Hilang dan Kelam

2125 Words

Matanya menyipit menghalau silau. Terlalu banyak cahaya di tempat ini, namun tak lama setelah retina matanya dapat menyesuaikan diri. Barulah ia tahu ia sedang berada di pesisir pantai dengan pasir putih yang begitu lembut. Tidak ada siapapun disini, hanya ada suara deburan ombak dan desiran angin yang bergerak pelan. Begitu menenangkan. Walaupun matahari terlihat begitu dekat dan teriknya mengganggu penglihatan, tapi ia sama sekali tidak merasa kepanasan sedikitpun. Sudut bibirnya menarik sebuah senyuman. Ia tahu ia sedang bermimpi. Alam bawah sadarnya yang masih setengah terjaga membawanya berada sampai di tempat ini. Hingga kenyataan itu membuat ia bertekad untuk tidak pernah terjaga lagi sepenuhnya. Ia ingin tinggal, tetap berada di tempat ini lebih lama lagi. Ia memutar matany

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD