Bab 3 season 3

1756 Words
Freya terbangun di satu kamar tidur yang tidak ia kenali. Ia meloncat begitu sadar dengan ruangan yabg bukan miliknya. Matanya menelusuri setiap sudut, ia tak menemukan siapapun. Freya keluar dari kamar, ia sadar bahwa sedang berada di apartemen milik Ren. "Ren..." panggil Freya Ddrrtt... Ddrrttt.. Ren is calling 'Kau sudah bangun?' suara Ren di seberang telepon 'Ya, kau dimana?' 'Ada pekerjaan.. Jika kau ingin kembali ke apartemenmu, jangan lupa mengunci pintu... Dan aku titip dulu... Nanti aku ambil ketempatmu, hmmm jangan lupa makan dulu... Aku sibuk, sampai jumpa!' Freya berjalan menuju dapur dan menemukan sepiring makanan disana. Ia menghabiskannya, lalu pergi kembali ke apartemennya. "Apartemen... Hmmm... Kangen rumah... Apa kabar keponakanku ya?" gumam Freya Freya menuju ke ruangan yang ia jadikan tempatnya bekerja, mencari tambahan dari game dan lainnya. Begitu duduk ia memakai headphonenya dan beraksi di game Mobile Legend. "Widih... Satu team sama Chloe..." ujar teamnya "Hi Chloe...." sapa lainnya "Hi all... Let's play..." ujar Freya Keseruannya bermain hingga ia memenangkan lima pertarungan dan sudah disana selama tiga jam. Jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari. "Wah udah pagi aja nih... Hoaammm.. Mana nanti kerja pagi..." Saat Freya keluar dari ruangannya, ia melihat Ren tengah tertidur di sofa miliknya. "Sejak kapan ia disitu?" gumam Freya Freya mencoba membangunkan Ren, namun tidak bisa. "Hei.. Wake up..." "Hmm, come here" ujar Ren sembari menarik tangan Freya Freya jatuh di pelukan Ren, ia mencoba berontak namun tenaganya jelas kalah dari Ren. "Ren... Lepas, aku ingin tidur di kamar!!" "Owh baiklah.." "Hei..." Ren bangun dan menggendong Freya ala Bride Style. Ren menjatuhkan Freya di atas ranjangnya,dan ikut bergabung di samping Freya. "Ren... Pulang sana... Ngapain kamu tidur disini!!" "Kau tadi tidur di tempatku, apa sekarang aku tidak boleh melakukan hal yang sama? Aku lelah, biarkan aku tidur... Kita akan berangkat bersama ke kantor!" Setelah menyelesaikan ucapannya, Ren kembali memejamkan matanya dan memeluk Freya dari belakang. Deg... Deg... Deg... Deg.. " Astaga... Jantungku... Rasanya mau lepas saja.. " batin Freya Dan pada akhirnya Freya juga tertidur. *** " Ehm... " Freya merasa ada yang berat di atas dadanya, ia mencoba membuka matanya dan melihat sebuah tangan besar sedang berada tepat di salah satu payudaranya. " Wake up!!! " teriak Freya membangunkan Ren "Ahh... Suaramu kenapa? Apa kau tidak bisa berbicara sedikit pelan hah?" ujar Ren kesal "Tanganmu grepe grepe" "Oh, maaf.. Tidak sengaja.." "Hah... Dasar kau...." Belum selesai Freya berbicara, mulutnya sudah di sumpal oleh Ren. Ren melumat lembut bibir Freya. Membuat Freya semakin panas dengan tangan Ren yang sudah berada di payudaranya. "Ehmm..." desahan Freya tertahan karena bibirnya yang sedang membalas lumatan Ren Ren menurunkan ciumannya menuju leher, membuat Freya semakin mengikuti alur yang di buat Ren. "Ahh.. Ren.." "Fre..." "Hmm" "I want you, to be mine.." "Ehm.. Ren... Jangan bercanda denganku!" "No Fre.. I'm not... Aku serius, seharian aku memikirkan hal ini" "Ahh...kalau begitu hentikan kegiatanmu ini..." "Okay.. So... You are mine now!" Cup... Ren bangun dari ranjang menuju kamar mandi 'Astaga... Apa semua orang kaya seperti itu?? Semaunya sendiri...!!' batin Freya Freya sedang bersiap berangkat ke kantor, begitupun dengan Ren. Tok... Tok... Tok... "Wait..." teriak Freya Ceklek "Ayo pergi" ajak Ren "Oke, aku kunci pintu dulu.." Mereka berangkat menuju kantor bersama. Sampai di lobby, semua mata tertuju pada pasangan ini. Mereka berbisik ke sesama karyawan. "Boss, hmmm aku tak nyaman seperti ini..." bisik Freya "Jangan hiraukan orang-orang itu!! Tetap jalan bersamaku!" ujar Ren Mereka sampai di lantai dua puluh,tempat kantor Ren berada. "Kiora, ini Freya asisten saya. Dia akan duduk di depan mu mulai hari ini" jelas Ren pada sekertarisnya "Baik Tuan" Ren masuk kedalam kantor dengan tangan yang masih menggandeng tangan Freya. "Minta jadwalku hari ini ke Kiora, kau akan ikut kemanapun aku meeting. Siapkan semua berkas yang sudah di benahi oleh Kiora untuk meeting" jelas Ren "Baik Boss..." Setelah mendengar perintah dan arahan Ren, Freya keluar dari kantor dan menuju meja kerja Kiora. "Apa dia selalu seperti itu?" tanya Freya pada Kiora "Ya begitulah dia, dingin dan kaku.. Kalau bukan karena gajinya yang tinggi aku sudah tidak tahan disini!" ujar Kiora "Hmm begitu rupanya, oh ya Boss menyuruhku meminta jadwalnya hari ini dan berkas untuk meeting" "Apa kau yang akan ikut dengannya?" "Hah? Iya.. Kenapa?" "Syukurlah... Tidak apa-apa, aku bisa sedikit santai hari ini karenamu.." Freya hanya menaikkan kedua bahunya dan pergi ke mejabkerjanya. Drrrtt... Ddrttt... Text Message From Yuki 'Apa benar yang di katakan karyawan kantor? Kau pindah ke lantai dua puluh?' To Yuki 'Iya benar, aku sekarang jadi Asisten CEO' From Yuki 'Wow... Jangan lupa traktir aku sake nanti!!' To Yuki 'Okay, aku juga ingin makan Sushi!' Ceklek "Fre, masuk ke kantor ku!", panggil Ren "Baik Boss.." Freya masuk ke kantor Ren, ia sudah membawa berkas dan jadwal yang di inginkan Ren. "Jadi... Apa jadwalku hari ini?" tanya Ren "Meeting dengan GE games corp. Dan meeting dengan perusahaan Boston" ucapan Freya tertahan saat membaca GE games corp, yang artinya itu perusahaan Freya sendiri "Lalu? Kenapa berhenti?" "Ah maaf Boss, makan siang dengan klien dari Madden Grup, dan terakhir bertemu dengan Shuya" "Baiklah, sebaiknya kondisimu hari ini fit.. Aku tak terima alasan capek ataupun sakit! Jika kau lakukan itu, maka akan ku potong gajimu lima puluh persen" "What? Tapi Boss..." "No nego!!" "Bastard" gumam Freya "Apa?" "Nothing!!" Ren memang sudah menjadikan Freya sebagai miliknya, namun jika masalah pekerjaan, Ren tetap bersikap pro di kantor. Freya yang mendengar pernyataan Boss nya itu hanya bisa menggeleng tak percaya. Kini mereka sedang meeting bersama dua perusahaan sekaligus. Freya hanya bisa menelan salivanya melihat tatapan tajam Nero yang duduk tepat di seberangnya. 'Kenapa bukan kak Joanna yang datang?!, haduh.... Mati aku...' batin Freya Meeting berlangsung selama dua jam. Setelah selesai masih ada jadwal lain yang menunggu mereka. "Fre..." panggil Nero "Kakak... Please jangan sapa Freya disini! Nanti karyawan lain tau!" Freya berbisik dan memohon pada Nero "Baiklah, aku ke apartemenmu nanti. Aku ingin bicara padamu" ujar Nero "Iya kak" "Tuan Nero... Senang bisa bekerja sama dengan GE games..." sapa Ren yang muncul di belakang Freya "Tentu... Aku juga.. AOI adalah perusahaan besar di Jepang, tentu aku tak akan melewatkannya... Apalagi ada orang penting disini!" ujar Nero sembari melirik pada Freya Freya hanya tersenyum getir mendengar ucapan Nero. Ia mengingatkan Ren pada makan siang yang akan mereka lakukan setelah ini. " Boss, makan siang 30 menit lagi" ujar Freya "Oke, baiklah Tuan Nero... Kami permisi dulu.. Senang bertemu denganmu" "Hati-hati dijalan..." Di dalam mobil menuju restoran yang akan di tuju. "Astaga.. Terima kasih..." ujar Freya "Untuk apa?" "Karena mengeluarkanku dari masalah..." "Nero? Apa sekejam itu?" "Ia bisa saja menarikku untuk pulang langsung ke Indonesia jika aku salah berbicara..." "Ow... Menarik" 'Apa! Menarik katanya... Astaga...' batin Freya Sampai di restoran mereka menghampiri seorang wanita dengan blazer dan rok di atas lutut, menggandeng anaknya. "Maaf kami terlambat Nyonya Alya..." sapa Ren sembari setengah memeluk dan bersalaman "Tidak apa, duduklah" "Perkenalkan dia asisten baruku, untuk selanjutnya silahkan hubungi dia, namanya Freya" "Hallo, nyonya... Saya Freya" "Hi Freya... Saya Alya dari keluarga Madden, dan ini anak saya Axel" "Hi Chloe..." sapa Axel "Namaku Freya, Sayang ... Kau tampan sekali..." "Aku tampan karena orang tuaku... Mom, apa aku bisa berbicara berdua dengan Chloe...?" "Sayang, namanya Freya... Baiklah, jaga sikapmu" Freya menggandeng Axel dan duduk di meja lain di dekat meja Alya dan Ren. "Sepertinya anakmu tertarik dengan game" ujar Ren "Bagaimana kau tau?" "Freya adalah Chloe... Dia cukup terkenal di kalangan gamer dunia... Hanya beberapa orang ber IQ tinggi yang bisa menebak bahwa ia adalah Chloe" "Begitu rupanya" "Baiklah, mari berbicara bisnis" Sedangkan di meja lain. "Senang bertemu denganmu Chloe" "Kau seorang gamer kan?" "Tentu, jika tidak aku tak akan bisa mengenalimu" "Tidak sia-sia aku merengek pada mommy untuk ikut..." "Apa yang kau inginkan Axel?" "Tak banyak, aku hanya ingin berfoto denganmu dan meminta tanda tanganmu, dan jika boleh aku suka dengan headphone mu" "Kau masih kecil tapi cara bicaramu seperti aku waktu kecil.. Baiklah" "Akhirnya aku bisa menunjukkan jika aku tidak berbohong akan bertemu denganmu disini!" "Kau akan pamer kesiapa?" tanya Freya "Alvaro... Dia adikku... Lebih tepatnya kembaranku" Freya tersenyum mendengar kata kembar, karena ia sendiri memiliki kakak kembar. "Apa kau sudah selesai?" suara Ren yang tiba-tiba di belakangnya "Ren... Aku juga ingin minta tanda tangan dan fotomu!! Dan aku suka gelangmu" "Foto dan tanda tangan boleh, untuk ini tidak!" "Pelit!!" "Hmm baiklah... Ini..." "Yess.... Mommy... Look..." "Axel... Tak seharusnya kau seperti ini sayang!" "Mom aku hanya ingin Al tau bahwa aku tidak berbohong!!" "Baiklah, terima kasih... Ren jangan lupa minggu depan.." "Baik Nyonya" Alya dan Axel pergi dari restoran itu. Sedangkan Ren dan Freya masih disana. "Boss, aku lapar..." "Baiklah... Kita pesan makan" Freya tersenyum, ia menatap Ren dengan kagum. Lagi-lagi Freya terpesona dengan lelaki di hadapannya. Ren yang menyadari tatapan Freya balik menatapnya dengan tajam. Seketika Freya terkejut dan mengalihkan pandangannya. Selesai makan mereka kembali ke kantor, dan melanjutkan pekerjaan. "Fre..." panggil Kiora "Iya" "Gimana tadi?" "Lancar.. Hehe" Kiora mengacungkan ibu jarinya, dan tersenyum pada Freya. "Permisi Boss.. Waktunya bertemu dengan Shuya" "Baiklah, ayo pergi..." "Hah? Denganku Boss?" "Iya..." Inilah yang di maksud oleh Kiora, mengikuti kemanapun Ren pergi adalah tugas asisten. Freya berjalan malas di belakang Ren, mereka menuju ke satu cafe terkenal di Jepang. Pemiliknya adalah teman Ren, Shuya namanya. Seorang pengusaha cafe di beberapa daerah di Jepang. "Hoi Ren..." panggil Shuya "Yo... Bagaimana pesananku?" "Sudah kusiapkan... Masuklah.." "Fre, kau tunggu disana.." "Baik Boss.." Freya duduk di depan bar cafe, seorang bartender menawarkan minuman padanya. "Untuk gadis manis..." "Hah? Apa ini?" "Minuman tentunya... Gratis... Untukmu... Gelas selanjutnya bayar" "Hah... Dasar... Terima kasih" Freya meneguk minuman itu, ia merasa lebih baik setelah minum. "Mau lagi.. Kali ini aku bayar... Hehe" ujar Freya "Okay..." Freya meneguk lagi minuman itu. "Minuman ini terasa tak asing... Hmmm..." "Jika kau bisa menebak akan ku berikan gratis lima sloki untukmu..." "Serius? Baiklah, tunggu sebentar..." Freya sedang memikirkan satu atau mungkin beberapa minuman yang di campur. "Apa ini sake dengan gin?" "Sayang sekali.... Aku kalah... Baiklah lima sloki free untukmu..." ujar bartender "Yeay... Thanks.." Freya meneguk habis total tujuh sloki. Kepalanya sudah tidak bisa menahan rasa pusing yang di akibatkan minuman itu. "Kau hebat, bisa minum hingga tujuh sloki... Tapi sepertinya kau sudah mabuk Nona.." "Hmm.. Hik.. Aku cuma pusing, biarkan aku tidur sebentar..." Ren baru saja keluar dari ruangan bersama Shuya. Ia mencari keberadaan asistennya, matanya menyusuri setiap sudut disana. Dan akhirnya ia melihat seorang gadis tersungkur di atas meja. "Hei.. Kau mabuk?" "Nona ini menghabiskan tujuh sloki minuman yang aku buat, Tuan..." "Apa? Kau beri dia apa?" "Hanya sake dengan gin" Ren tak memperdulikan bartender itu, dan menggendong Freya keluar dari cafe milik Shuya. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD