Entah untuk yang keberapa kalinya Sabrina menghela nafasnya. Perasaan cemas dan tidak tenang itu menghantuinya terus menerus. Akhir-akhir ini entah kenapa, Sabrina merasa seseorang tengah menguntitnya dan memperhatikannya dari jauh tanpa Sabrina sadari. Ini akan menjadi minggu tenang yang paling menegangkan sebelum debut pertamanya dimulai. Jadi, mungkin saja itu hanya prasangka dan ketakutan tidak beralasan karena rasa tegang dan gugup yang Sabrina alami saat ini. Dering ponselnya berbunyi, seketika langsung mengembalikan Sabrina ke dalam kenyataan. Nomor tidak di kenal. Sabrina memandang layar ponselnya cukup lama, sebenarnya ia agak riskan mengangkat telepon dari seseorang yang belum ia ketahui identitasnya. Belum lagi, Sabrina teringat pesan Saka untuk selalu berhati-hati pada orang

