Bab 41. Keinginan Aruna

1308 Words

Matahari muncul ke permukaan dengan malu-malu. Suara kicauan burung menyambut pagi yang cukup cerah—orang-orang mulai bersiap memulai hari yang baru. Beberapa orang bangun dengan semangat, sedangkan beberapa lagi justru bangun dengan rasa malas yang begitu memuncak. Di dalam sebuah kamar yang cukup besar, cahaya matahari menyelusup masuk—hangatnya mampu membuat sang pemilik kamar melenguh pelan. Dia masih enggan membuka mata, dia justru menarik selimut sampai ke leher. Pintu kamar terbuka perlahan, suara decitan pintunya tak juga mampu membangunkan seorang wanita yang masih bergelut mesra dalam mimpi. Pria itu berdiri di ambang pintu, dia menatap ke arah ranjang dengan senyuman manis. Melangkah pelan, pria itu duduk di tepi ranjang—dia mengusap rambut wanita yang tengah tertidur dengan p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD