lelaki simpanan yang malang

Saat terjadi ppkm si Paidi pun harus menerima kenyataan pahit, saat tempat ia bekerja memberhentikan nya di karenakan virus baru yang meraja Lela. "huf...... mau lebaran tapi malah kehilangan pekerjaan" ungkap Paidi dalam hati. "yang sabar sayang, ingat sayang masih banyak kerjaan yang lain kok" ungkap gadis berumur sekitar 21tahun yang bernama mila, badannya langsing dan bibir tipisnya selalu memberikan semangat kepada Paidi. Mila ini sangat mencintai Paidi karena menurut Mila paidi ini sangat mempesona dan selalu bisa menyenangkan hati Mila dengan caranya sendiri. " iya makasih syank, tapi aku mau pulang ke kampung dulu deh nenangin pikiran" ( tutur paidi sambil menghisap sebatang rokok) " yaudah deh terserah kamu aJa nanti kalo aku kuliah nya libur aku susul kamu ke kampung" balas Mila sambil duduk di sebelah paidi. seminggu kemudian terlihat Paidi duduk di depan teras rumah yang sederhana khas pedesaan, saat Paidi rebahan terlihat seorang wanita berumur sekitar 24 tahunan yang mengenakan jilbab dan busana gamis melintas, dia terlihat sangat anggun. "sayang banget udah jadi istri orang padahal umurku hanya lebih muda 2 tahun" ungkap Paidi dalam hati " kapan pulang di" suara wanita yang lagi di lamunan Paidi memecah keheningan " i, i, ,i, i ya mbak Ara udah hampir seminggu mbak" jawab Paidi sedikit gugup " oh..... ada acara apa kok pulang di, mau lamaran ya" balas ara sambil sedikit tersenyum. " enggak mbak ara, lagian belom ada calon.nya hehehe jawab paidi sambil malu-malu " mas ando kapan pulang ke sini mbak " tanya paidi sambil mengamati badan mbak ara yang sangat membuat Paidi berfikir yang macam macam " kan kamu udah hampir 5 tahun pacaran sama mila kok bilang belum ada calonnya?" tanya mbak ara sedikit bingung " mas ando pulang nya tahun depan soalnya udah 4 tahun di Jepang tinggal 1 tahun lagi kontrak kerjanya" jawab Ara "iya mbak belum dapat restu dari orang tuanya mila soalnya orangtuanya menginginkan anaknya nikah sama orang kaya mbak " " yang sabar di, yau dah mbak lanjut dulu lari paginya ya di" " iya mbak hati hati" " oh iya di mbak boleh minta tolong benerin antena TV mbak? soalnya udah seminggu gambar nya buram di" " siap mbak, nanti paidi ke rumah mbak ara kalo mbak ara udah selesai larinya" " makasih di, ya udah duluan di" " iya mbak hati hati"( balas Paidi sambil mengamati mbak ara meninggalkan nya berlari lari kecil menjauh, mata Paidi hanya fokus melihat 2 buah gundukan yang tak terlalu besar bergantian naik turun) " mbak mbak jadi Ng****g pagi pagi gini" ungkap Paidi lirih