Malam Penuh Ga-irah

1416 Words

“Ya Tuhan… Sabine, kau terlihat kurus, tapi tubuhmu berat juga ya,” desah Kalief dengan napas terengah-engah. Keringat menetes di pelipisnya saat ia berusaha menopang tubuh gadis itu yang nyaris tak bisa berdiri tegak. “Panas… tubuhku rasanya panas…” lirih Sabine dengan suara hampir tak terdengar. Kelopak matanya bergetar sebelum perlahan mulai menutup. Kalief menatapnya cemas. Tiba-tiba, tangan Sabine bergerak, menarik tali dress-nya seolah hendak melepaskannya. Kalief tersentak dan buru-buru menahan pergelangan tangan gadis itu. “Tahan sedikit lagi, Bine… hotelnya sudah di depan,” ujarnya, berusaha menenangkan meski suaranya sendiri terdengar tegang. Namun Sabine seolah tak mendengar. Tubuhnya terus menggeliat, membuat Kalief hampir kehilangan keseimbangan. Ia tak punya pilihan lagi,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD