Chapter 8

465 Words
"Kau yakin dia wanita yang di maksudkan penyihir itu Miguela?" "Sa-saya yakin Yang Mulia Raja." "Aku tidak yakin jika Pangeran Jorsh akan menyukainya atau tidak." "Tapi saya yakin wanita ini pasti wanita yang di tunjuk untuk Pangeran Jorsh." "Jorsh akan menjadi Raja, ia pun sedang mempelajari tentang Kerajaan. Lagipula Jorsh seseorang yang berwatak dingin, banyak putri bangsawan yang menyukainya tapi tidak ada satupun yang ia pilih. Jorsh seseorang yang tidak pernah ingin bermain-main terhadap hal apapun, dia adikku. Aku jauh lebih mengetahui sifatnya," ucapan Raja membuat Miguela menghela napas pendek. "Pangeran Jorsh saat ini berada di Kerajaan Afresia. Ia menunggu anda pulang kembali ke Istana, Kerajaan Agresia menunggu anda Yang Mulia Raja. Saya yakin wanita ini yang penyihir itu maksudkan. Saya yakin Yang Mulia Raja," jawab Miguela di hadapan Raja John Bennedict. ** Tatapan Allice memandangi ruangan kamar. Sesaat dirinya tidak percaya bahwa ia bertemu dengan Raja. "Bagaimana ini, aku bertemu dengan Yang Mulia Raja. Tanganku gemetar, aku tidak percaya bahwa aku bisa bertemu dengan Yang Mulia Raja," suaranya pelan dengan sesekali membuka pintu ruangan kamar. Sudah tidak ada siapapun, hanya ada suara dari Viscount Miguela bersama Raja. Allice pun berjalan mendekati ranjangnya. Hanya ada koper berisikan pakaian, Viscount Miguela memberitahukan kepadanya bahwa yang mengganti pakaian Allice selama ia tidak sadarkan diri adalah pelayan dari Kerajaan. Kalung yang Allice kenakan pun bersinar dengan mengeluarkan sinar cahaya putih terang. Suara kakeknya terdengar dari kalung yang ia kenakan, kalung yang Paman Berd berikan sebelum ia ke Kerajaan Afresia. "Allice, ini kakekmu. Gunakan hatimu untuk menjawab segalanya. Kau adalah wanita yang dimaksud oleh Yang Mulia Raja." Allice pun membuka kalung tersebut dan menaruhnya di telapak tangan miliknya, kalung yang masih bercahaya dengan suara dari kakeknya. "Kakek, apakah itu kakek? Kakek, aku tidak tahu apapun. Kenapa tiba-tiba aku bertemu Yang Mulia Raja?" Pertanyaan demi pertanyaan dari Allice pun membuat kalung tersebut meredup. Allice kembali memakai kalung yang di berikan oleh kakeknya saat ini. Dirinya pun mencari buku dongeng yang kakeknya berikan untuknya. ** Dari jauh cahaya datang di Hutan G. Raja Amung datang dengan memandangi sungai di Hutan G. "Dia sudah datang untukmu Yang Mulia Raja Amung. Wanita itu sudah datang untukmu. Wanita itu akan berada di dekat Raja Jorsh dan Raja John," ucap beberapa peri yang terbang mengelilingi Raja Amung. Peri-peri cahaya dari Andeleusia. "Apa anda senang Yang Mulia Raja Amung?" "Aku akan menunggunya," jawab Raja Amung dengan tersenyum melihat rumah yang berisikan Raja John. Seorang wanita yang akan menjadi mate abadinya berada di dalam rumah. Tak berselang lama Raja Amung pun kembali ke Andeleusia bersama beberapa peri cahaya setelah melihat rumah di Hutan G yang berisikan Raja John Bennedict. "Allice, kau akan selalu menjadi milikku. Walaupun kau bersama pria lain, kau akan selalu menjadi milikku Allice," suara dari Raja Amung terdengar di sekitar Hutan G.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD