kelvin dengan para serigala itu. Lama Kiana memperhatikan saat itulah ia baru sadar saat menatap mata salah satu serigala yang di yakini sebagai pemimpin. “Dia kan serigala yang aku temui malam kemarin sebelum aku tak sadarkan diri,” batin Kiana. Tiga puluh menit telah berlalu dan pertarungan masih terus berlanjut walau Drake sudah mengalahkan beberapa serigala itu. Kekuatan mereka terlihat sangat seimbang. Seandainya, Drake hanya bertarung dengan sang pemimpin serigala bernama Zion maka bisa di pastikan lelaki itu akan menang. Hanya saja saat ini Zion tak sendiri, ia memilik bawahan yang berjumlah lima puluh orang dan membuat Drake kewalahan. Di tambah lelaki itu sejak kemarin ia tak pernah mengisi perutnya dan jarang tidur karena harus mengitari hutan mencari Kiana. Saat ini Drake mulai kewalahan, ia mulai lelah. Melihat naga kecilnya ke walahan membuat Kiana sedih. Wanita itu pun menghampirinya. “Apa kau tidak apa-apa?” tanyanya dengan tatapan yang penuh kecemasan. “Tidak apa-apa. Menjauhlah dari sini. Bahaya jika kau dekat denganku.” Mau tidak mau wanita itu pun menurut dan kembali menajuh. Menatap naga kecilnya yang berjuang mati-matian demi membawanya pergi dari mension ini. “Arkh ...” tak lama kemudian, naga hitam itu pun terpental jauh. Naga hitam itu membentur dinding sangat kuat sehingga beberapa dinding roboh dan mengenainya. “Kelvin!” Teriak Kiana panik. Wanita itu pun berlari mengahampiri Kelvinya. “Apa kau tidak apa-apa ...” lirih wanita itu cemas saat wanita itu tiba di tempat Kelvin. Lama kelamaan naga hitam itu yang semula bertubuh besar kini mengecil membuat wanita itu menangis saking takutnya. Air mata pun mulai membanjiri wajah wanita itu. Sang pemimpin bernama Zion itu pun mendekati keduanya. Saat itulah segera Kiana berdiri di depan Kelvin berusaha melindunginya. “Jangan mendekat ...” lirhnya. Walau Kiana takut tapi wanita itu berusaha untuk tetap kuat. “Aku akan melepasnya. Tapi, dengan satu syarat.” “Apa syaratnya? Akan aku lakukan apa pun mau mu asalkan kau membiarkan Kelvin pergi.” “Kelvin?” tanya Zion. Bukankah naga hitam itu bernama Drake kenapa wanita itu menyebutnya Kelvin. “Iya, Kelvin. Aku yang menamainya Kelvin.” “Ohhh. Ternyata lelaki itu tak pernah mengatakan yang sejujurnya padamu. Ternyata dia juga telah menipumu.” “Lelaki ? menipuku?” “Iya. Kau tanya saja pada naga hitam itu. Dia telah mempermainkanmu.” Kiana menatap Kelvinnya sejenak. Apa benar naga kecil yang beberapa hari ini menemaninya telah menipunya. Tapi, jika Kelvin menipunya maka dia tak mungkin menyelamatkannya. Kiana menggelengkan kepalanya. “Kelvin tak mungkin menipuku. Kalau dia menipuku maka ia tak mungkin datang menolongku!” pekik wanita itu tegas. Membuat sang pemimpin serigala itu mengeram marah. “Baiklah tak masalah jika kau tak ingin percaya. Tapi, kembali ke topik utama. Kau harus mengabulkan satu sayaratku. Dengan begitu aku akan melepasnya.” “Apa syaratnya?” “Tetaplah tinggal di mension ini bersamaku. Dengan begitu aku akan membuatmu menjadi ratu di mension itu. Segala yang kau inginkan akan aku kabulkan.” “Ti ... tidak ... jangan ...” lirih Kelvin susah payah. Mendengar suara lirih Kelvinya wanita itu pun berbalik lalu mendekatinya. “Maafkan aku sepertinya hanya ini cara untuk menyelamatkanmu ...” lirih Kiana. “Tidak ... kau tidak boleh di sini. Kau harus ikut denganku ...” lirih Kelvin. “Tapi, aku tak bisa melihatmu terluka lebih dari ini jika kau bersikeras untuk membawaku pergi.” Kedua mata Kiana mulai berkaca-kaca. Apa lagi saah naga kecilnya berusaha bangkit. Dengan wajah sedih Kiana pun mengambil naga kecil itu untuk membantunya berdiri. Wanita itu memegangi naga kecilnya lalu menghadap Zion sang pemimpin serigala. “Aku tak bisa membiarkan Kiana tinggal bersama mu,” kata Drake/ Kelvn naga kecilnya. Merasa kesal dengan perkataan Drake, Zion pun mengeram marah dan dalam hitungan detik serigala itu pun menyerang dengan kuku-kuku tajamnya. Kedua mata Kiana pun membulat saat serangan Zion mengarah kepanya. Dan saat itulah naga kecilnya itu pun berubah menjadi seorang lelaki tanpan dan melebarkan sayapnya untuk melindungi Kiana. Membiarkan tubuh dan kedua sayapnya yang menjadi tameng untuk Kiana.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD