BAB 25 Aksi Penyelamatan Drake

1167 Words
Hari mulai gelap dan Kiana masih betah tertidur di kamar barunya. Di luar mension Drake melancarkan aksi penyelamatannya. Diam-diam ia mengalahkan tiap-tiap serigala yang menjaga tiap sisi bangunan megah itu. “Tunggu aku gadis ceroboh ... aku akan menyelamatkanmu ... tunggu aku,” batin Drake saat lelaki itu melangkah masuk. Untungnya belum ada yang menyadari Drake menyusup masuk ke mension itu. Saat tiba di dalam mension itu lelaki itu pusing mencari Kiana. Karena ada banyak ruangan di dalam mension tersebut. Lelaki itu pun bersembunyi cepat saat ia melihat beberapa pelayan berjalan ke arahnya. “Wanita itu sangat beruntung.” “Iya, aku tak menyangka Tuan akan memperlakukan wanita asing itu sebagai ratu.” “Iya, aku jadi iri dengan wanita asing itu. emangnya wanita itu siapa sih ...” “Aku juga tidak tahu, tapi, sepertinya tuan sangat menyukai wanita itu.” saat para pelayan itu pergi barulah Drake keluar dari persembunyiannya. “Sepertinya gadis ceroboh itu hidup enak. Sia-sia aku mencemaskannya ...”lirih lelaki itu. Walau begitu, Drake tetap mencari Kiana. Ia harus mengeluarkan Kiana dari mension ini, ia harus menjauhkan Kiana dari Zion. Lama lelaki itu berjalan, akhirnya lelaki itu melihat sebuah ruangan yang di luarnya penuh dengan gaun, sepatu, perhiasan, emas dan perak. “Mungkin ini lah kamar Kiana,” batin Drake. Lelaki itu pun masuk diam-diam lalu menutup pintu itu kembali. Dan benar saja, Kiana sedang tertidur pulas di atas ranjang mewah itu. gadis ceroboh yang sejak semalam ia cemaskan malah hidup enak di mension ini. Dengan kasar lelaki itu menggoyangkan tubuh Kiana berusaha untuk membangunkannya. “Kiana ...” bisiknya pelan. Ia tak ingin bersuara keras takut seseorang mendengar suaranya. “Kiana ... bangun ...”bisiknya. namun, wnaita itu masih betah dengan mimpi indahnya. Akhirnya, lelaki itu menyeringai saat memikirkan sebuah ide untuk membangunkan Kiana. “Terima pembalasanku yah ... setelah semalaman membuatku cemas bukan main,” batin lelaki itu dan dalam hitungan detik kemudian terdengar erangan kesakitan. Lelaki bernama Drake itu pun menarik pelipis Kiana dengan kasar membuat wanita itu membuka mata seketika sambil memekik kesakitan Dan saat itu juga lah lelaki itu mengubah dirinya menjadi naga kecil Kiana (Kelvin). “Argh Sakitnya ...” lirih Kiana sambil mengelus-elus pelipisnya yang sakit akibat tarikan Drake. Wanita itu memperhatikan sekelilingnya dan tak menemukan seseorang di dalam kamarnya. “Apa aku hanya mimpi yah,” batinnya. “Cepat bangun!” pekik Drake dalam bentuk naga kecil. Saat itu jugalah Kiana terlonjak kaget dan mencari asal suara tersebut. “Kelvin!” pekiknya girang melihat naga kecilnya berada di sampingnya. Lalu seketika memeluk naga kecilnya manja. “Akhirnya kau sadar juga,” kata Kelvin/ Drake kesal. Mendengar perkataan Drake/ Kelvin seketika melempar naga kecilnya ke segala arah membuat lelaki itu meringis kesakitan. “APA YANG KAU LAKUKAN GADIS BODOH!” Pekiknya marah. Namun, wanita itu tidak menanggapi dan malah menatap naga kecilnya horror seakan ia melihat hantu. “Apa?” tanya Drake yang masih belum peka. “Si ... si ... siluman jadi_” saat wanita itu akan berteriak keras seketika lelaki itu pun membekap mulut Kiana. “Diam lah. Atau aku akan membunuhmu.” Ancam Drake. Seketika Kiana mengangguk menurut. “Bagus.” Wanita itu masih menatap Drake horror. Namun, ia kembali merasa aneh dengan keadaan yang menimpanya sekarang. Bukankah dia sekarang berada di surga? Lalu kenapa ada siluman jadi-jadian di kamarnya. “Ini aku Kelvin,” kata Drake berusaha menenangkan wanita itu. Tapi, Kiana tetap merasa takut mendengar suaranya. Naga kecilnya bisa berbicara. Apa jangan-jangan ini anugrah dari Dewa? Dan di surga ia di pertemukan dengan naga kecilnya dan di beri kelebihan bisa berbicara? Tatapan yang semula menatap Drake horror kini berubah menjadi tatapan yang tak bisa Drake ungkapkan. Tatapan wanita di hadapannya membuatnya merasa tidak nyaman. Naga kecil itu pun berusaha kabur dan dalam hitungan detik kemudian naga kecil itu berada di pelukan Kiana. Wanita itu memeluknya sangat erat sehingga membuat Drake kesulitan mengambil napas. “Kelvin! Aku sangat merindukanmu!” pekiknya. “Ternyata hidup di surga sangat menyenangkan yah. Kita bisa hidup bersama dan hidup mewah sehingga kita tak perlu lagi terlunta-lunta di hutan ...” lirih Kiana haru. WHAT? SURGA? Gedis bodohnya tengah mengelantur tentang surga. Apa Kepala Kiana baik-baik saja? bisa-bisanya wanita itu menganggap dia berada di surga. “Ternyata kau juga mati dan menyusulku di sur_ argh ...” belum sempat Kiana menyelesaikan kalimatnnya naga kecilnya itu pun segera memberikan jitakan keras di kepala Kiana. “APA YANG KAU LAKUKAN!” Pekik Kiana kesal sambil mengelus kepalanya yang sakit. Naga kecilnya pun memberontak dari pelukan Kiana dan dengan kesal wanita itu melepasnya. Kelvin/ Drake menatap Kiana kesal. Wanita itu pun terlonjat kaget saat naga kecilnya memekik keras memarahinya. “Ada apa sih marah-marah,” gumam Kiana. “Bisa-bisa nya kau mengira kita berada di surga ... kau dan aku belum mati. Dan kita berada di mension ras serigala. Kita harus pergi dari sini.” “Ras se ... ri ... ga ... la ...” kata Kiana terbata. Drake mengangguk. “Iya, Ras serigala kita harus pergi dari sini.” “Bohong ... jelas-jelas ini adalah surga. Aku tak ingin meningalkan tempat ini,” ujar Kiana kesal. Wanita itu pun membelakangi naga kecilnya kesal. Rasanya darahnya kembali mendesir dan wajahnya memerah melihat tingkah laku Kiana yang sangat keras kepala. Ia telah mati-matian datang ke sini untuk menyelamatkannya. Tapi, wanita itu malah tak ingin pergi. “Jika bukan karena nenekmu aku tak akan melakukan ini ...” gumam Drake tanpa sadar. “Nenek ...” lirih Kiana. Mendengar kata nenek membuat wanita itu berbalik menatap naga kecilnya. “Sial aku keceplosan menyebut neneknya,” batin lelaki itu. “Apa kau mengenal nenekku?” tanya Kiana. Kedua matanya mulai berkaca-kaca kala ia mengingat neneknya yang telah meninggal. “Iya.” kiana membekap mulutnya sendiri menahan haru. “ADA PENYUSUP!” sebuah teriakan keras di luar kamar Kiana membuat Drake panik. “Gawat,” batinnya. sepertinya ia telah ke tahuan. Ia harus pergi dan membawa Kiana pergi dari mension ini. Akan sangat berbahaya jika ia harus berhadapan dengan Zion. “Bagaimana kau bisa mengenal nenekku ...” lirih Kiana. Drake menatap Kiana. Ia tak punya waktu untuk menjelaskannya. “Sebaiknya kita pergi dari sini sebelum terlambat,” kata Drake. naga kecil itu terban menuju pintu keluar. Lalu ia berbalik menatap Kiana yang masih saja diam tak mengikutinya. “Apa yang kau lakukan! Ayo keluar cepat!” pekik Drake mulai marah. Kiana menggelengkan kepalanya pelan. “TIDAK! Kau harus mengatakannya terlebih dahulu. Bagaimana kau mengenal nenek ku?” Naga kecil itu mendekati Kiana. “Untuk sementara aku tak bisa mengatakannya. Karena saat ini kita harus keluar dari mension ini. Akan sangat berbahaya jika ketua Ras Serigala melihat kita.” Lama wanita itu berpikir akhinya Kiana pun bersedia mengikuti naga kecilnya. Keduanya pun keluar dari kamar mewah tersebut. Dan saat pintu terbuka, keduanya di sambut oleh banyaknya serigala di depan kamar itu. “Kalian tak akan kemana-mana. Tak akan ku biarkan kau membawa wanita itu pergi dari sini, Drake ...”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD