"Selamat pagi." sapa Ellie.
Jason tersenyum dia pun duduk di meja makan, dan mencecap cappucino creamynya dengan nikmat.
"Pagi" jawab Jason.
Ellie duduk di samping Jason sambil mengambilkan makan untuk Jason. Sudah layak sebagai istri sungguhan?
Mempersiapkan semua kebutuhan Jason, mengambil makan untuk Jason, baju Jason juga siap sepatu pun di pilihin. Tapi sayang, Jason tidak bisa mencintai wanita itu.
Kata orang cinta bisa tumbuh kapan pun dan di mana pun. Tapi nyatanya empat tahun bersama Ellie, tak membuat Jason senang. Yang ada Jason malah selalu mengingat terus dengan Khyone. Dia sangat yakin dengan apa yang dia lakukan dengan Khyone.
apalagi sekarang Jason sudah kembali dengan Khyone. Rasanya dia tidak mau jauh dengan Khyone, sedetikpun.
"Papi semalam kesini mencarimu." kata Ellie tiba- tiba dan membuat Jason hampir saja tersedak makanannya.
"Ada apa?"
"Masalah kantor, kamu harus keluar kota lagi dua minggu kata Papi. Aku hanya bilang kamu baru pulang, belum ada satu hari." jelas Ellie.
Jason tersenyum ini melepaskan dia bisa mengajak Khyone untuk pergi bersamanya. Mungkin berlibur atau menghabiskan waktu bersama.
"Aku akan bertemu Papi nanti." jawab Jason.
"Mmm, apa aku harus mengantarmu makan siang?"
"Lihat saja nanti, aku ada waktu senggang atau tidak."
"Sungguh."
Jason pun memilih pergi ke kantor, dia ingin tahu kemana dia akan pergi setelah ini. Semoga saja proyeknya nanti akan sedikit lebih lama. Jadi dia punya banyak waktu bersama dengan Khyone.
Sesampainya di kantor Jason pun langsung menuju ruangannya. Dia sedikit terkejut melihat Alexander yang sudah duduk di kursi kebesarannya.
Jason tersenyum dan langsung menutup pintu kamar ini. Dan menghampiri Alexander di sana.
"Selamat pagi, Papi." sapa Jason tersenyum.
Dia pun duduk di kursi depan Alexander yang hanya tersenyum menatap Jason. Jujur saja senyum itu senyum yang entah mengapa membuat Jason tidak suka. Selalu ada masalah di setiap Alexander tersenyum.
"Selamat pagi, Nak" sapa balik Alexander.
"Tumben sekali Papi datang ke kantor, ada apa? Papi butuh sesuatu?" tanya Jason cepat.
Ya cepat agar Alexander bisa pergi dari kantornya saat ini. Bukan jadi anak durhaka, hanya saja nanti kalau, Jason pengen diundang Khyone bisa datang ke kantor.
"Aku ingin kau pergi ke kota sebelah, untuk pekerjaan." kata Alexander.
Jason mengernyitkan keningnya heran. Dia sudah tahu dari Ellie, tapi dia tidak tahu kota mana yang harus di jajah lagi.
"Mmm, pekerjaan? Papi ingin aku membangun perusahaan lagi?" tanya Jason memandang Alexander tidak percaya.
Dulu Alexander juga pernah menyuruh Jason untuk pergi ke kota di luar negeri. Dan di sana Alexander hanya meminta Jason untuk membangun satu perusahaan selama empat tahun. Hanya dengan waktu dua bulan saja material dan pembangunan harus sudah siap. Jadi setiap dari bulan sekali selanjutnya beralih
Alexander yang diterbitkan.
"Bukan perusahaan, hanya hotel dan juga restoran saja."
Jason mengangguk tidak terlalu memikirkan Jason. Lagian hotel sama restoran sedikit butuh waktu lama.
Alexander pun langsung mengambil file yang dibutuhkan, lalu diberikan pada Jason.
Jason sendiri langsung menerima berkas itu dan tersenyum puas. Tempat yang strategis, pikir Jason.
"Aku ingin kau pergi bersama dengan Ellie, Jase."
Ucapan itu membuat Jason mendongak. Mana mungkin dia pergi bersama dengan Ellie, yang ada dia akan pergi bersama dengan Khyone.
"Kau tahu Jase, Papi sudah tua Papi ingin sekali menimbang cucu. Agar ada yang ramai di rumah." kata Alexander lagi.
Jason terdiam sesaat, dia juga ingin memberi tahu Alexander cucu tapi bukan dari Ellie, minta Khyone.
Jason tersenyum, yang ada di ganti. Lalu menaruhnya di tas meja dan menatap Alexander serius.
"Jadi kapan aku berangkat?" tanya Jason mengalihkan pembicaraan.
Alexander mendengus dia tahu jika anak hanya suka berbicara, dan tidak ingin membahas soal ini.
"Jase--" tegur Alexander.
"Papi aku masih belum siap menjadi Ayah. Aku ingin bekerja lebih dulu, kalau sudah mulai Papi pasti menimang cucu."
"Apa tunggu aku mati dulu mau bikinin aku cucu?"
Jason menghela nafasnya bulan itu, dia pasti mendapat cucu tapi ya harus menunggu dulu. Nggak ada proses bikin sejam, lalu hamil sembilan jam, lolos sepuluh menit kan?
Tidak ada pilihan Jason pun langsung meminta Alexander untuk pulang ke rumah. Menikmati masa tua di rumah atau mungkin menyiapkan resto dan juga kafe kecil-kecilan yang dia bangun.
Sedangkan Jason dia pun langsung meminta Ellie, untuk menyiapkan semua bajunya. Karena nanti sakit dia harus pergi ke luar kota untuk bekerja.
Ya bekerja !!!
****
Khyone yang nampak bosan pun memilih memainkan dengan make up. Lalu bergaya di depan kamera.
Tidak ada kegiatan lain selain itu, apalagi di apartemen juga nampak sepi tidak ada Jason sama lagi.
Baru juga dua hari tapi Khyone sudah sangat merindukan Jason. Untuk mengusir rasa bosan, Khyone pun menelpon Jason tapi di Reject.
khyone cemberut mungkin saja saat ini dia sedang bersama Ellie. Makanya panggilan ditolak oleh Jason. Atau enggak mereka nggak mau diganggu dulu, makanya di matiin dengan Jason.
Alhasil Khyone pun langsung menelpon Aubrey. Meminta dia untuk datang ke apartemen Khyone dan menemaninya.
Untung saja Aubrey tidak menolak, dan dia pun langsung menuju apartemen Khyone dengan cepat. Tak lupa juga membawa pesanan Khyone yang ingin sekali minum s**u racik
"Khy ..." panggil Aubrey.
Khyone menoleh lalu memberikan minuman soda pada Aubrey. Sedang dia memilih meminum s**u racik yang dibawakan oleh Aubrey.
Aubrey menerimanya dengan senang hati, dia pun langsung meneguk minuman itu. Apa lagi cuaca juga sangat panas banget, dia lagi butuh minuman yang mampu membuat dia segar.
"Jadi satu minggu kedepan kau akan tinggal sendiri di sini?" tanya Aubrey.
"Ya, dia pulang ke rumah istrinya. Tapi malam itu dia datang meminta jatah lalu pulang." jawab Khyone.
"Wow sudah macam Asher Ternyata." kekeh Aubrey.
Khyone tertawa dia pun langsung menceritakan apa yang terjadi malam itu. Saat Jason tiba-tiba saja datang, dan langsung menabraknya di sofa. Bahkan mereka juga melakukan pelepasan di sofa ini juga sebelum dia bertemu dengan Asher.
"Kupikir Ellie yang menelponnya, ternyata Asher yang mengajaknya minum kopi." jelas Khyone.
"Ya malam itu mereka berdua minum kopi dekat apartemenku. Aku bertemu dengan mereka, tapi Asher sudah dalam keadaan aman dan meracau tidak jelas." cerita Aubrey.
"Benarkah?"
"Mmm, kau tahu Asher selalu bilang dia mencintaiku. Rasanya aku ingin menendang bokongnya saja malam itu." cibir Aubrey dan membuat Khyone tertawa terpingkal.
Mana ada orang yang mendengar pengakuan cinta malah marah.
Aubrey terus bercerita tentang dia dan juga Asher di sini. Sebagai respon Khyone hanya mengangguk saja tanpa mau menyela mengucapkan Aubrey.
Cukup kaget saat mendengarkan Aubrey jika hubungan mereka cukup lama. Sebelum Asher menikah dan memiliki anak. Itu tandanya sebelum Aubrey menjadi gadis simpanan Asher mereka sudah menjalin hubungan.
"Aku kesal hanya karena aku orang miskin, mereka bisa memperlengkapi aku seperti ini" ucap Aubrey lagi.
Khyone tersenyum kecut dia jadi ingat saat Alexander Papi Jason mendatanginya. Meminta dia menjauhi putra semata wayangnya, karena Khyone tidak pantas bersanding dengan Jason. Karena Khyone anak orang sederhana, bukan seperti Jason yang memiliki segalanya.
Dari dulu Khyone selalu sadar diri tentang Jason, apapun yang membantunya menolak saat Jason memberikannya. Tapi Jason tidak bisa di tolak, dia punya seribu cara untuk Khyone menerima apa yang diberikan. Alhasil Khyone pun menumpangkan langsung pada Jason. Apapun yang dia laporkan ke Jason termasuk jika dia butuh uang.
Toh, waktu itu, Jason juga tidak masalah. dia selalu memberi Khyone uang banyak setiap minggu. Sampai akhirnya Jason harus pergi ke luar negeri hanya karena kuliah. Alhasil semua hidup Khyone berubah.
"Apa mungkin setiap orang kaya seperti itu?" tanya Khyone
"Aku kaya, tapi aku tak suka mereka." jawab Aubrey tidak mau kalah.
Ya untuk ukuran saat ini hidup Aubrey dan juga Khyone cukup menantang. Mereka memiliki semuanya tanpa hubungan intim.
Sedang asik bercanda dan berbicara, tiba-tiba saja ponsel Khyone berdering tanda jika ada panggilan masuk.
Khyone tersenyum saat nama Jason tertera di id pemanggil ponselnya. Dengan cepat dia pun menekan tombol hijau, dan menempelkan benda pipih di telinga kanannya.
"Hallo Daddy." sapa Khyone dan membuat Jason tertawa di seberang.
"Hallo Mommy" jawabnya tanpa menghilangkan tawanya.
"Aku ingin memberitahu sesuatu ke kamu."
"Apa? Kamu mau pulang karena nggak betah sama istrimu?" kekeh Khyone dan membuat Jason tertawa.
"Satu jam lagi aku akan menjemputmu, kita akan berlibur. Bersiaplah sayang, sayang kamu."
Jason mematikan sambungan telepon itu, membuat Khyone tersenyum lebar. Aubrey yang penasaran pun langsung meminta Khyone untuk segera bercerita.
"Dia mengajakku berlibur, tapi entah kemana." kata Khyone tersenyum
"Astaga aku jadi pengen liburan. Masalah tempat masih bisa dipikir nanti, yang penting liburan dulu." jawab Aubrey.
"Benar, dan sekarang aku harus siap-siap. Satu jam lagi Jason akan menjemputku."
"Aku akan menelpon Asher dan meminta dia mengajakku. Dan aku akan membantumu untuk siap-siap, Khyone" kekeh Aubrey dan membuat Khyone tertawa.
****
Khyone tersenyum sepanjang jalan dia tidak tahu dibawa kemana oleh Jason saat ini. Mendengar kata berlibur dia memang suka. Tapi tujuan kemana dia tidak tahu yang penting sampai masuk kebun binatang.
Bukannya apa dia hanya memiliki trauma pada monyet yang bergelantung di pohon bebas. Yang tiba-tiba melompat pada Khyone. Sungguh jika mengingat dia ingin menangis kali ini.
"Sebenarnya kita mau kemana, kita sudah dua jam di dalam mobil. Aku lapar dan pantatku juga panas." keluh Khyone
Jason menoleh tersenyum, mengacak rambut Khyone dan menepikan mobilnya di restoran cepat saji.
"Kita makan sayang, aku tidak mau anakku dibawa."
Khyone tertawa ucapan Jason suka apa yang dia ucapkan itu benar. Jika Khyone hamil mengandung hanya, padahal Jason sendiri juga tahu isinya cuma nasi dan tinja.
Khyone berdiri di depan kasir sambil berdiri beberapa menu dan juga minumnya. Tapi saat ingin makan di sini, Jason menghindarinya. Dengan alasan jika tujuan kita masih jauh, jadi harus dibungkus dan makan di dalam mobil.
"Aku mau favorit Amerika, ayam super cepat, ayam keju royale philly cheesesteak, salad dan roti keju bawang putih." kata Khyone.
"Minumnya Nona."
"Blue ocean dan Punch tropis dan es krim"
"Atas nama siapa?"
"Khyone."
"Silahkan ditunggu.
Khyone pun duduk di meja kosong di depan Jason yang sibuk main ponsel. Mungkin dia sedang sibuk mengabari istri tercintanya. Oke, untuk kali ini bukan masalah, setelah dari sini dan untuk dua minggu kedepan Khyone jawab jika ponsel itu akan mati dan tidak nyala lagi.
Nama Khyone pun dipanggil. Dia berdiri dan mengambil makanan yang sudah dibayar. Tapi saat ingin pergi, tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik tangan Khyone dan membuat Khyone menoleh kaget.
"Josh." panggil Khyone.
Jason yang mendengarkan kata Josh pun langsung menoleh. Di tangan kanan Josh yang berguling Khyone. Seakan tatapan itu mampu membuat Josh mati.
Jason pun langsung menepis tangan Josh tanpa mengatakan apa pun. Dia pun langsung menarik tangan Khyone untuk meninggalkan restoran ini. Jason bersumpah dalam hati, setelah ini hidup Josh akan hancur karena sudah gagal memulihkan Khyone.
Dalam mobil pun Khyone juga memilih diam tanpa mengatakan sepatah katapun. Dia tahu Jason lagi marah, lebih baik dia makan saja daripada harus mendengar ocehan Jason.
Jason sendiri juga sedikit kesal dengan Khyone, yang tidak terlalu lemah. Yang ada Khyone malah sibuk makan di sini tanpa menghiraukan Jason yang sedang marah.
Apa dia tidak tahu kalau saat ini Jason sedang marah?
Khyone menyodorkan sepotong pizza pada Jason. Dengan perasaan dongkol, Jason pun merasakan potongan pizza itu dengan cepat.
Jason melirik ke arah Khyone yang sibuk makan. Ditambah lagi dia terus menyuapi Jason dengan makanan. Mungkin setelah sampai tempat tujuan Jason akan menghukum Khyone tanpa ampun. Apapun yang terjadi Khyone harus dihukum.
"Aku ingin minum." kata Jason Membuka suara.
Khyone mengangguk, dia pun langsung minum dan dia diberikan pada Jason. Dalam keadaan nyetir begini lebih enak maman di tempat, di banding harus sesekali menunduk makan dan fokus kembali ke jalan. Apa lagi cuaca cukup mendung dan lagi jalanan sedikit macet sakit ini.
Sampai terasa satu jam telah berlalu. Mereka pun sampai di salah satu penginapan di dekat pantai.
Khyone tersenyum dia suka sekali dengan pantai. Apa lagi pintu rumah ini yang langsung tertuju pada pandai. Mungkin setiap malam dia akan bermain pasir atau udara di pinggiran pantai.
Khyone turun lebih dulu lalu disusul oleh Jason. Walau punuk wajah Jason sedikit di belakang tadi. Tapi dia tidak dipungkiri kalau dia juga senang melihat Khyone bahagia di sini.
"Apa kau suka?" tanya Jason meraih pinggang Khyone.
"Aku selalu suka dengan apapun yang kamu berikan."
Ucapan sederhana yang mampu membuat Jason berbunga. Entah perasaan Jason saja atau apa saja yang bisa dikatakan kecil Khyone seakan mampu membuat Jason bahagia dan senang luar biasa.
"Aku selalu bahagia dengan ucapanmu itu."
"Oh, ya? Aku hanya suka, Jase."
"Aku tahu, tapi dengan ucapanmu itu seakan, kau benar-benar membuatku percaya hargai disini. Terima kasih sayang."
Jason mengecup kening Khyone dalam. Bahkan Khyone sampai memejamkan mata, karena kecupan Jason barusan.
Jason pun langsung mengajak Khyone masuk ke dalam villa, untuk istirahat atau mandi sambil membawa rasa lelah dan juga keringat di badan.
Tak lupa juga, Jason dan Khyone mengambil barang bawaan mereka yang cukup banyak. Isinya hanya baju tidak lebih, beberapa sepatu dan juga tas.
"Jadi, apa tujuanmu mengajakku berlibur?" tanya Khyone saat mereka sampai di kamar vila ini.
"Aku ada proyek di sini, makanya aku ngajakin kamu."
khyone mengangguk, "Kenapa tidak mengundang istrimu?"
"Sebenarnya Papi ingin cucu. Berhubung kamu sedang hamil, makanya aku mengajakmu sekalian bulan madu."
Khyone tertawa tapi dia juga mendengus mendengar kata bulan madu. Itu tandanya Jason akan memakainya setiap hari. Setiap hari mereka proses pembuahan di apartemen Khyone
"Apa tidak ada kata lain selain bulan madu? Setiap hari Anda melakukan, Jase." kata Khyone.
"Tidak ada. Lagian aku juga ingin menghukummu."
Khyone menoleh bingung, "Menghukumku? Memangnya aku salah apa?"
"Salah karena ada pria lain yang menyentuhmu kecuali aku." jawab Jason.
Khyone menatap Jason bingung belum juga dia teringat sesuatu akan mengucapkan Jason. Tiba-tiba saja Jason sudah menerjangnya menindihnya di atas tempat tidur.
TBC.