Memori Kelam

1101 Words
Di sebuah bandara internasional, suasana dipenuhi hiruk pikuk penumpang yang berlalu lalang, suara roda koper berderit di lantai marmer, aroma kopi dari kafe, pengumuman keberangkatan dan kedatangan bergema bergantian. Namun, semua itu seakan meredup ketika seorang pria melangkah tenang keluar dari pintu kedatangan. Posturnya tinggi, tegap, berwajah rupawan, dengan rahang tegas dan tatapan mata yang dalam. Usianya sekitar tiga puluh tahun, namun caranya berjalan--tenang, mantap, tanpa tergesa-gesa, menyiratkan wibawa yang sulit di jelaskan dengan kata-kata. Banyak mata wanita otomatis terarah padanya. Beberapa bahkan tersenyum samar, memainkan rambut atau bibir, mencoba menarik perhatiannya. Dari sudut Kafe, sekelompok wanita berbisik sambil menahan tawa kecil. "Pasti dia seorang aktor," kata salah satu wanita. "Menurutku bukan, dia pasti model internasional," sanggah wanita yang lain. "Kalian pasti salah, jangan-jangan personel boy band K-pop," celetuk wanita berbaju kuning. Bahkan seorang pria paruh baya menghampiri mereka dan berkata lirih. "Kalau menurut saya, bisa jadi dia adalah seorang pangeran dari Timur Tengah." Salah seorang wanita yang berwajah manis tertawa lirih. "Bapak sedang bercanda ya. Sejak kapan seorang pangeran Timur Tengah berwajah oriental." Pendapat-pendapat itu bertebaran seperti riak air, namun sang pria tetap melangkah tanpa terganggu sedikitpun, seolah baginya semua tatapan, senyuman dan celoteh mereka adalah hal yang biasa terjadi, seperti angin lalu. Senyum tipis sempat terbit di bibirnya--bukan untuk siapa-siapa, melainkan untuk dirinya sendiri. Ia telah terbiasa dengan sorot mata itu. Baginya, suasana di bandara kala itu adalah panggung, dan ia sebagai pemeran utama yang namanya terbang seperti pesawat di angkasa. Pria iitu bernama Andy, atau lebih lengkapanya adalah Andy Wong, seorang pria berpenampilan elegan berpaspor Singapura. Bagi yang melihatnya tentu akan mengira ia adalah seorang prince, model, atau selebritis yang sedang berlibur. Wajah rupawannya menggambarkan aura kharismatik yang tinggi bagi setiap mata yang memandang. Namun di balik semua itu, Andy Wong adalah sebuah bayangan dari kegelapan yang menakutkan. Dia adalah bos mafia. Namanya begitu populer di kalangan dunia hitam. Dibalik senyum yang menawan, Andy Wong adalah sosok yang menakutkan bagi musuh-musuhnya. Dia bisa berubah menjadi sosok kejam bagi siapa pun yang menghambat jalannya. Tapi di balik itu semua, Andy Wong juga di kenal sebagai pria sejati yang menghargai kesetiaan dan keberanian. Dia sangat disegani bagi semua mitranya, dan ia juga terkenal sangat loyal kepada mereka. Tapi jika ada di antara mereka yang berkhianat maka Andy akan menjadi singa yang siap memburu siapa pun itu. Andy Wong adalah seorang anak yang memiliki darah campuran. Ayahnya adalah pria keturunan Tionghoa yang berprofesi sebagai bandar judi di daerah perbatasan kepulauan Riau. Sementara ibunya adalah wanita cantik asal kota kembang Bandung. Sebelum menikah dengan ayahnya, ibu Andy berprofesi sebagai wanita penghibur di beberapa club malam. Ayah Andy adalah salah satu pelanggan yang sering memakai jasa ibunya. Setelah berkenalan dan menjalin hubungan selama setahun lebih, Ayah Andy benar-benar jatuh hati kepada ibunya dan memutuskan untuk menikah. Kebahagian pasangan itu semakin bertambah setelah setahun kemudian lahirlah Andy. Namun kebahagian itu ternyata tidak bertahan lama. Pada saat Andy berusia 10 tahun, ibu Andy terlibat perselingkuhan dengan seorang polisi, hubungan gelap itu terjadi selama setahun. Ayah Andy mulai mencurigai adanya sesuatu yang mencurigakan dari istrinya. Dan kejadian malam berdarah itu masih terbayang dalam benak Andy Wong. Ayah Andy akhirnya membunuh ibunya dan pasangan selingkuhannya dengan kejam ketika sedang bermesraan di sebuah kamar hotel. Setelah membunuh keduanya. Ayah Andy menjadi buronan aparat atas tuduhan pembunuhan terhadap seorang polisi dan istrinya. Selama tiga tahun Ayah Andy menjadi buronan polisi, hingga akhirnya dia tewas tertembak ketika coba melarikan diri di sebuah bandar judi dekat perairan. Sejak saat itu, Andy Wong berubah menjadi sosok remaja jalanan. Dia bekerja sebagai pembantu di sebuah arena perjudian ilegal yang berada di Kepulauan Riau. Tapi, setahun kemudian. Bandar tempatnya bekerja di grebek oleh petugas kepolisian. Semua pekerja dan juga pemilik di tangkap kemudian di masukkan ke dalam sel tahanan polisi. Andy Wong di vonis hukuman selama enam bulan kurungan. Setelah bebas dari hukuman selama enam bulan. Masa itu Andy Wong masih berumur 16 tahun. Ia mencoba nasibnya menjadi seorang petarung bebas di arena bawah tanah. Dia berlatih keras, tanpa kenal rasa lelah. Andi Wong berubah menjadi remaja yang tangguh, tak kenal takut. Dalam pertarungan perdananya. Andy Wong sedikit kewalahan. Namun akhirnya dengan perjuangan dan tekad pantang menyerah, ia berhasil memenangkannya, dari sanalah awal dari kejayaannya. Andy terus bertarung, ia tak pernah kalah. Namanya mulai di kenal sebagai petarung muda yang menjanjikan. Popularitas Andy di arena saat itu menjadi awal perkenalannya dengan seorang pria paruh baya bernama Escobar Ruiz. Escobar Ruiz adalah pebisnis asal Amerika Selatan. Di samping sebagai pebisnis, Escobar Ruiz juga adalah salah satu promotor kelas atas di arena pertarungan bebas. Dia menonton pertarungan Andy kala itu. Dan akhirnya mereka berkenalan, lalu Escobar resmi menjadi promotor untuk pertarungan-pertarungan Andy selanjutnya. Escobar sangat senang dengan Andy. Kemenangan-kemenangan secara beruntun diperoleh Andy. Namanya menjulang tinggi sebagai petarung yang belum terkalahkan. Setiap lawan selalu bisa dia kalahkan. Andy memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Teknik beladirinya begitu sempurna, ia bisa memadukan antara kekuatan dan kepintaran yang sulit untuk di temukan dari semua petarung yang lain. Hubungan antara Escobar dan Andy terbentuk bukan sekedar bisnis, tapi lebih dari itu. Mereka seperti sahabat atau keluarga. Pertemuan mereka tidak hanya terjadi di arena pertarungan bebas. Tapi mereka sering terlihat bersama di tempat tertentu seperti: restaurant mahal, cafe, discotik, dan Juga club-club malam yang tersebar di penjuru kota. Selama dua tahun hubungan bisnis keduanya berjalan mulus sesuai harapan, tanpa ada masalah. Namun akhirnya. Semua berakhir menjadi tragedi berdarah yang tak akan pernah pudar dalam ingatan. Penyebab awal dari peristiwa bukan lain hanya dua kata yang terkesan sepele namun sangat berbahaya: WANITA CANTIK. Wanita itu bernama Melly, rupanya cantik, kulitnya mulus, usianya belum genap 20 tahun, dia berasal dari Sumatra Bagian Selatan. Melly adalah kekasih dan wanita simpanan Escobar. Hubungan mereka sudah terjalin hampir satu tahun lamanya. Escobar sudah berusia setengah abad, berbeda jauh dengan Melly. Sekilas mereka lebih pantas di sebut sebagai pasangan bapak dan anak daripada sepasang kekasih yang sedang larut dalam gelora asmara. Escobar sangat sayang dan cinta kepada kekasih gelapnya itu. Semua permintaan Melly ia turuti : Mobil mewah, apartemen, perhiasan mewah, dan banyak lagi. Semua itu ia berikan sebagai lambang cinta kepada Melly. Namun bagi Melly sendiri. Apa yang ia lakukan bukan karena cinta tapi karena hasrat kemewahan yang selama ini belum pernah ia dapatkan. Escobar mencintainya bagai musim semi yang tak pernah berakhir, menghadiahi bunga, perhiasan, dan janji yang di bungkus kata-kata manis. Di matanya, Melly adalah cahaya yang menunda senja hidupnya. Namun di hati sang gadis, tak ada rumah untuk cintanya--semua hanya sebatas pelabuhan persinggahan sementara. Ia menikmati pelukan dan belaian, sementara Escobar tenggelam, tak sadar cintanya perlahan hanyut tanpa arah dan tujuan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD