Bintang sudah bersiap dengan mukena yang dirinya kenakan. Setelah menunggu beberapa lama, tidak ada satu pun lelaki dewasa yang datang. Satu-satunya laki-laki yang ada di sana, hanya ada anak kecil dengan usia sekitar 7 tahun. Tiba-tiba, Adryan datang dengan rambut yang masih basah terkena sapuan air wudhu. Masyaa Allah, nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan. Sungguh, maha karya Tuhan yang nyaris sempurna. Anak kecil itu mendekati Adryan. "Abang mau jadi imam salat? Dari tadi aku nunggu gak ada imamnya," pinta anak kecil yang entah siapa namanya. Adryan mengangguk seraya tersenyum. "Boleh. Adek bisa iqomah?" Anak kecil itu mengangguk antusias. "Bisa, Bang, bisa," ujarnya bersemangat. Adryan pun mempersiapkan diri untuk menjadi salat imam. Matanya tak sengaja menangkap sosok Bintang

