Chapter 40 : Surat Lama Nana

1222 Words

Bel tanda istirahat berbunyi, memecah keheningan masih menyelimuti ruangan kelas II IPS 2. Namun di antara hiruk murid-murid yang berserak ke sudut lapangan, satu titik tetap jadi magnet: bangku pojok dekat jendela. Bangku yang selalu ditunjuk Ryan waktu presentasi—dan kini menjadi pusat perhatian. >“Eh, barusan tadi kak Ryan bilang itu bangku yang dulu Nana duduki?” >“Iya. Kayaknya waktu itu mereka duduk bersebelahan, coba kita lihat apa ada coretan disana.” Dengan kesadaran sosial yang mengejutkan, beberapa siswa mendekat ke bangku itu. Mereka menemukan ukiran: huruf “NR” berulang—Nana‑Ryan. Goresan lama, sudah pudar tapi masih tampak. Di bawah sandaran, ada secarik kertas tua yang mencuat dari celah kayu. “Loh ini apa? Haduh, ada kertas nih,” teriak kaget salah satu siswi yang melih

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD