bc

Mr. Bara

book_age18+
6.5K
FOLLOW
57.2K
READ
drama
comedy
sweet
humorous
serious
like
intro-logo
Blurb

WARNING‼️ KHUSUS 21 KE ATAS ‼️

"Kedinginan, kesepian, diabaikan, sudah jadi teman hidupku, Lilla. Kalau mau jadi istriku, bersabarlah! Aku tidak akan bisa memberikan apa yang kau inginkan, tapi soal nafkah sehari-hari, jangan khawatir! Akan kupenuhi meski pekerjaanku hanyalah seorang kuli. Tapi nafkah batin! Maaf, kau tidak akan pernah mendapatkannya." ?BARA?

"Mungkin aku adalah gadis jelek, Mas Bara. Tidak cantik dan tidak menarik seperti mantan kekasihmu itu, jika kau tidak mau memuaskanku sebagai seorang istri, tidak masalah! Setidaknya ... Kita masih tinggal bersama, mau pergi juga kemana?! Aku tidak punya tempat tinggal apalagi keluarga. Aku sebatang kara." ? LILLA?

Lilla yang tinggal bersama Bara karna suatu masalah, harus menelan kenyataan pahit jika suaminya itu tidak mau memuaskannya di ranjang, bukan soal nafsu liar, tapi ... apakah salah jika seorang istri meminta hak-nya?! Kalau tidak cinta, kenapa seolah-olah tidak bisa hidup tanpa Lilla?! Meski pernikahan mereka demi bisa tinggal satu rumah, Lilla terlanjur jatuh cinta pada Bara, suaminya.

chap-preview
Free preview
#BAB 1
Dia sangat dingin, di balik sorot matanya yang tajam, Dia menyimpan banyak sekali kesedihan karna banyak di jauhi orang. Bahkan keluarganya pun mengusirnya. Para kerabat serta semua rekan kerjanya mengabaikannya. Dia mantan NAPI, Dia pernah di penjara atas tuduhan pemerkosaan terhadap seorang model cantik kelas atas yang dulu sempat menjadi rekan bisnisnya. Dia dulu sangat KAYA. Dia adalah anak tunggal dari keluarga WIJAYA dan juga calon pewaris tunggal dari perusahaan JAYA ABADI group. Sebuah perusahaan yang berada di bidang perhotelan mewah di beberapa negara dan juga beberapa Resort dan mall mall yang tersebar luas di berbagai negara. Tapi sekarang, Dia hanyalah seorang kuli bangunan, ya... meskipun dia adalah lulusan dari sebuah universitas terbaik di London. Dia suka menyendiri dan selalu menghindar dari pandangan orang orang yang selalu menghinanya. Bahkan kekasihnya pun meninggalkannya. Dan orang itu adalah BARA WIJAYA suamiku, orang yang telah menyelamatkan hidupku dari para preman, dan juga dari orang yang telah membuangku. Meski semua orang membencinya, aku tidak perduli, aku akan tetap menyayanginya, dan akan selalu menjadi penghiburnya. Contohnya seperti saat ini, aku sedang berjalan menuju ke tempat kerjanya buat mengantar makan siangnya. "Mas bara," panggilku sambil menatapnya penuh kasih sayang. Bara sedang mengangkati batu batu besar dan menaruhnya kedalam gerobak kemudian di turunkan lagi di tempat yang akan di bangun. Dia menoleh dan menatapku dengan tatapan datar. "Sudah kubilang Lilla! jangan lagi mengirim makanan buatku. Aku tidak lapar." ucapnya acuh tak acuh. Aku diam selama beberapa saat. Aku Memandanginya dengan seksama. Dia bekerja dengan penuh keseriusan. Kulitnya yang coklat dan tubuhnya yang tinggi besar itu tengah di penuhi oleh keringat. Dadanya yang bidang serta perutnya yang kotak kotak semakin menambah kegagahannya. Di sertai dengan sorot mata yang tajam, benar benar membuatnya semakin terlihat tampan dan seksi. Dia sangat kuat, dia bagaikan singa yang sedang terluka. "Ya sudah! aku taruh di sini tempat makannya. Kalau kau tidak mau makan! buang saja. Aku pulang sekarang. Maaf!! karna aku sudah mengganggu waktu kerjamu." jawabku kesal. Aku beranjak pergi dari tempat itu dan ingin meninggalkannya, aku benar benar merasa lelah dan jenuh dengan sikapnya. "Lilla," kudengar Bara memanggilku dengan suara baritonnya. Aku menghentikan langkahku dan berbalik menghadap ke arahnya. "Kenapa lagi?" jawabku cemberut. "Kemarilah, temani aku makan." ucapnya sambil berjalan ke arahku dan mengambil tempat makan yang tadi aku taruh di bangku tempat biasa para kuli bangunan beristirahat. "Bukankah tadi kau bilang tidak lapar Mas Bara?! Kalau kau tidak menyukai perhatianku. Maka lupakan saja!! Dan jangan berusaha menghiburku" ucapku kesal. "Maafkan aku lilla, Aku tidak bermaksud menyakitimu. Apa kau marah?" ucapnya sambil memelukku erat. "Tidak. Aku hanya merasa khawatir saja kepadamu, Kau akan sakit kalau tidak teratur makannya." ucapku sambil balas memeluknya. "Baiklah, Ayo kita makan." Ajaknya sambil melepaskan pelukannya. Aku hanya mengangguk dan mengelap keringatnya dengan lembut. Kami makan dalam diam. Ku lihat Bara sangat menyukai masakanku. Entahlah? Aku merasa, dia sangat menikmati makanannya. Setelah selesai makan, Aku memberinya minum air putih yang sudah aku taruh dalam botol. Aku mengelap bibirnya dengan punggung tanganku. "Aku sudah selesai makan. Kau pulanglah! Di sini sangat panas." ucapnya datar. "Tidak mau!!" sahutku cepat."aku masih ingin disini dan melihatmu bekerja." rengekku seperti anak kecil. "Sudah kubilang berkali kali Lilla!! aku tidak suka di lihat saat bekerja." jawabnya tajam. Bara hanya diam sambil menatap mataku tajam. Karna merasa gelisah, aku menghela nafas sambil memejamkan mataku. "Ayolah mas Bara, aku berjanji tidak akan mengganggumu." pintaku memaksa. "Tapi aku yang merasa terganggu." ucapnya singkat. "Hei, aku ini istrimu mas Bara, aku tahu kita menikah bukan karna cinta, tapi karna supaya bisa tinggal satu rumah denganmu. Tapi setidaknya, turuti keinginanku dan biarkan aku di sini. Aku kesepian dirumah." jelasku memprotes. Hatiku terasa sangat sakit jika menyadari kita menikah bukan karna cinta, melainkan agar di izinkan tinggal satu rumah dengannya. Tapi dengan tanggung jawabnya yang selalu melindungi serta menghidupiku, lama kelamaan membuatku menjadi semakin Jatuh cinta kepadanya. Ya... Meskipun dia tidak tahu tentang perasaanku. Tapi biarlah. Aku sudah cukup dengan ini. Karna hanya dialah yang kumiliki saat ini, aku tidak memiliki siapapun lagi. Terutama setelah kakekku meninggal dan tante mengusirku dari rumahnya karna dia bilang aku ini hanyalah cucu angkat almarhum kakek. "Terserah kau saja." ucapnya membuyarkan lamunanku. Dia meninggalkanku seorang diri dan melanjutkan pekerjaanya. Aku duduk di bawah pepohonan yang rindang sambil mengamatinya. Dia mulai mengangkati lagi batu batu besar tadi. Setelah beres, dia lanjutkan dengan mengangkat pasir ke dalam gerobak dan menariknya. Dia kelihatan sangat cepat dan ulet dalam bekerja, d**a bidangnya selalu basah oleh keringat. Dan pemandangan itu semakin menambah betapa besarnya rasa cintaku padanya. Karna takut dia kelelahan maka secara naluri aku bangkit untuk membantunya. Aku mengambil sekop dan mulai memasukkan pasir ke dalam gerobak dan setelah penuh aku berniat menariknya. Tapi bentakan seseorang. sontak mengagetkan diriku. "HENTIKAN LILLA!! APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN?! HAH?!" aku segera membalik badan, dan kulihat Bara sedang memandangku dengan tatapan seram. "Mem-membantumu Mas Bara." ucapku dengan bibir bergetar ketakutan. "Siapa yang suruh?!" tanyanya sambil berusaha memelankan suaranya. "Tidak ada." jawabku lirih."aku hanya merasa takut jika kau kelelahan dan sakit, makanya aku membantu." ucapku sambil menunduk dan meremas kesepuluh jariku dengan gugup. Bara mendekatiku, dia mengangkat daguku dengan lembut dan perlahan lahan mulai mencium bibirku dengan gemas. "Apa kau meragukan kekuatanku? hem?" bisiknya pelan. "Ah.. tidak mas Bara, tentu saja tidak." jawabku geli dengan ciumannya. "Pulanglah Lilla, aku mohon gadis manis, aku tidak mau kau sakit." perintahnya lembut."aku juga mengkhawatirkan dirimu istri kecil, tunggu aku di rumah, oke." perintah Bara pelan. "Baiklah." ucapku balas menciumnya singkat. Aku menjauh darinya dengan senyuman manis di bibirku. "Oh ya," ucapku sambil berhenti sejenak."belikan aku pembalut saat kau pulang nanti." perintahku sambil tersenyum geli. "Apa?! kenapa kau tidak membelinya sendiri?!" tanya Bara tidak suka. "Karna aku menginginkan kau yang membelinya tampan, kapan lagi seorang Bara yang dingin itu membeli sebuah pembalut buat wanita? Aku hanya ingin kau membuktikan kasih sayangmu padaku." jawabku sambil tertawa. "Kau ini istri yang...." ucapnya terhenti oleh ciumanku. Aku sengaja kembali mendekat padanya dan kembali mencium bibirnya agar dia berhenti mendebatku. "Aku pulang." ucapku sambil berlari dan meninggalkannya seorang diri. Aku benar benar merasa malu setelah menciumnya kilat sambil tertawa geli. *** JUDUL : MR. BARA PENULIS : Dilla 909 ***** Sorry banyak kesalahan, masih belajar. Jangan lupa tekan Love ya, follow juga. Makasih .... salam Dilla909 TBC.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.1K
bc

Tuan Bara (Hasrat Terpendam Sang Majikan)

read
111.0K
bc

Yes Daddy?

read
798.0K
bc

Papah Mertua

read
530.1K
bc

Suamiku Calon Mertuaku

read
1.4M
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

I LOVE YOU HOT DADDY

read
1.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook