BR#3 Masa Lalu

1024 Words
            Ruangan hitam, semua peralatan hanya bewarna gelap, cahaya matahari dari arah luar seolah enggan untuk memberikan sinarnya. Rose tersenyum sebelum memejamkan matanya di kursi yang ia tempati. Puluhan pertanyaan tentang serangan dadakan membuat semua pergerakan tidak bisa bebas seperti biasanya. Tok....tok... “Rose... kamu di dalam?” Rose langsung membuka matanya.. “Masuk Ana..” sahur Rose dari arah dalam.                 Ana, perempuan cantik dari pack succubus, masuk dengan membawa dua gelas coklat panas di nampan. Satu gelas ia letakan di meja dekat kursi Rose, sedangka Ana memilih duduk di kursi sebelah Rose. “Udah lama ya kita gak kayak gini Rose? Terakhir pas kita masih gabung sama golden guide.”                 Ana meniup s**u coklatnya sembari menatap tumpukan kertas di meja di hadapannya. Kertas yang berisi laporan dari setiap pack, masalah yang sama setiap tahunnya. “Ternyata gak segampang ya kita kira bukan Ana? Aku kira akan mudah mengalahkan kelompok menjijikan itu, tapi ternyata engga.” Desis Rose yang mengambil gelas coklatnya. “Jadi apa yang akan dilakukan oleh ketua golden guide? Aku yakin kamu sudah merencanakan sesuatu bukan? Tapi Rose.” Ana meletakan gelasnya, mengambil tumpukan kertas yang sedari tadi mencuri perhatiannya. Memberikan satu kertas usang ke arah Rose, kertas yang dulu sempat hilang dan kembali dengan sesuatu yang berbeda dari sembelumnya. “Kamu harus liat ini Rose, ada sesuatu yang janggal dari surat ini. Aku udah pernah baca surat ini sebelumnya, tapi ini beda Rose. Kalau menurut aku, ada sesuatu yang di sembunyiin sama kelompok kita.” Ana menghela nafasnya, “Sebelum surat itu hilang, aku membaca kalau keluarga kamu tersekap di sebuah penjara yang jauh dari semua pack yang ada. Tapi aku udah coba untuk nyari tau, tapi gak bisa, kayaknya tempat itu udah di sembunyiin baik-baik dari jangkauan orang-orang.”                 Rose mendesah, mengambil surat yang berada di tangan Ana. Membeca kertas itu dengan seksama, surat dari pack serigala utara, pack yang sama dengan asal Rose. Teruntuk ketua Golden Guide, Rose.       Rose, apa kabar kamu? Bagaimana golden guide? Tetua merindukan kamu yang selalu membuat ulah di pack. Mungkin pack utara akan saling bergabun untuk memudahkan p*********n dengan tim musuh, mungkin antara pack serigala, pack succubus dan pack vampire utara yang akan bergabung saat ini, entah dengan pack penyihir. Oh iya, pack kita sudah aman. Kamu tenang saja, fokuskan diri kamu dengan pack di bagian lain. Jangan lupa untuk menjaga kesehatanmu, ku dengar kalian semakin sibuk akhir-akhir ini hingga ada beberapa yang tumbang. Jangan lupa untuk sesekali bertemu dengan kami, tapi jangan terlalu memusangkannya.   Tetua Pack Serigala putih utara   Joana L.   “Apa yang aneh Ana? Ini seperti surat kabar biasa dari setiap pack.”                 Ana menghela nafas sebelum mengambil surat lain yang berada dalam tumpukan kertas-kertas tadi. Menyerahkan kertas yang tak kalah lusuh dengan kertas sebelumnya, memberikan perbedaan yang sangat jelas dengan kertas sebelumnya. “Kamu liat Rose, ini surat yang kita terima di waktu yang sama, tapi apa yang kamu baca ini berbeda dari sebelumnya. Dua hari setelah kita terima surat ini, kita dapat kabar kalau packku, pack succubus mengalami p*********n, sedangkan pack serigala putih utara sudah mengalami serbuan yang lebih parah,” ujar Ana dengan nada sebal, memberikan kertas yang sangat lusuh dari kertas yang lain. Ana menghela nafas panjang, “Mungkin itu manipulasi Rose. Kita harus semakin sigap. Banyak pack yang bergantung dengan kita. Terutama kamu sebagai ketua golden guide, jangan membuat semua kecewa dengan tindakan kamu yang gegabah.” “Sikap ceroboh ini yang selalu kamu lakukan, kamu harus faham, ada penyesup dalam golden guide!!” Jerit Ana dengan suara yang tertahan.                 Rose menganggukan kepalanya, sejujurnya ia sudah curiga ada mata-mata di kelompok ini, tapi bagaimana mungkin?  Setiap anggota golden guide adalah orang yang sudah di tunjuk dari moonlight, tetua dari semua pack, manusia suci yang memberikan mate, pasangan, untuk semuanya. Jadi, untuk apa ia meragukannya, tapi lagi-lagi ini sudah jelas menjadi bukti. “Apa jangan-jangan ada orang yang menukar jiwa?” lontar Rose dengan cepat. “Menukar jiwa? Bagaimana caranya? Itu hanya bisa dilakukan saat keturunan suci lahir, dan..” “Pasangan golden guide sudah di tentukan.” Lanjut Ana dengan suara yang nyaris tidak terdengar. “Keturunan suci itu bukannya anggota golden guide? Terutama saat kamu lahir?” Rose menyederkan tubuhnya di kursi, menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara pelan. Memilih bangkit dan mengambil buku usang bewarna hitam dengan sampul kulit hewan yang ia letakan di atas lemari di ruangan ini, dan melangkah kembali ke kursinya. Membuka setiap tulisan dari para tetua sebelum golden guide hadir. Ya, golden guide lahir karena ketidak sengajaan dan sikap pembangkang dari satu pack yang kini harus menerima pengasingan. “Pertukaran jiwa hanya bisa dilakukan oleh mereka yang sudah melakukan ritual suci selama masa yang ditentukan oleh setiap pack. Pertukaran jiwa hanya menukarkan jiwa tapi tidak dengan tugas yang sudah diberikan oleh moonlight.”                 Rose membaca dengan perlahan setiap kata dari buku usang itu, rasanya seperti tertampar, mengapa tidak dari dulu? Kenapa baru sekarang ia membaca buku yang selama ini membuat dirinya kesal karena tugas menjadi ketua golden guide. Dan lagi, ia harus berhadapan dengan kenyataan bahwa ada penyesup yang sudah membuat rencana yang jauh lebih matang dari golden guide sendiri. Pastinya setiap informasi dari golden guide akan tersebar luas ke pack pengkhianat! “Ana aku hanya bisa percaya dengan kamu saat ini!” jerit Rose dengan tertahan.                 Menutup buku usangnya dan berjalan membuka ruangan yang tidak pernah ada yang tau selain dirinya dan Lucy, dan entah sudah berapa lama ruangan itu tidak terjamah olehnya. “Ana ini adalah ruangan yang selama ini aku pakai untuk bisa berkomunikasi dengan moonlight. Dan di sini aku sudah menyimpan beberapa bukti yang menurutku janggal saat menemukan atau membacanya. Aku harus bisa menyelidiki lebih jauh lagi tentang penyelundupan itu. Siapa yang kau curigai Ana?”   Tepukan di pipi Rose membuat Rose tersadar dengan pening yang hebat di kepala, cahaya dari lampu ruangan membuat silau kedua kornea mata yang menatap langsung cahaya di ruangan. “Syukurlah nona sudah sada..” suara Joan terdengar menyapa indra pendengaran Rose.                 Rose menoloh dan menatap orang-orang yang berada di ruangan yang sama dengannya, perasaannya mengatakan mereka adalah orang-orang yang tidak asing lagi. Tapi siapa? ‘Lucy mereka siapa?’ tanya Lucy yang memulai percakapan batin dengan serigala putihnya. ‘Mereka itu orang yang bersama kamu dulu..’ Rose menoleh ke arah Joe yang membawa coklat hangat, minuman yang sama dengan yang dibawakan oleh Ana, sahabat kecilnya, orang yang ada dalam mimpinya tadi. “Dimana Ana?” 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD