bc

Complicated Wedding

book_age18+
39
FOLLOW
1K
READ
BE
stepfather
heir/heiress
tragedy
bxg
mystery
loser
campus
disappearance
affair
selfish
like
intro-logo
Blurb

Harin Priandasari dan Arzan Leonardo akan menikah dalam waktu dekat, mereka menyiapkan pernikahan dengan segala persiapan yang sudah di rencanakan semantap mungkin, namun apa jadinya jika cinta pertama Arzan datang menghancurkan segalanya dan membuat mereka dihadapkan dengan banyak kesulitan?

chap-preview
Free preview
Prolog
"Gwen? aku Gugup banget nih, " Gwen yang sibuk berselfie-selfie dengan ponselnya itu menjadi terganggu merasakan seseorang menyenggol lengannya. Ia menoleh menadapati muka Arin yang terlihat pucat dan di banjir keringat di pelipisnya. Gwen langsung heboh sendiri. "Ya Ampun Rin! lo keringetan, lihat bedak lo jadi luntur, " "Lo gak perlu gugup gitu mikirin malam pertama lo, jadi ginikan. Aduh bedak lo nih jadi luntur, Harin...harin gimana si lo?" Arin menggigit bibirnya, ia tidak peduli dengan bedaknya yang luntur hanya saja ada yang dikhawatirkan gadis itu sejak tadi. Gaun pengantin yang di kenakannya mendadak membuatnya kepanasan. Gwen mengambil tissue dalam tasnya lalu mengelap keringat Arin secara pelan agar bedaknya tidak terhapus. "Gue yakin si Zazan bakal pelan mainnya. Jadi lo gak perlu gugup gak sabaran, sampai-sampai keringat lo. Lagi pula Kata kakak gue Rasanya emang sakit, tapi lama-kelamaan..." gwen terus mengoceh sambil mengelap kerigat di dahi Arin sampai-sampai ia tidak tau ada aura-aura menyeramkan yang mulai terjadi. Perlahan gadis itu menurunkan tangannya yang memegang tissue dari dahi Arin. Gwen tercengir melihat Arin sudah siap memukulnya dengan buket bunga "hehehe... gak rin, gue cuma berbagi pengalaman kakak gue kok, " Gwen tersenyum kikuk, Ucapannya mungkin terlalu frontal di telinga Arin. Arin juga tau seperti apa hubungan suami istri ia sudah dewasa untuk mengerti hal semacam itu, tapi Zazan sudah berjanji tidak menyentuh Arin dulu sebelum Arin memberi izin, yah meski cowok itu mungkin akan memaksa Arin nantinya. "Aku gugup bukan karena itu, tapi kelakuan Zazan kemarin buat aku khawatir dan mikir yang aneh-aneh, " ucap Arin menatap lurus pintu kamar demgan perasaan gelisah, menunggu siapa saja yang datang. Setidaknya ia berharap pernikahannya Cepat selesai agar dirinya dan Zazan bisa tenang. Arin berharap ayahnya segera datang dan mengambil tangannya. Membawa putrinya ke Altar pernikahan. "Lo gak perlu khawatir Rin, lo harusnya berfikir positif, Zazan cinta sama lo, gue yakin dia gak mungkin ngelakuin Kesalahan dua kali, " kali ini Gwen berbicara mengandung makna yang baik. Gwen mendekat dan berbisik di telinga Arin "Harusnya lo mikirin gimana caranya kabur malam ini, karena gue yakin Zazan gak bakal biarin lo tidur Sampai pagi, " "GWEN!! " pekik Arin merasa geli, bisikan di telinganya membuat tubuh Arin seperti di sengat listrik. Gwen hanya bisa terbahak melihat wajah Arin yang memerah karena malu. Gadis itu bahkan menggigit bibirnya karena otaknya benar-benar di cuci oleh omongan Gwen barusan. Tidak lama seorang membuka pintu kamar, membuat atensi Arin dan Gwen tertuju pada sosok gadis yang berdiri di pintu. "Harin! " panggilan itu membuat gadis cantik mengenakan gaun pengantin, berdiri tiba-tiba dari sofa. tubuhnya sedikit limbung hampir terjatuh, gaun pengantin yang di kenakannya terlalu berat. Matanya langsung menangkap sosok Jessica yang berjalan tergesa kearahnya. Jessica memasuki kamar pengantin dengan nafas tersenggal. "Lo kenapa jess? Eh, Hati-hati Arin," Gwen yang berada di sampingnya, langsung menahan bahu Arin, gadis itu membantu Arin berdiri dengan baik, sedikit merapikan gaun panjang Arin yang menjuntai indah. Jessica mendekat memegangi bahu Arin. "Kenapa jess, semua baik-baik aja kan? " tanya Arin, Entah mengapa perasaannya tiba-tiba tidak enak, seperti ada yang mendesak hatinya. Bahkan sejak tadi Arin gelisah, bukan gugup karena pernikahannya sebentar lagi terjadi. Namun ada hal lain yang menyusahkan hatinya sejak tadi. "Kamu harus tenang Rin, aku gak mau nanti ku syok dengar-nya, " Jessica puncat, sangat kelihatan dengan caranya berbicara. Gadis itu berbicara dengan nada yang tidak teratur. "Jess, gimana aku mau tenang, cara kamu ngomong buat aku gugup, " Arin rasanya ingin menangis namun tak tau kenapa perasaan itu tiba-tiba menyerangnya, tangannya gemetar. Matanya mulai berkaca-kaca. Gwen menatap Jessica dengan tajam "jess, gak lucu jess, cepat ngomong ada apa? " tekan Gwen mengeratkan telapak tangannya yang memegang bahu Arin. "Arzan Rin," Jessica tidak sanggup mengucapkan kata selanjutnya membuat Arin semakin mengeratkan handbuket di tangannya. "Arzan kenapa jess? " tanya Arin suara gadis itu mengecil seperti sudah tau apa yang terjadi. Jessica mencoba menatap mata Arin yang menangis. "Rin, lo nangis?" Jessica tiba-tiba panik. Membuat Gwen nampak geram dengan Jessica. "Jess, lo kenapa si? Cepat bilang ada apa? " tanya Gwen merasa kesal . Jessica meneguk ludah memberanikan diri untuk berbicara "Zazan-, " "Jessica! Kenapa sama Arzan! dia baik-baik aja kan? Calon suami aku udah di Altar kan! iyakan?" Arin tidak sabar, sebelah tangannya mengguncang bahu Jessica memaksa gadis itu untuk melanjutkan ucapannya. Matanya membulat. Deru nafasnya terasa cepat. Dan ucapan Jessica selanjutnya membuat Arin mematung di tempat, hatinya seperti di hempas keras. "Dia pergi Rin, " Bugh Buket bunga di tangan Arin terjatuh bersamaan dengan setitik Air mata yang keluar dari mata indahnya. "Gak mungkin jess, Zazan gak mungkin ninggalin aku. Zazan cinta sama aku jess, gak mungkin dia ninggalin aku sama cewek itu-, " Ketakutan Arin menjadi kenyataan. Firasat-firasat buruk tentang calon suaminya itu menjadai bukti kemirisan Harin saat ini. Cara zazan memeluknya kemarin malam sangat beda, dan cara cowok itu mengecup bibirnya tidak sama lagi saat pria itu meminta ciuman. "Gak mungkin, dia sayang sama aku. Ini pasti boong, Zazan gak mungkin ninggalin aku, " Arin mencoba menguatkan diri namun rasa sakit dan ucapan cowok itu kemarin semakin membuat hatinya seperti di tombak. Arin menjatuhkan dirinya begitu saja kelantai. Air matanya tidak bisa lagi ia tahan, Arin histeris, Menangis sejadi-jadinya. Tangisan itu membuat Jessica dan Gwen menatap sendu, bahkan air mata mereka ikut mengalir. Kedua sahabatnya itu hanya bisa memeluk dan menenangkan hati Arin yang begitu sakitnya. Arin tidak pernah menyangka Zazan menciumnya dengan lembut kemarin, adalah ciuman yang mengartikan itu adalah perpisahan untuk hubungan mereka.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Istri Tuan Mafia

read
17.3K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
3.8K
bc

Tergoda Rayuan Mantan

read
24.4K
bc

CINTA ARJUNA

read
13.1K
bc

Pembalasan Istri Tersakiti

read
8.3K
bc

Ayah Sahabatku

read
24.0K
bc

Dipaksa Menikahi Gadis Kecil

read
22.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook