Part 21

1092 Words

Beliau terpana mendengar jawaban yang keluar dari mulut ini. Bahkan Rini berdecak kagum. Keributan di kelas akhirnya selesai. Tidak ada lagi yang tertawa. Jika masih tertawa sendiri, artinya sedang kesurupan. Detik berikutnya, Pak Agus datang dan membawa berita menyedihkan. Kelas yang riuh seperti pasar akhirnya menjadi sepi. Seluruh mata tertuju pada sosok Pak Agus--guru BK yang sangat menyebalkan, setelahnya kembali menatap ke arahku. Kali ini aku paham akan pandangan mereka. Nila, gadis sombong itu juga menatapku kagum. Entah apa yang ada dipikirannya. Jangan lupakan sosok sang guru BK yang masih setia ada di luar kelas. "Hebat kamu, Na, Bu Martha saja ga jelasin detail sampai kaya gitu. Hanya masuknya oksigen ke insang." Rini berbisik padaku. "He he he." Hanya cengiran lebar yang

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD