Bab 4 season 3

1530 Words
Ren telah sampai di apartemennya, dia membawa serta Freya. Itu karena Ren tidak bisa menemukan kunci kamar apartemen milik Freya. Akhirnya Ren menidurkan Freya di atas ranjangnya. 'Merepotkan sekali! Tidak bisa minum tapi tetap saja minum!' batin Ren Ren akan beranjak untuk mandi, namun tangannya di tahan oleh Freya. "Ehm.. Jangan pergi... Kumohon.. Aku tak ingin sendiri... Aku takut..." gumam Freya "Aku tak akan pergi sayang.. Aku hanya ingin mandi.." "Ehmm.. Tetap disini... Bantu aku... Tubuhku terasa panas.. Nyalakan AC nya!!" rengek Freya "Sssttt... Tubuhmu panas? Akan ku bantu untuk mendinginkan" Ren melumat bibir Freya, yang membuat Freya melawan. Namun percuma saja karena tubuh Ren lebih besar dari pada dirinya. "Ehm.." Tangan Ren bermain di p******a Freya yang masih terbungkus rapi. Freya menggeliang merasakan sentuhan yang di buat Ren. Kini ciuman Ren beralih ke leher mulus milik Freya. Ia meninggalkan tanda kepemilikan disana. "Ahh... Ren..." desah Freya Ren melucuti pakaiannya dan Freya, ia membuang sembarangan semua pakaian itu dan melanjutkan aksinya. "Ahh..." lagi-lagi Freya mendesah karena kuluman yang Ren lakukan pada payudaranya "You are so hot honey..." bisik Ren "Ehm.. Please.. Ren.. Ahh.." "Enjoyed honey..." Ren menancapkan juniornya kedalam liang nikmat milik Freya. Ia memompa tubuh Freya dengan tempo pelan. "Aahh... Ren... Stop..." "Enjoyed..." "Ahh... Ren..." "You like it?" bisik Ren Freya hanya mengangguk malu. Ren terus memompa tubuh Freya, hingga Freya mencapai o*****e kesekian kalinya. "Ouh... Honey... Hmm" desah Ren "Ahh Ren.. Aku.. Keluar.." "Together... Aaahhh... Ahhh.. Oohh...." Ren mengeluarkan cairan kental putihnya di dalam rahim Freya. Ia mencium kening Freya dan berbaring di sampingnya. Mereka memejamkan mata dan tertidur dalam kondisi tanpa busana. *** Paginya, Freya terbangun karena hembusan nafas di tengkuknya. " Ahh... Ren... Geli..." ujar Freya "Morning Honey.." "Morning... Hmm jangan sebut aku Honey Ren...!!" "Lalu kau mau aku panggil apa?" "Hmm entahlah... Selain itu.." "Bagaimana kalau Bee..." "Terserah kau..." "Baiklah... Ayo mandi..." sembari menggendong Freya menuju kamar mandi "Ren... Aku bisa mandi sendiri!!" "Aku ingin mandi denganmu!!" Ren dengan lembut menyentuh setiap lekuk tubuh Freya. Hal itu membuat Freya sedikit terganggu pasalnya ia baru pertama kali melakukannya. "Ahh... Cukup Ren.. Aku selesai.." gumam Freya kesal "Baiklah.." Freya keluar dari kamar mandi dan mencari keberadaan bajunya dan memakainya kembali. "Ren.. Aku akan kembali ke apartemenku.." pamit Freya "Kau tak ingin tinggal Bee??" "Tidak Ren.. Aku ada tanding malam ini..." "Baiklah... Aku ikut ke apartemenmu!" "Untuk apa? Sebaiknya kau tidur! Banyak jadwal menunggumu besok!" "Akan ku batalkan semua.. Ayo kita ke apartemenmu, Bee..." Cup... Ren mencium Freya sekilas dan memeluk pinggangnya. Freya hanya memutar bola matanya malas, ia bertemu lelaki yang membuatnya memiliki perasaan campur aduk saat ini. Mereka masuk ke dalam apartemen Freya, Ren membanting badannya ke sofa empuk di ruang tamu. Sedangkan Freya berjalan masuk kamar untuk berganti pakaian dan bersiap di ruangan penuh komputer dan alat penunjang lainnya. "Apa aku bisa ikut?" tanya Ren ragu "Baiklah.. Gunakan pc yang itu.." Freya menunjuk pc di sampingnya Tanpa banyak tanya, Ren langsung duduk dan menekan tombol on disana. "Apa yang akan kita perebutkan?" "Uang... Senilai 100juta Yen..." ujar Freya "Boleh juga... Baiklah... Let's play Bee.." 'Sial, kepalaku masih pusing... Bagaimana ini... Ahh...' batin Freya "Kenapa?" pertanyaan Ren seakan ia tau bahwa kekasihnya itu sedang menahan sakit "Tidak apa-apa... Lanjutkan.. Aku ambil minum dan camilan dulu..." "Okay..." Tak perlu waktu lama untuk Freya mengambil camilan dan air minum untuk mereka selama bermain game. Freya sudah kembali duduk dan mulai fokus pada layar didepannya. Tak jauh beda dengan Freya, Ren juga sedang fokus pada layar di depannya. Ren memakai baju santai dengan rambut acak-acakan karena terburu-buru mengikuti Freya yang akan pergi tadi. Sudah tiga jam mereka bermain dan pada akhirnya mereka memang menang. Uang pun sudah masuk kerekening Freya, dan ia bagikan pada teamnya sama rata. "Hei... Punyaku untukmu saja..." ujar Ren 'Lihatlah dia, sebentar memanggil bee, sebentar memanggil Freya, dan nama lainnya. Dasar...' batin Freya kesal "Tidak Ren, itu milikmu... Aku tak akan menerimanya.." "Baiklah.. Kalau begitu, aku titip... Bagaimana?", "Baiklah... Akan kusimpan" "Apa kau tidak mengantuk Bee?" "Iya.. Pulanglah.. Aku ingin tidur. .." "Tidak.. Aku ingin tidur disini!" ujar Ren yang akhirnya berlari menuju kamar Freya dan berbaring disana "Ren!!!! Keluar...!!" teriakan Freya tak digubrisnya Ren memejamkan mata dan terlelap sebelum Freya datang. "Dasar kau!!" Freya mendengus kesal Akhirnya ia mengikuti Ren untuk tidur di sampingnya. *** Freya merasa berat di bagian perutnya, ia mencoba menyadarkan diri dan berbalik. Betapa terkejutnya ia melihat Ren masih terlelap disana. "Handsome... But killer..!!!" gumam Freya "Ehm... So... Kau tetap menyukaiku kan?" perkataan Ren membuat Freya terkejut Ren berbicara saat matanya masih tertutup. "Hah.." Tidak menjawab Ren justru Freya bangun dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. "Sedang apa kau?, Boss time to work...!!!" ujar Freya kesal "Bagaimana jika kita libur hari ini?" "Ah... Tidak-tidak... Ayo cepat bangun!! Kita pergi bekerja... Jika kau tak bangun, aku akan pergi sendiri...!!" "Baiklah, Bee... Aku bangun... But... Morning kiss first..." sembari meletakkan jarinya di bibir Cup.. Satu ciuman kilat mendarat di bibir Ren, namun saat akan berpaling justru Ren menekan kepala Freya agar ciuman itu tetap berlanjut. "Ehmmm ..." Freya mendorong Ren sekuat tenaga, namun tak berhasil. Akhirnya Freya mencubit perut Ren, hingga ia mengeluh kesakitan. "Aarrghh.... Kau!!!" Ren sudah siap dengan tatapan tajamnya Freya tak perduli, ia justru mengambil kunci mobil dan beranjak pergi. Belum sampai pintu, Ren sudah mencekal Freya. "Lepasin!!!" teriak Freya "Tidak sampai kau meminta ampun padaku!!" "Apa maksutmu?! Ren!!!" "Aku akan menghukummu sayang..." Ren melempar Freya ke atas ranjangnya. Ia langsung menindih Freya, dan melumat bibir nya. Freya hanya bisa pasrah karena tangannya terus di cengkeram oleh Ren. Dengan satu tarikan Ren merobek bajubyang dikenakan Freya. Ren menggesekkan juniornya di bawah sana, sedangkan Freya hanya menggeleng tanda jangan melakukannya. Sayangnya Ren tak memperdulikan air mata yang sudah mengalir di pipi Freya. Ren memompa tubuh Freya hingga lemas, bermain dengan k******s yang notabennya adalah area sensitifnya. Berkali-kali mendapatkan o*****e. Setelah meresa Freya melemas, Ren melepaskan tangan Freya dengan terus memompanya. "Ahh.. Ahh.. Ahh.." desah Freya lemah Ren mengulum p******a Freya, hingga membuat Freya menegang dan berorgasme lagi. "Cukup.. Ahh.. Ren.. Ahh.." pinta Freya "Rasakan hukumannya jika kau berani padaku!!" "Ahh... Bastard... Kau... Ahh.. Ren..." Ren mempercepat temponya karena ia merasa akan k*****s sebentar lagi. Tubuh Freya terguncang dan menegang lagi, bersamaan dengan Ren yang melepaskan spermanya hingga memenuhi rahim Freya. Tubuh Freya sangat lemas, bahkan untuk membuka mata saja ia tak bisa. Ren yang merasa puas telah menghukum Freya kini juga ikut lemas di samping Freya. Ren menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka. "I love you..." bisik Ren Freya hanya diam merasakan tubuhnya yang sangat lemas. Dddrrtt.... Dddrrrttt.... Kiora is calling.. "Ada apa?" nampak suara Ren yang kesal karena tidurnya terganggu "Tuan, ada nyonya Alya dari Madden menghubungi, katanya hari ini ia tak bisa menemuimu.." "Baiklah.. Lainnya batalkan semua.. Aku lelah.." "Baik Tuan.." Tut... Tut... Tut.. Ren memandang wajah Freya yang masih terlelap dalam tidurnya. Dan kini Ia kembali tidur dengan posisi memeluk Freya. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam,sudah seharian mereka tidur tanpa ada yang bangun. "Ehmm..." Ren akhirnya terbangun dan melihat Freya masih tertidur. Ia mencium kening Freya, namun terasa panas. Begitu tahu bahwa Freya sedang sakit, Ren terbangun dan menepuk pipi Freya untuk menyadarkannya. "Bee... Wake up... Oh my God... Bee... Please wake up...!!" "Mom... Dad..." igau Freya "It's me Ren... Bee.... Astaga... Badanmu panas sekali..." Ren merasa bersalah sudah membuat wanitanya itu jatuh sakit, buru-buru ia mengenakan pakaian dan juga membantu Freya mengenakan pakaiannya. Setelah selesai, Ren menghubungi dokter untuk datang ke apartemen. Cukup lama Ren menunggu dokter yang tak kunjung datang hingga ia mengumpat berkali-kali karena tak tahan mendengar igauan Freya. Tok... Tok.. Tok... "Akhirnya..." gumam Ren "Selamat malam tuan Ren, dimana pasiennya?" tanya seorang dokter muda bernama Kim (sepupu Ren) "Ada dikamar... Cepat periksa!!" Kim sedang memeriksa kondisi Freya, ia melihat wajah pucat dan tak bertenaga. "Bagaimana??" tanya Ren panik "Begini Ren.. Sepertinya dia kelelahan, dan kurang asupan makanan... Apa seharian ini ia belum makan?" Ren menyadari bahwa sejak semalam mereka tak makan apa-apa, hanya camilan saja. Ren menepuk jidatnya dan mengumpat. "Jangan terlalu keras padanya, Ren. Aku tau ini adalah wanita kedua setelah Sasa, namun jangan kau samakan... Atau kau akan kehilangan wanita yang kau cinta untuk kedua kalinya.." jelas Kim "Sudahlah, jangan mengguruiku!! Aku tau apa yang aku lakukan! Hari ini aku memang ceroboh!" "Kau sangat mencintainya, nampak dari wajahmu! Jaga dia Ren... Aku kenal siapa dia...!" "Darimana kau tau?" "Aku satu kampus dengannya, dia terkenal sebagai putri Es, tak pernah berpacaran meski banyak lelaki yang mengantri untuknya. Kejam dan dingin..." "Sepertinya itu dulu, aku tak melihat hal itu pada dirinya yang sekarang" "Syukurlah kalau ia berubah... Aku sarankan jaga dia baik-baik!, jika kau lengah ada banyak lelaki yang siap mengambilnya dari tanganmu! Termasuk aku!" "Oh.. Jadi kau salah satu penggemarnya.. Baiklah, akan ku catat!" "Ini resepnya, segera tebus dan beri dia makan!" "Trims..." "Aku pergi!" ujar Kim yang akhirnya keluar dari apartemen Freya. Ren mendekati Freya, namun sebelumnya Ren sudah menyuruh anak buahnya untuk membelikan makan dan menebus resep dokter tadi. "Bee... Hei... I'm sorry..." bisik Ren sembari mengecup kening Freya "Dad.. Daddy.. I miss you..." lagi-lagi Freya mengigau tentang orang tuanya Tragedi kecelakaan Ray dan Moya memang sempat ramai di berita. Dan saat itu Ren juga melihat beritanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD