Ini akan menjadi bulan tersulit bagi Alana. Orang-orang di tempat kerjanya menatap Alana dengan senyum kaku, sebagian lagi hanya menatapnya sekilas, dan yang lebih parah mereka yang berpura-pura tidak melihat kehadiran Alana. Setelah membereskan barang-barang nya yang tersisa di kantor, Alana memantapkan hati meninggalkan tempat ini. Tidak mudah ternyata. Walaupun ia tidak mendapat perlakuan yang kurang baik disini, tetap saja kehilangan pekerjaan yang sesuai dengan style-nya itu bukan hal yang patut di bangga kan. Sekilas ia memandang k arah Lea yang nampaknya memilih mengabaikannya. Sudah biasa. Sepertinya Lea sudah memahami apa yang terjadi karena wanita itu terlalu peka. Tapi haruskah bersikap itu padanya? Alana tersenyum miris. Satu hal lagi yang menjadi kenyataan pahit unt

