bc

Tawanan Hati Sang CEO

book_age16+
379
FOLLOW
5.6K
READ
love-triangle
contract marriage
family
HE
love after marriage
age gap
fated
forced
opposites attract
friends to lovers
playboy
badboy
kickass heroine
mafia
single mother
heir/heiress
sweet
bxg
bold
city
office/work place
childhood crush
lies
secrets
love at the first sight
polygamy
addiction
like
intro-logo
Blurb

"Seratus ribu dolar." Pria misterius itu melanjutkan kalimatnya yang sempat terpotong.

.

Semua yang ada di sana pun diam sembari menatap sang pria.

.

Gadis bernasib kurang beruntung yang sedang menjadi objek lelang kegadisan itu mulai menitikkan air mata. Jika ada yang membayar sebesar itu, pupuslah sudah harapannya untuk bisa lepas dari tempat terkutuk tersebut. Hanya bisa menjerit dalam hati.

.

Sang muciikari tersenyum lebar. Ia mendapatkan gadis itu hanya seharga tiga ratus juta. Tapi kini ia bisa mendapat untung lebih dari lima kali lipat.

.

Seketika nafsu serakahnya menyala. Ia yakin akan ada yang berani membayar lebih dari itu. Ditatapnya para pria hiidung bellang yang ada di sana. "Ada yang berani bayar lebih dari tuan ini?''

.

***

Meskipun seri, Insyaallah teman-teman gak akan bingung biarpun tidak membaca buku lainnya #romansa #komedi

chap-preview
Free preview
1. Gadis Tebusan
"Seratus ribu!" Suara lantang seorang pria. Semua orang di ruangan itu seketika menoleh ke arah sumber suara, seorang pria berbadan tinggi tegap dan menggunakan masker penutup di sebagian wajah, sedang berdiri di pintu. Untuk beberapa detik keadaan menjadi hening. Tetapi di detik berikutnya semua orang yang ada di ruangan tersebut tertawa terbahak. "Hei! kalau gak punya duit, gak usah sok-sokan mau nebus," celetuk seorang pria paruh baya dengan pakaian rapi layaknya seorang jutawan. "Lebih baik kamu pulang sana! Kalau cuma seratus ribu, buat beli minuman kami juga gak bakal cukup," timpal pria yang lainnya. "Kere saja berlaga datang ke sini,'' sindir pria lain. "Mana ini petugas? Kenapa membiarkan orang miskin datang ke sini?" teriak yang lain lagi. Ruangan yang berisi puluhan orang pria h!dung bellang tersebut akhirnya menjadi gaduh karena kedatangan seorang pria yang wajahnya ditutupi dengan masker berwarna hitam. Ruangan yang berada di sebuah hotel berbintang itu adalah tempat laknat yang sedang mengadakan lelang keperawanan. Bukan untuk pertama kali. Hal itu sering terjadi manakala ada seorang gadis perawan yang jatuh ke tangan muccukari Entah itu karena keinginan gadis itu sendiri ataupun karena dipaksa. Namun kali ini ada yang berbeda dengan objek lelang. Jika biasanya yang dilelang adalah seorang gadis cantik dengan pakaian seksi yang menampakkan lekukan tubuh, kali ini justru seorang wanita cantik dengan kerudung dan pakaian panjang yang tertutup dan longgar. Aneh, bukan? Tetapi justru itulah yang menjadi daya tarik untuk para lelaki hiddung bellang penikmat dosa tersebut. Sang pria pembuat kegaduhan abai dengan cibiran yang ia terima dari orang-orang yang ada di sana. Berjalan ke depan di mana seorang wanita berpakaian seksi dan riasan wajah tebal sedang berdiri. Ia melirik pada gadis berkerudung yang duduk di kursi dengan kedua tangan terikat ke belakang. Wajahnya tampak ketakutan dan pucat pasi. Tatapan putus asa bisa ia tangkap dengan jelas di netra sang gadis. "Maaf, Tuan. Gadis ini sudah ditawar ratusan juta. Bahkan ada yang berani bayar hampir satu milyar," ucap sopan sang wanita seksi dan make-up tebal. Meski tawaran yang ia dapat dari pria misterius itu tidak masuk akal, sebagai rentenir dan mucikari ia harus tetap bersikap sopan dan ramah kepada siapapun agar semua orang tertarik untuk berbisnis dengannya, baik dalam hal meminjam uang ataupun membeli jasa wanita penghiibur. Gadis cantik yang saat ini menjadi objek lelang, menunduk dalam. Setelah banyak harap yang ia panjatkan, kini pasrah menjadi pilihan. Ia tidak tahu bagaimana caranya menyelamatkan diri dari situasi yang ada. "Saya belum selesai bicara, Nyonya," sahut sang pria. "Kalau begitu, silakan lanjutkan," ujar wanita menor itu lagi. "Tapi sebelumnya saya ingin memastikan, Saya ingin menebus gadis ini untuk selamanya. Bukan hanya membayar untuk satu kali saja." "Ya. Tentu. Karena itu saya buka penawaran di angka tinggi, karena gadis ini bukan untuk dipekerjakan di tempat hiburan saya. Sekali bayar untuk selamanya. Anda bisa memiliki dia seutuhnya, sampai puas," sahut sang wanita seksi. "Baiklah. Kalau begitu saya menawar gadis ini seratus ribu—" "Halah! Udahlah, Mami! Orang ini cuma tampilannya aja yang rapi, nyatanya cuma nawar seratus ribu. Gak ada duitnya dia," potong salah seorang laki-laki berperut buncit yang duduk di kursi paling depan. "Sudah paling bener Mami ambil tawaran saya. Saya berani bayar delapan ratus juta." Ia tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendapatkan perawan yang masih belum terjamah sama sekali. "Dolar. Seratus ribu dolar," imbuh pria misterius, melanjutkan kalimatnya yang sempat terpotong. Semua yang ada di sana pun diam sembari menatap sang pria. Gadis bernasib kurang beruntung yang menjadi objek lelang kegadisan itu mulai menitikkan air mata. Jika ada yang membayarnya sebesar itu, pupuslah sudah harapannya untuk bisa lepas dari tempat terkutuk tersebut. Hanya bisa menjerit dalam hati. Sang muciikari tersenyum lebar. Ia mendapatkan gadis itu hanya seharga tiga ratus juta. Tapi kini ia bisa mendapat untung lebih dari lima kali lipat. Seketika nafsu serakahnya menyala. Ia yakin akan ada yang berani membayar lebih dari itu. Ditatapnya para pria hiidung bellang yang ada di sana. "Ada yang berani bayar lebih dari tuan ini?'' "Anda yakin mau membuka penawaran baru, Nyonya Imelda Prastiwi?" bisik sang pria. Wanita yang akrab disapa dengan sebutan mami itu terkejut karena si pria misterius mengetahui nama aslinya. Padahal tidak ada satu orang pun yang tahu. Ia pun menjadi penasaran sekaligus was-was. "Si-siapa Anda? Dari mana Anda tahu nama saya?" tanya Imelda sedikit gugup. Pria misterius itu akhirnya membuka masker yang menutupi sebagian wajah hingga tampak jelaslah siapa yang ada dibaliknya. Seketika wajah Imelda pucat pasi seperti tidak ada darrah yang mengalir. Ia tahu siapa pria dihadapannya. Meski tidak pernah berurusan langsung, tetapi hampir semua orang yang berkecimpung di dunia hitam, sangat menghindari bermasalah dengan pria itu. "Sa-Shankara Mahesa,'' gugup Imelda, menggumamkan nama lengkap pria itu. Sang gadis yang masih tertunduk, penasaran mendengar suara sarat dengan ketakutan dari perempuan yang dipanggil mami tersebut. Akhirnya mengangkat kepala dan menoleh ke arah pria yang sempat menebusnya dengan harga fantastis. Kedua bola matanya membulat seketika.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.6K
bc

TERNODA

read
198.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.3K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
29.5K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
187.7K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
31.6K
bc

My Secret Little Wife

read
131.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook