Bab 4

2205 Words
"Aku pesan teh s**u dingin, saus daging sapi bakso, slider keju cheilly, nasi ayam Thailand." ucap Khyone Pelayan itu mengangguk lalu memandang Aubrey dan membatalkan pesanan Aubrey sebelum dia pergi. Siang ini Khyone yang merasa bosan pun memilih bertemu dengan Aubrey di cafe, lalu makan siang sih sebenarnya, dan ada hal yang dibahas oleh Khyone bersama dengan Aubrey. "Jadi apa yang membuatmu mengajakku bertemu disini, cuaca sangat panas dan kamu ngotot ingin bertemu denganku." ucap Aubrey. "Aku ingin bertanya sesuatu padamu" "Tanya apa? Kamu bahkan bisa mengatakannya di ponsel Khyone." "Malas, ini sangat panjang jadi tidak akan ada habisnya kalau aku bicara di ponsel." Aubrey memutar bola matanya malas. Dia pun menatap pelayan ini datang dengan dua gelas minuman penasaran Khyone dan juga Aubrey. "Saat aku minum, siapa yang mengantarku pulang?" tanya Khyone Pertanyaan itu membuat Aubrey seakan memutar otak. Dia sedang mengingat maksud ucapan Khyone, dan dia jadi ingat momen di mana Aubrey meminta bantuan Jason untuk mengantar Khyone pulang ke apartemennya. "Jason yang mengantarmu. Aku meminta bantuannya untuk mengantarmu pulang." Aubrey santai bahkan tanpa dosa. "Aku sudah menduganya." cibir Khyone Aubrey tertawa, "Menurutku memang ada hal yang harus kalian selesaikan. Jadi aku menyuruh Jason." jawab Aubrey meneguk minumnya. "Harusnya kau berpikir dua kali dulu. Dalam keadaan mabuk aku melakukan seks dengan dia, gila." kata Khyone tanpa malu. Padahal cafe ini cukup ramai, dan mungkin banyak orang yang bisa mendengar ucapan Khyone. Aubrey menyemburkan minumannya saat mendengar kata seks. Dia pun menatap ke arah Khyone, menatapnya tidak percaya. "A-apa?" kata Aubrey tidak percaya. "Apa? Kamu tidak percaya? Apa aku harus membuka bajuku di sini? Bercak merah saja masih ketara di tubuhku." dengus Khyone. "Aku bahkan tidak memiliki pemikiran sampai sana, aku hanya berpikir jika kesalahpahaman kalian memang harus diselesaikan." Khyone mendengus sebelum cerita dia pun meneguk minumnya lebih dulu. Awalnya Khyone hanya bercerita jika dia berniat merebut Jason malam itu. Dia cukup sadar, dengan apa yang dia bilang walau dalam keadaan diam tapi dia ingat. Sampai akhirnya Jason yang mulai menin-dih Khyone. Apalagi Khyone dalam keadaan tidak sadarkan diri. Dia terpengaruh alkohol, yang membuat dia tidak mampu mengontrol naf-sunya. Khyone juga cerita jika dia meminta Jason untuk menepati janjinya empat tahun yang lalu. Dan Khyone juga menceritakan jika saat ini Jason tinggal di apartemennya. Satu minggu di rumah istri, dua minggu di apartemen Khyone. "Jadi, kamu benar-benar kembali sama dia?" kata Aubrey yang masih tidak percaya. "Ya kita kembali. Aku akan menahan dia selalu disampingku. Intinya aku ingin egois soal dia." kata Khyone membuat Aubrey geleng kepala. "Kau benar-benar nekat Khy" "Aku hanya mempertahankan apa yang sudah menjadi milikku. Apa aku salah?" tanya Khyone menatap Aubrey kesal. "Sedikit, dia memiliki istri." "Kau juga menjadi simpanan CEO muda yang sudah memiliki anak." "Itu demi kelangsungan hidupku Khyone" "Maka aku akan menjawab hal yang sama denganmu. Jika hal ini juga demi keberhasilan hidup" jawab Khyone cepat. Aubrey geleng kepala lalu mereka berdua pun tertawa. Obrolan mereka pun terpotong saat pelayan datang membawa pesanan Mereka. Bersamaan dengan itu, Jason pun masuk ke dalam kafe ini untuk menghampiri Khyone. "Hai, sayang." sapa Jason mencium kening Khyone Khyone tersenyum dia pun langsung menyuruh Jason duduk di sebelahnya. Aubrey hanya geleng kepala, biarlah mereka bahagia dulu sebelum negara api menyerang mereka. "Hai Brey" sapa Jason pada Aubrey. "Hai Jase, senang bertemu denganmu. Jangan lupa terima kasih atas bantuanku." Aubrey dan membuat Jason juga terkekeh. "Ya kau benar, berkat kau aku bisa kembali dengan gadisku" "Ya semoga kalian bahagia" Khyone mengangguk dia pun sudah lebih dulu makan apa lagi perutnya sudah kosong. Sesekali mendengar celetuk mereka berdua yang suka kembali garing. *** Setelah makan Khyone mengajak Jason untuk berbelanja. Dia hanya ingin beli banyak cemilan dan juga bir untuk malam nanti, dia berniat ingin nonton film siapa tahu saja Jason mau menemaninya. Tapi tenang saja filmnya bukan hantu melainkan film romance. "Jadi mau beli apa lagi?" tanya Jason mendorong troli di belakang Khyone. "Tequila, cocktail, atau apa mungkin" jawab Khyone . Jason tersenyum dia pun langsung meraih pinggang Khyone secara posesif. Khyone pun kaget langsung mencubit pinggang Jason gemas, apa lagi banyak orang yang langsung menatap mereka. "Bisa tidak nanti saja, kita sedang belanja." kata Khyone berbisik. "Kenapa? Aku hanya memeluk istriku, apa aku salah" Khyone memutar bola matanya malas. Dia pun menepis tangan Jason yang berada di pinggangnya. Lalu mengambil banyak cemilan dan juga kaleng bir dimasukkan ke dalam troli. Jason yang gemas pun kembali menarik Khyone seakan menunjukan pada dunia seakan Khyone adalah miliknya. Andai saja kalau Jason belum menikah, mungkin Khyone akan menjadi wanita paling bahagia di dunia ini. Khayalan Khyone cukup tinggi tentang Jason. Padahal Khyone juga tahu jika mereka tidak akan bersama selamanya. Ya, setelah lulus kuliah dan Jason berangkat ke inggris, Papi Jason menemui Khyone secara pribadi dan bilang jika Khyone tidak pantas dengan Jason. Khyone juga tahu kalau Jason disana sudah di jodohkan dengan Papinya. Khyone cukup sadar diri tahta memang perlu di keluarga Jason, dan Khyone tidak termasuk dari salah satunya. Saat itu juga Ayah Khyone yang mendengar pun, langsung menyerahkan Khyone pada Bapak Tua bangka untuk melunasi hutang sang Ayah. Khyone di perkosa dan di sekap tapi untung saja Khyone bisa kabur dari sana. Malah yang lebih mengejutkan lagi saat Khyone kembali ke rumah. Sang Ibu malah meninggalkan dia selama-lamanya dan ayahnya pun pergi entah kemana. Khyone terpukul, dia butuh Jason saat ini, dia mencoba menghubungi Jason lewat email tapi tak di respon sama sekali. Akhirnya Khyone pun memutuskan untuk melupakan Jason. Cinta yang besar dia kubur dalam-dalam, dengan sakit hati atas ucapan Papi Jason. Hidup Khyone berubah, dia diselamatkan dengan orang yang mampu membuat hidupmu berubah total. Dia tidak miskin lagi, dia model juga tapi sebagai tutup jika dia juga menjajakan tubuhnya. Tidak banyak dia memilih dia akan tidur dengan pria yang dia pilih. Dia lebih suka menjadi wanita simpanan dengan banyak uang, yang dia minta pada orang itu lalu setelah itu dia campakkan. Setelah puas belanja, Khyone pun langsung mengajak Jason untuk pulang. Dia ingin istirahat saat ini dan tidak ingin melakukan apapun. Khyone juga sudah tidak bekerja lagi semua hidupnya ditanggung oleh Jason. Dia sudah seperti orang yang memiliki dua istri. Ponsel Jason bergetar tanda jika ada panggilan masuk. Khyone pun langsung mengambil ponsel itu dan menatap siapa yang menelpon. Ternyata Ellie istri Jason. "Istrimu menelpon." kata Khyone memberikan ponselnya pada Jason. Jason mengangguk dia pun langsung mengangkat panggilan itu. Saat Jason ingin pergi, Khyone pun menahannya dia ingin tahu apa yang mereka bahas. Mungkin melepas rindu karena suaminya ada di sini atau bagaimana? "Aku belum tahu kapan akan pulang, Ellie. Apa kau butuh sesuatu?" kata Jason yang masih bisa didengar oleh Khyone. "Oh jadi kamu merindukanku? Sudah ku katakan bukan jangan menangis saat aku pergi." ucap Jason lagi. Ingin rasanya Khyone mengencangkan volume televisi di hadapannya, saat mendengar ucapan Jason. Ellie merindukan Jason, Khyone tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Apapun yang terjadi Jason tetap harus di sampingnya. Jason menutup sambungan telepon itu saat melihat wajah Khyone ditekuk, apalagi tadi Khyone sampai membanting remot televisi ke lantai sangking marahnya. Jason tahu mungkin dia tidak suka diganggu dengan Ellie saat bersamanya, tapi Jason juga tidak bisa mengabaikan istrinya atau tidak Ellie akan curiga. "Lebih baik kau pulang saja." usir Khyone dan membuat Jason tidak percaya. "Kau mengusirku?" "Istrimu merindukanmu, mungkin dia ingin di puk-puk" ucap Khyone dan berlalu. *** Khyone menatap botol tinggi di atas meja, dia pun mengambil gelas kecil dan juga beberapa cemilan yang ada, tak lupa juga bir yang dia beli tadi. "Kau beli minum?" tanya Jason Khyone menoleh lalu menggeleng dia tidak beli tapi di beri sama Aubrey yang katanya dia dibelikan CEOnya dan di berikan padanya. "Masih marah?" tanya Jason lagi. Khyone hanya menoleh tanpa mau menjawab. Dia juga tidak menggeleng apa lagi mengangguk. Bukannya marah dia hanya kesal dengan Jason yang malah sibuk dengan Ellie dan melupakan dia. Khyone hanya ingin saat bersama dengannya tidak ada Ellie atau siapapun yang mengganggu dia. "Sayang." panggil Jason lagi. Khyone tidak merespon sampai Jason pun mendekat dan memeluk Khyone. Dia tidak menolak hanya saja sedang menjadi patung sesaat dalam pelukan Jason. "Kamu marah, aku minta maaf." kata Jason. "Aku tidak marah." jawab Khyone cuek. "Kalau tidak marah kenapa mendiamkan aku." "Aku hanya tidak suka jika ada orang yang menggangguku." "maaf." ucap Jason mengalah. Dia pun langsung mematikan ponselnya dan di taruh di atas meja. Khyone yang tahu pun tersenyum, lalu menoleh ke atau Jason dan mengecup bibirnya singkat. "Aku hanya tidak suka jika kau bersamaku dan dia mengganggu." kata Khyone lagi. Jason tersenyum dia pun langsung mengecup puncak kepala Khyone, "Aku tidak akan melakukan kesalahan lagi, sayang." Khyone mengangguk, dia pun langsung menuangkan minuman ke dalam gelas kecil lalu meneguknya. Jason yang tau pun melakukan hal yang sama dilakukan oleh Khyone. Tentu saja hal itu langsung membuat Khyone kaget. "Kau juga mau mabuk." "Tidak, aku hanya ingin. Semenjak pulang dari Inggris aku jarang sekali meminum ini." "Maka habiskan lah" Jason pun mengangguk dia pun menatap Khyone yang sibuk menatap televisi, yang katanya itu dvd dari Aubrey. Seakan terganggu dengan perut darat Khyone, Jason pun menutup pa-ha dan juga perut Khyone dengan bantal kursi. "Kenapa" tanya Khyone bingung. "Apa kau tidak memiliki baju? Aku lihat bajumu setengah ba-dan" Khyone tertawa, "Aku tidak memiliki baju" Jason mendengus, "Besok belilah baju sedikit panjang, kupikir lemarimu banyak sekali baju setengah ba-dan" Khyone tertawa matanya terlalu fokus dengan film romance yang direkomendasikan oleh Aubrey. Awalnya film ini cukup biasa saja belum ada apapun, malah terkesan ke cinta anak remaja. Sesekali Khyone dan Jason pun meneguk cairan coklat yang pas di atas meja secara bergantian, sambil menikmati film. Jason pun merapatkan tubuhnya memeluk khyone yang duduk di sampingnya. Khyone pun tak mau kalah dia pun menyandarkan kepalanya di bahu Jason dengan mata yang tertuju pada televisi besarnya. Sampai film itu pun menunjukkan adegan ciu-man. Khyone pun mengangkat kepalanya dia pun menoleh dan menatap Jason yang ternyata juga menatapnya. Entah siapa yang mulai duluan tapi bibir Mereka saling bertautan satu sama lain, saling melu-mat, saling meng-hisap, saling mencecap rasa satu sama lain. Sampai Jason pun mendorong tubuh Khyone perlahan hingga terlentang di atas sofa tanpa melepas tautan bibir mereka. Khyone tak mau kalah dia pun meremas rambut Jason dengan gemas, hingga membuat Jason sendiri hilang akal. Tangan Khyone pun juga sudah masuk ke dalam baju Jason mengusap perut datar Jason dan meloloskan kaos yang dikenakannya. Saat ini Jason telanjang da-da dengan celana boxer mungkin yang ditarik pakai kaki pun dia akan telanjang. Khyone pun memperdalam ciu-man itu dan meninggalkan jejak merah di da-da dan juga leher Jason. Astaga tubuhnya sangat hangat saat kulit mereka saling bersentuhan, saling berge-sekan satu sama lain. Jason mengecup perut datar Khyone dan membuat Khyone hilang akal. Matanya terpejam seakan dia sedang menikmati sentuhan dari Jason. Ada untungnya juga Khyone mengenakan baju setengah badan ini, gampang melupakannya bahkan di robek pun akan lebih gampang. Khyone telan-jang bu-lat di bawah kungkungan Jason. Jason menatap setiap inci tubuh Khyone yang mempesona. Walaupun dia pernah tidur dengan pria lain, tapi rasanya cukup sempit dan rapat. Jason mengecupi setiap inci kulit Khyone dari atas hingga bawah. Sebelum dia kembali melumat bibir cherry Khyone dengan lembut dan penuh dengan gairah. Tak mau tanggung-tanggung tangan Jason satunya pun mengusap lembut kulit Khyone. Oh Ya Tuhan kulitnya sangat halus dan wangi, Jason benar-benar tidak bisa menolak Khyone saat ini. "Egh...." Khyone mendesah saat tangan Jason mengusap lembut pu-sat dirinya. Apalagi tangan itu sudah mulai masuk dan bermain di bawah sana. Astaga rasanya cukup aneh, sampai tangan Khyone pun mengarah pada pu-sat diri Jason dan memainkannya. Dia bahkan juga sesekali menggoda Jason saat berciuman. Jason yang kesal pun langsung menindih Khyone dia sudah tidak tahan lagi, ingin memasuki Khyone dengan penuh dan berkeringat bersama. "Aku akan memulainya." kata Jason dengan suara yang serak. Khyone hanya mengangguk tadi dia hampir saja klimas untuk pertama kalinya, dan Jason menghentikan permainannya. Jason menggesekkan sesuatu di pu-sat diri Khyone, lalu menenggelamkan dirinya di dalam sana Jason mengerang, begitu juga dengan Khyone yang langsung mendesah membuat Jason tidak tahan jika tidak mencium bibir ranumnya itu. "Aku mencintaimu Khyone." racau Jason dengan mata terpejam, seakan dia sedang menikmati kenikmatan yang di dalam tubuh Khyone. Samar-samar Khyone tersenyum mengusap tengkuk leher Jason dan mengecup bibirnya. "Aku juga mencintaimu." jawab Khyone. Seketika itu juga Jason langsung mencium Khyone membabi buta. Khyone pun hanya pasrah dan membalas ciuman itu selembut mungkin. Mereka tenggelam dalam hasrat, ini bukan se-ks tapi ini bercinta saling menikmati satu sama lain. "Ayo, sayang jangan ditahan." bisik Jason saat merasakan di bawah sana sudah mengetat. Jason pun langsung mempercepat ritme permainannya, apa lagi dia langsung mencium Khyone dengan lembut. Sampai akhirnya dia pun mencapai puncak dan klimaks secara bersamaan. Nafas mereka tersengal-sengal kening yang saling bertautan satu sama lain. "Terima kasih sudah mau memberikan hakku." kata Jason dengan susah payah. Khyone hanya mengangguk, dia pun langsung memeluk Jason dengan hangat. Menggesekkan hidungnya di leher Jason dan sedikit mengecupnya. Dia pria yang mampu membuat Khyone klimaks berkali-kali. "Jangan menggodaku, atau kamu tidak bisa berjalan," bisik Jason Bukannya takut khyone malah langsung dengan sengaja mengecupi setiap leher Jason dan membuat Jason mendesah pelan. TBC. Tahap revisi selow update
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD