Part 30

1113 Words

Paginya, aku sedikit tergesa, bangun kesiangan. Tepat pukul tujuh lebih lima baru berangkat sekolah. Tidak ada angkutan umum. Beruntung, Mas Panji belum berangkat bekerja, jadi bisa menumpang di mobilnya. Sesampainya di sekolah, ada pemandangan tak biasa. Gerbang belum di kunci. Takut. Kejadian hari Minggu datang ke sekolah terulang kembali. Segera kutepis pikiran ini, kemarin saja Selasa masa sekarang sudah hari Minggu? Tidak mungkin. "Na, baru datang?" Rini menyapaku dan membuat heran. Sejak kejadian waktu itu kami bahkan seperti orang yang tidak saling kenal. Aku terdiam dengan saat di sapa oleh Rini. Secepat ini dia berubah, padahal kemarin seolah tidak mau lagi kenal denganku. Berpikir positif saja, mungkin Pak Reza sudah menjelaskan masalahnya ada gadis bermata belok ini. "Iy

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD