"Mie yang kita masak kayaknya sudah matang. Ayo buruan makan mumpung masih panas." Linggar mendahului untuk membuka tutup salah satu cup mie. Kemudian mengambil sejumput mie dengan garpu untuk memeriksa konsistensi dan kematangannya. "Beneran sudah matang, ayo coba liat punya kamu." Linggar menyodorkan satu cup mie yang lainnya kepada Ditha. Ditha menerima cup mie pemberian Linggar, lalu dia membuka dan mengikuti apa yang tadi dilakukan oleh pria itu. Mereka berdua pun kemudian kompak menyantap mie instan yang masih mengepulkan uap panas bersama-sama. Menikmati cita rasa rakyat biasa yang ternyata lumayan nikmat meski nilai gizinya hampir tidak ada. "Hati-hati masih panas, tiup dulu ya sebelum dimasukin ke mulut!" Linggar tersenyum melihat ekspresi wajah Ditha yang sedang mengangin-an

