bc

Touch In Heat

book_age16+
1.2K
FOLLOW
4.9K
READ
drama
sweet
bxg
small town
victorian
first love
secrets
supernatural
special ability
assistant
like
intro-logo
Blurb

❤️Romance, dengan pemanis Fantasi❤️

[END]

“Kau sungguh menyesal?” katanya. Aku mengangguk, masih menunduk.

“Apa kau mau menebus kesalahanmu hari ini?”

Aku menghela napas. “Ya, aku bersedia melakukan apa pun agar kau memaafkanku.” Well, paling dia ingin aku membantunya dalam pekerjaan lagi.

Langit mulai gelap. Levine maju mendekat, mengikis jarak kami. Dia menautkan jemari, mengangkat daguku lalu menaruh dahinya di atas dahiku. Manik biru kelabunya terlihat teduh. “Kalau begitu, mulai hari ini kau jadi istriku.”

Angin menerpa telingaku, sekejap aku merasa salah mendengar perkataannya barusan. “Maaf?”

“Kau jadi istriku sekarang. Itu yang harus kau lakukan untuk menebus kesalahanmu.”

***

chap-preview
Free preview
Leave
Aku terlahir dari keluarga hangat di kota Bridgnorth, London. Ayahku yang saat itu seorang sopir meminjam uang pada majikannya untuk membiayai kelahiranku. Ibuku menamaiku Fania. Setiap dia memanggilku, matanya berkelip bahagia. Namun itu tidaklah lama. Saat ini aku berdiri di depan pintu toilet di toko tempatku bekerja. Toko ini tak sebesar mall, tapi lebih besar dari toko swalayan biasa. Setidaknya bangunan ini terdiri dari dua lantai, lantai satu sebagai area jual beli, lantai dua untuk tempat bersantainya para atasan berperut buncit berwajah kikir. Aku tidak menjabat sebagai orang penting, hanya kasir. Aku baru saja selesai makan siang dan hendak mencuci tangan. Namun, erangan dari dalam toilet cukup menghentikan pergerakan otakku. Ya, siapa pun itu, mereka sedang di angan-angan sampai tidak memikirkan lokasi. Kalau bos sampai tau ada pelanggan yang berbuat senonoh di toilet— Tiba-tiba terdengar suara dari balik pintu. Kalimat dari perempuan itu hampir tidak terdengar dengan jelas karena dia bicara di tengah desahan kencang. Aku kenal suara ini. Bagaimana tidak? Aku melihatnya setiap hari di rumah dan di sini. Itu suara adik tiriku, Mella. Untuk memastikan aku tak salah duga, aku meraih kenop pintu. Hanya meraihnya, lalu bayangan tentang siapa yang juga memegang kenop itu sebelumku masuk dalam pikiran. Sir Joe, kepala cabang toko ini, alias atasanku dan Mella. Mereka berdua, benar-benar …. Aku berbalik, pergi ke luar toko dengan tembok putih itu lewat pintu belakang. Aku buka botol air mineral dan menuangkan isinya ke tangan kananku, bergantian ke tangan kiri. Aku sudah tau kalau Sir Joe adalah biadab, tapi tak kusangka sampai begitu. Pria tua bejad. Begitu aku kembali ke bagian kasir, Mella sudah ada di sana dengan gerak-gerik mencurigakan. Terlepas dari apa yang dia lakukan di toilet, dia tidak terlihat syok atau kesakitan. Aku sudah mengenalnya selama dua tahun. Dia bermuka dua, maka dari itu dia tidak akan jujur padaku. Aku meraih lengannya. “Sedang apa kau?” tanyaku. Dia sedang memegang kunci kasir. Suasana sepi, belum ada yang mengantri. Sebagian besar pegawai sedang makan siang. Waktu yang pas untuk mencuri, ‘kan? Setidaknya untuk dia. Dia menarik tangannya dariku. Bibir dengan lipstick pink mencolok itu berkedut, matanya menusukku. “Menjauh, culun!” “Kau hendak mencuri uang kasir, ya?” “Mana buktinya kalau aku mencuri?” Yah, aku belum ‘membaca’ dia, tapi dia sudah memberi kesan yang menjurus ke sana. Hah, sebaiknya aku pastikan jumlah uang di laci dan di komputer. Usai menghitungnya, untuk tidak ada selisih. “Kau harus meminta maaf,” ucapnya, ternyata dia masih berdiri menunggu. “Untuk apa?” “Kau sudah menuduhku mencuri.” Baiklah, dia memang benar. “Aku minta maaf,” kataku sambil mengunci laci. Mella bersedekap. “Katakan dengan jelas dan bersungguh-sungguh.” Orang ini benar-benar merepotkan. “Aku sangat menyesal, maafkan aku.” Dia menghentakkan kakinya dan pergi. Kekanakan sekali, yah, diumurnya yang masih belasan tahun memang masih masa labil. Jangan kira masalah itu sudah selesai. Karena di sore hari, ketika aku hendak bergantian shift, perhitungannya selisih cukup besar. Setengah dari gaji bulananku. Sir Joe mengomel, dia memakiku, menyebutkan semua sumpah serapah, menjabarkan semua kelalaian yang pernah kulakukan semasa training, lalu membanding-bandingkanku dengan Mella yang lebih cekatan sebagai pegawai baru. Saat itu, bukan berarti aku hanya diam. Aku menyentuh laci, mendengarkan ocehan kepala toko sambil menyelidiki siapa yang mengambil uang kasir. Ah, ketemu. Itu dia, Mella. Dia mengambilnya saat aku izin ke toilet sekitar jam setengah tiga. Mulutku tak bisa bilang. Pertama, Mella itu adik tiriku. Ayahku wafat sebulan saat aku berumur delapan belas. Berkat itu, aku tidak bisa melanjutkan kuliah dan pergi bekerja. Ibuku depresi berat setelah kepergian ayah. Dia bahkan tidak mau berbicara padaku. Di akhir musim dingin, Ibu memperkenalkan Tuan Abe. Mereka sudah dekat sejak awal musim gugur dan hendak menikah. Aku tak berkomentar karena Ibu sangat senang semenjak bersama Tuan Abe. Wajahnya kembali berseri. Awal musim semi, mereka menikah. Awalnya Tuan Abe menyambutku dengan hangat, tapi itu hanya topeng saat di depan ibu. Dibelakangnya, dia dan Mella berbicara dengan kata-kata pedas. Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, Mella dan ayahnya sama-sama bermuka dua. “Bagaimana kau mau menyelesaikan ini, Fania? Kau mau aku memotong gajimu bulan depan atau kau mau membayar sekarang?” serunya, memarahiku di depan loker pegawai, di belakang arena perbelanjaan. Tidak, aku tidak mau ganti rugi. Ibu dan Tuan Abe tidak memberikan uang sepeserpun. Aku mencari uang untuk hidupku sendiri. Persetan dengan adik tiri, persetan dengan mereka, aku sudah muak! “Itu perbuatan Mella, kenapa kau meminta ganti rugi padaku?” Sir Joe melipat tangannya. “Apa?” “Lihat saja di CCTV, jam setengah tiga. Aku izin ke kamar mandi, siapa yang menggantikanku di kasir? Mella. Kenapa kau tidak tanya dia?” “Jangan limpahkan kesalahanmu pada orang lain! Saat itu CCTV sedang gangguan, bahkan sampai sekarang kamera bodoh itu tidak menyala.” Aku melihat Mella mengintip dari ujung loker di belakang Sir Joe. Huh, kau senang melihat ini? Aku menatap sinis. “Aku tidak akan ganti rugi. Itu perbuatan Mella! Aku dengar kau dan dia b******a di kamar mandi, apa kau ingin aku laporkan itu pada atasanmu, Joe?” Wajahnya semakin memerah karena marah dan kaget. Aku ingin sekali tertawa kalau aku tidak di posisi sekarang ini. “Kau menuduhku melakukan hal kotor di tempat kerja?” “Suara desahan Mella terdengar sampai ke luar toilet, bagaimana aku tidak tau?” Aku membuka lokerku, membuka kemeja seragam toko, melemparnya ke dalam loker. Kemudian aku mengambil tasku dan segala perlengkapan—selain peralatan toko—yang masih tersisa di sana. “Aku keluar. Aku tidak akan mau ganti rugi.” Sir Joe membentak, tapi dia tidak mengejar. Aku berlari menuju rumah, jaraknya tidak sangat jauh, hanya lima belas menit. Begitu sampai di sana, Ibu membuka pintu langsung menamparku. Pipiku terasa nyeri dan panas seketika. Aku menyentuhnya sambil menatap wanita di depanku dengan nanar. “Kau mencuri uang toko? Kurang ajar sekali! Sekarang pergi kembali ke sana dan ganti rugi!” Air mata memburamkan pandanganku. “I-ibu ….” Mella, dia masih sempat-sempatnya menuang minyak dalam api. “Setega itu kau hingga menuduh Mella? Bosmu bilang itu murni kesalahanmu!” “Kau hanya percaya pada ucapan Mella! Kau tidak pernah melihatku sebagai anak semenjak bersama keluarga barumu! Kau bahkan berhenti mengurusiku!” “Kau sudah besar! Seharusnya kau mulai mandiri!” Ya, perkataannya memang benar. Aku sudah besar. Berkat sikap dinginnya aku menjadi mandiri. Namun, apakah karena aku sudah cukup dewasa berarti dia tidak menanyakan keadaanku? Di saat aku tersiksa, dia malah menambah luka. Aku mengusap air mata, merapatkan bibir. Nampaknya, Ibu sudah tidak ingin melihatku lagi di rumah keluarga barunya. Jadi, sebaiknya aku pergi dari sini. Aku akan pergi, entah kemana. Aku akan mengikuti arus angin.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

KISSES IN THE RAIN

read
58.1K
bc

Aira

read
93.1K
bc

Way Back Into Love || Indonesia

read
13.1K
bc

Istri Simpanan CEO

read
214.5K
bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
53.9K
bc

ISTRI SATU JUTA DOLAR

read
438.0K
bc

FINDING THE ONE

read
34.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook