bc

Fallen Athena

book_age18+
13
FOLLOW
1K
READ
arrogant
goodgirl
inspirational
CEO
drama
office/work place
enimies to lovers
colleagues to lovers
bodyguard
gorgeous
like
intro-logo
Blurb

(Belum mulai daily)

Cerita berwarning ?? pastikan anda cukup umur untuk membaca.

Athena adalah wanita tangguh dan jago bela diri, keadaan memaksa atlet itu untuk mencari pekerjaan lain karena ia sudah tidak bisa bertanding lagi setelah mengalami cedera serius di kepala.

Athena mendapatkan pekerjaan setelah menolong Aaron, putra konglomerat paling sukses di Jakarta.

Meski awalnya Athena membenci Aaron karena kesan arogan dan playboy pria itu, namun waktu membuat mereka menjadi sangat dekat hingga saling jatuh cinta padahal kenyataannya Aaron sudah memiliki tunangan dan hampir menikah.

Lalu bagaimanakah nasib kisah cinta bodyguard cantik ini?

Exclusive hanya di Innovel dan Dreame.

chap-preview
Free preview
Bab 1.
Sudah ku duga, inilah akhir dari hidupku. Terkapar di sebuah rumah sakit dalam keadaan koma, saat kepalaku mengalami cedera.   Ini terjadi karena aku seorang atlet miskin yang hanya mengandalkan prestasi dan keahlianku dalam ilmu bela diri. Sedangkan ada seseorang yang bisa dengan bebas melakukan pelanggaran karena ia memiliki banyak uang dan koneksi yang bisa membuatnya menghalalkan segala cara untuk mencapai  kemenangannya.   Hingga saat ia menendang kepala bagian belakangku, semua orang termasuk sang wasit seolah buta dan tuli, mereka hanya membawaku ke rumah sakit dan lawanku tetap menjadi juara dalam pertandingan itu.   Meski begitu, aku harus tetap bersyukur karena aku berhasil selamat dari kematian yang menyedihkan. Aku kembali tersadar setelah dua bulan terlelap seperti zombie, tidak hidup, tidak juga mati.   Aku sudah kembali ke panti asuhan, fisik ku sudah sembuh, tapi hatiku ku masih sangat rapuh. Aku melamun sambil terduduk di  tempat tidurku setelah membaca artikel tentang pertandingan Knight Fighter dua bulan lalu, disana tertulis aku di diskualifikasi karena cedera. Tidak ada yang bisa ku lakukan untuk melawan kekuatan uang, jadi  sejak hari ini aku yakin bahwa kehidupan dan impianku telah berakhir. Game Over.   Ku putuskan untuk bangkit, hidup dengan tujuan hanya untuk mencari uang, dengan sisa keahlian yang ku miliki. Aku keluar untuk melamar pekerjaan dan menemui beberapa temanku.   * * *   Aku sedang berjalan sendirian di pinggir sungai dan tiba-tiba banyak orang berteriak, dan saat aku melihat karena penasaran, ternyata ada seorang pria yang dipukuli oleh dua orang yang berbadan kekar.   Sepertinya aku cukup familiar pada pria yang dipukuli, aku merasa pernah melihatnya tapi aku lupa dimana, dan saat pria tadi kewalahan untuk melawan, aku refleks bergerak untuk menolongnya.   Tapi pria itu keburu dibawa pergi dengan mobil, jadi aku berlari dan meminjam sepeda motor pada seseorang yang ku kenal, "Pinjam sebentar." ucapku tanpa menunggu jawabannya. Temanku itu juga sedang berolah raga di sana.   Ku hadang mobil itu saat berbelok melaju cukup pelan setelah lampu merah. Dua pria itu keluar dari mobil dengan garang, lalu berkelahi denganku. Perkelahian cukup sengit, beberapa kali aku pun terkena pukulan mereka, tapi kemampuan mereka rupanya tak cukup tangguh untuk melawanku.   “Tidak tahu ya aku mantan atlet bela diri.” ucapku sombong saat kedua pria itu terkapar setelah melawanku.   Saat ku periksa, pria yang mereka incar itu sudah penuh lebam di wajahnya, kurasa ia cukup terluka hingga ia hanya bisa meringkuk di dalam mobil.   "Kau baik-baik saja?" tanyaku pada pria yang wajahnya memar, ujung bibirnya berdarah. Pria itu menatapku, tapi tatapannya tidak ramah.   Alih-alih berterimakasih, pria itu hanya mencoba  berdiri tanpa menyambut tanganku dan menyeka darah di sudut bibirnya.   "Maaf Tuan Aaron. Kami terlambat." ucap seseorang berjas hitam rapi. Dibelakangnya berlari tiga orang lagi, mereka keluar dari mobil hitam besar yang terparkir di belakang mobil para penjahat itu.   "Tidak berguna." Pria sombong itu bergumam dan pergi begitu saja. Aku mendengus. Tidak punya tata krama. Sombong. Aku mengutuknya dalam hati. Dan saat aku tersadar, rupanya aku cukup terluka atau mungkin shock karena telah lama aku tidak berkelahi. Aku merasa pandanganku berkabut dan semuanya nampak menyilaukan lalu berubah menjadi gelap gulita.   Dan saat aku membuka mata, aku melihat langit-langit berwarna putih, pemandangan yang begitu familiar, dari bau ruangan ini, aku tahu bahwa aku sedang berada di rumah sakit meski aku belum memperhatikan sekitarku.   Ada seseorang berjas hitam masuk ke ruangan ku bersama seorang dokter yang wajahnya juga sudah sangat familiar. Pria tinggi berjas dan bertubuh proporsional itu nampak berbeda dari pria-pria berjas hitam yang sebelumnya ku lihat di jalanan. Aku baru teringat tentang kejadian sebelum aku berada disini.   "Apa yang terjadi?" tanyaku pada dokter itu. "Kenapa aku berada disini?"   "Selamat datang kembali Athena." ucap dokter padaku. "Tubuhmu hanya mengalami shock setelah lama sekali terlelap dan tidak bertarung, itu hal yang wajar, dan kau sangat baik-baik saja."   "Oke, terima kasih dokter." ucapku. Lalu ku pikir siapa yang akan membayar biaya rumah sakit sedangkan aku sekarang berada di kamar VIP.   "Selamat sore Athena, kenalkan namaku Efran." Pria tampan itu mengulurkan tangan padaku, dan aku menyambutnya. "Terimakasih banyak karena telah menolong Aaron, kami akan memberikan sedikit ucapan terimakasih untukmu." katanya memberikan sebuah amplop putih tebal.   "Apa ini?" tanyaku basa basi.   "Hanya ucapan terimakasih dan sekedar kompensasi agar kau bisa berobat jika nantinya masih belum sehat." katanya masih dengan bahasa yang kaku.   "Aku tidak menolong untuk mendapatkan uang." Aku serius, meski aku juga memang menginginkan uang. "Maaf, boleh tanya orang yang ku tolong itu siapa? Bekerja dimana maksud ku, sepertinya dia orang penting."   "Aaron adalah anak dari pemilik Homeford Company." jawab Efran.   "H..Home..Ford?" Aku terbata-bata. "Perusahaan perumahan terbesar itu?"   "Salah satu asosiasi perumahan terbesar di Jakarta." Efran menjelaskan.   "Kalau begitu bisa tidak ucapan terimakasih nya ditukar saja." pintaku. "Dengan apa?" tanya Efran.   "Berikan aku pekerjaan." pintaku. "Please."   "Kau mau kerja apa?"   "Apa saja, menginap juga boleh, yang harus tinggal di asrama maksudku." Aku masih memaksa.   "Baiklah, akan ku usahakan, besok aku kabari." jawabnya memberiku sedikit harapan. “Da tetap ambil ini.”   "Terimakasih Pak Bos." jawabku memberi hormat padanya. Dan dengan tidak tahu malu mengambil amplop berisi uang itu.   *  *  *   Setelah hari itu, cukup lama aku menunggu kabar dari Efran untuk pekerjaanku, hingga setelah satu minggu kemudian, Efran datang ke panti.   "Athena." Panggil ibu Mala, ia ibuku, ibu panti maksudku, tapi sudah seperti ibuku sendiri. "Ada seseorang yang mencari mu."   "Siapa?" tanyaku, aku baru saja selesai mandi.   "Entahlah, aku tidak menanyakan namanya, tapi dia sangat tampan dan tinggi." kata Ibu Mala. Mendengar kata tampan dan tinggi, pikiran ku langsung tertuju pada Efran. Jadi aku langsung berlari menemuinya.   "Selamat pagi Pak Bos." salam ku pada Efran.   "Selamat Pagi." Efran bangkit dari duduknya.   "Apa kau ingin memberi kabar baik?" tanyaku langsung to the poin.   "Begitulah." ucapnya.   "Lalu apa kabar baik itu?"   "Aku sudah membicarakan posisi yang cocok untukmu di perusahaan, tapi Tuan Daniel ingin memberimu pekerjaan sebagai bodyguard nya Aaron." katanya memberitahu kabar baik itu.   "Bodyguard?" aku mengulangi.   "Benar." "Bodyguard pria sombong itu?" tanyaku lagi untuk memastikan.   "Benar. Pria sombong itu," Katanya.   "Tidak, aku tidak mau." Jawabku, bodyguard artinya aku harus mengikuti dan menjaganya selama dua puluh empat jam, itu juga artinya aku harus menahan diri untuk bersabar pada pria menyebalkan itu. Tidak, aku tidak mau.   "Sepuluh juga perbulan belum termasuk bonus." tambah Efran.   "Apa?"   "Sepuluh juga perbulan, dan jika kau melakukan pekerjaan dengan baik, atau kau diminta untuk bekerja di jam istirahat atau hari libur, maka kau akan mendapat bonus tiga puluh persen dari gaji pokok." katanya.   Aku ternganga, itu jumlah yang cukup besar bagiku, sangat besar.   "Oke deal." tanpa berpikir panjang aku menyetujui nya, karena kelangsungan hidup anak-anak panti dan tempat tinggal ini lebih penting dari egoku.   "Berkemas dan kita berangkat." Perintah Efran.   "Kemana?"   "Ya bekerja." Efran mengangkat alisnya.   "Hari ini juga?" tanyaku lagi.   "Iya, ini tanggal satu, jika kau masuk di tanggal lain maka perusahaan bisa rugi." katanya. Astaga perhitungan sekali. gerutuku. "Baik, tunggu sebentar ya Pak Bos, aku ganti baju dulu."   "Bawa barang-barang yang kau perlukan saja." katanya.   "Kenapa?"   "Kau akan tinggal di di rumah Aaron."   "Apa bersamanya?"   "Di rumah itu ada banyak kamar, dan ada rumah khusus untuk para pegawai, jadi kalian tidak hanya tinggal berdua." Efran menjelaskan lagi.   Aku terdiam sambil berpikir lagi, ini lebih berat, tapi baiklah, jalani saja dulu. "Oke aku berkemas." kataku lalu pergi ke kamar dan mengepak barang-barang ku.   Tidak butuh waktu lama untukku berkemas, hanya butuh sekita sepuluh menit karena tidak banyak barang yang kubawa, tidak banyak yang ku punya juga lebih tepatnya.   Dan kami langsung berangkat ke rumah pria sombong itu.   "Aaron," sapa Efran saat pria sombong itu sedang duduk di pinggir kolam renang, rambut dan tubuhnya nya basah, ku perhatikan  tubuhnya tidak sekekar Efran, pria sombong ini bertubuh sedikit lebih kecil dari Efran. "Ini Athena, wanita yang menolong mu waktu itu." katanya.   Kudengar ia bicara cukup santai pada Aaron.   Aaron hanya menatap lalu mengabaikan ku.   "Tuan Daniel ingin Athena menjadi bodyguard anda." sambung Efran.   "Apa?" Aaron sontak menoleh. "Wanita ini?"   "Benar." jawab Aaron.   Aku hanya diam sambil menguping, berdiri di belakang Efran.   "Siapa namamu?" tanya Aaron, sedikit menelengkan kepala untuk melihatku.   "Aku Athena." ucapku, "Selamat siang." Aku mencoba untuk bersikap sopan.   "Baiklah terserah." katanya setelah ia diam selama beberapa detik.   "Kau setuju?" tanya Efran.   "Kubilang terserah." jawab Aaron.   "Terimakasih." ucapku pada Aaron. "Aku akan mengerahkan jiwa dan ragaku untuk menjaga anda." kataku, aku merasa ini cukup berlebihan memang.   "Baiklah, kalau begitu  aku akan pergi ke kantor."kata Efran lalu ia menyapaku hanya dengan tersenyum.   "Kak, bagaimana dengan wanita ini?" tanya Aaron pada Efran.   Namaku Athena. Aku punya nama. Gerutu ku dalam hati.   "Ketua memerintahkan bahwa pengawal harus tinggal di paviliun." jawab Efran. "Aku akan meminta seseorang untuk menunjukan dimana kamarmu, semoga kau nyaman Athena." katanya padaku lalu pergi.   "Terimakasih sudah menerimaku." ucapku pada Aaron saat hanya tinggal kami  berdua. Begitu canggung karena sudah hampir satu menit kami hanya berdiam diri.   "Kau berbohong saat kau bilang akan mengerahkan jiwa dan ragamu kan?" tanya Aaron tanpa menoleh padaku. Ia hanya melihat kakinya yang memainkan air kolam.   "Aku tidak berbohong." kilah ku. "Aku kalau bekerja memang sangat fokus dan totalitas. Aku bersungguh-sungguh."   Aaron menoleh padaku. "Bohong lagi." katanya lalu mendengus.   "Tidak kok." ucapku kesal.   "Kapan kau mulai bekerja?" tanya Aaron lagi.   "Sekarang juga aku siap." jawabku.   "Sini ku tunjukkan dimana kamarmu." katanya. Lalu berdiri dan berjalan melewatiku.   "Bukankah Pak Bos bilang akan ada yang menunjukkan padaku?" aku berjalan di belakangnya. Dan saat itu juga kulihat ada seorang wanita paruh baya datang.   "Biar aku yang lakukan." katanya pada wanita itu. Wanita itu membungkuk dengan sopan.   "Sekalian aku ingin memberitahumu peraturan di rumah ini yang tidak boleh kau langgar." kata Aaron padaku.   Aku mencibir di belakangnya.   "Ini kamarmu." katanya menunjukkan kamar di lantai satu yang terletak tidak jauh dari tangga menuju ke lantai dua. "Jangan naik ke atas atau ke rumah utama, apalagi ke kamarku."   "Baik."  jawabku.   "Pergilah." katanya lalu naik ke lantai dua.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
98.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.9K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.4K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook