Pagi itu suasana meja makan terasa hangat, terutama bagi Sohwa dan Kalief. Pasangan beda usia itu terlihat akrab, menikmati sarapan dengan tenang. "Bagaimana kakimu, Sohwa?" tanya Kalief sambil menyesap teh hangat miliknya. "Sudah baikan. Kau memang yang terbaik, pijatanmu semalam sangat enak," jawab Sohwa sembari tersenyum lebar. Kalief hanya terkekeh kecil, lalu melirik pada penampilannya sendiri. "Ya... itu semua karena kau terlalu perhatian. Padahal aku sudah bilang, tak perlu membelikan barang-barang seperti ini." Ia menunjuk pakaian yang melekat di tubuhnya, Kalief sengaja memakai semua barang-barang pemberian Sohwa seperti baju rajut yang terbuat dari wol pilihan, celana kain dari merek terkenal dan jam tangan yang baru saja launching dari brand terbaik di dunia, untuk mengharga

