Mobil Lala melaju menembus jalanan yang cukup lengang. Mereka kini dalam perjalanan pulang setelah makan malam bersama Aron di salah satu restauran terdekat dengan rumah sakit. Sebenarnya Jingga enggan menuruti permintaan pria itu namun dengan alasan Aron ingin membicarakan hal penting tentang pernikahannya membuat wanita itu dengan berat hati menurut. Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan gedung apartemen Jingga. “Makasih ya, Beb. Kalo nggak ada kamu mungkin aku sama Aron bakalan terus musuhan gara-gara salah paham.” Jingga berucap tulus saat mobil mulai berhenti. “It’s ok, kalian sahabat aku ... apapun pasti bakal aku lakuin buat bantu kalian selagi aku bisa.” Lala sudah bercerita perihal rencananya mempertemukan gadis itu dan Aron saat mereka makan. “Aku pamit ya, makasih j