Terjebak Di Ruang Sempit

2004 Words

Makan siang kali ini dihadiri oleh Kalief dan Sabine. Dengan tatapan penuh selidik, Bi Sarti dan Tuti menyusun piring demi piring di atas meja makan panjang yang mengilap. Suara sendok garpu beradu dengan piring menjadi satu-satunya bunyi yang terdengar di ruangan itu. Setelah semua hidangan tersaji, Sabine menatap kedua pekerja rumah itu dengan senyum kecil. "Terima kasih, Bi Sarti, Tuti. Kalian lanjutkan saja pekerjaan kalian," katanya lembut namun tegas. Keduanya menunduk hormat sebelum mundur perlahan meninggalkan ruang makan. Kini hanya Sabine dan Kalief yang tersisa. Sabine duduk dengan sikap santai, menyunggingkan senyum tipis ke arah Kalief yang tampak canggung di seberangnya. Kalief membalas senyum itu, tapi sekadar sepersekian detik—senyum yang lebih mirip upaya sopan ketimba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD