BAB 15

1201 Words
di sebuah mall besar sejakarta ada 4 sahabat yang lagi happy ketawa karena mereka berbelanja dengan puas yaitu silvi,indah, rara, dan Karin mereka saling lempar candaan namun tiba-tiba mereka ingat sahabat mereka yang beberapa hari ini ngejauh yaitu aulia “gue kangen kalau lagi belanja gini sama lia”ucap silvi “iya biasanya paling aktif milih-milih tu anak”sahut indah sambil memilih baju, ya mereka ada ditoko baju brendid “gue udah chat juga tapi gak dibales”ucap Karin “kemana ya dia coba nnt kita tanya ya di grub”sahut rara “sil apa perusahaannya bokapnya kolep lagi kayak waktu itu”ucap indah mengingat bahwa dulu lia kek gini waktu perusahaannya keluarga lia lagi diujung kebangkrutan lia bekerja supaya bisa membiayai sekolahnya namun berkat silvi menyutikkan dana ke perusahaan keluarga aulia tidak jadi bangkrut “ku rasa aman malah kemaren menang tender kata bokap gue”ucap silvi “gue jadi penasaran”ucap rara dengan diangguk’i semua sahabatnya “ya udah yuk bayar, nanti mau makan dimana”ucap indah “di café bias ague pengen karaokean”ucap Karin bersemangat, membuat rara memutar bola matanya dan juga membuat silvi dan indah geleng-geleng kepala silvi dan sahabatnya selesai membayar belanjanya sekarang mereka menuju ke kafe yang sudah direncanakan saat masuk dan duduk mereka melihat aulia dengan seorang laki-laki yang taka sing bagi mereka karena laki-laki itu memunggungi silvi dan sahabat-sahabatnya “sil itu kan lia kan”ucap Karin sambil menuding kearah lia “iya benar itu lia, tapi tunggu deh dia sama siapa”ucap indah “jangan bilang lia bermalam sama laki-laki itu”ucap rara yang sedikit emosi dengan tingkah lia yang selalu bar-bar “iya tapi tunggu deh kek kenal tu cowok”ucap silvi “apa perlu kita samperin”ucap indah dengan diangguk’i sama sahabatnya mereka pun langsung menghampiri meja makan aulia dengan cowoknya dan betapa terkejutnya lia melihat sahabatnya ada di lestoran ini apalagi masih jam sekolah kek gini. flesback off “saayang sebelum pulang kita mampir ke mall ya gara-gara kamu aku gak jadi ke mall”ucap lia yang manja dilengan rando “oke sayang apa sih buat kamu”sahut rando sambil mencubit manja dagu lia piker lia masih jam sekolah jadi lia mampir ke mall buat beli barang yang diincarnya, setelah belanja lia ngajak makan direstoran favorit sahabat-sahabatnya “kita makan restoran sana yuk sayang”ucap lia dengan diangguk’i oleh nando namun setelah memesan makanan gak di sangka malah mereka bertemu sahabat-sahabatnya ditambah silvi juga ikut pula. “flesback on “loe ngapain disini li”ucap rara curiga “oh i-ini gue ma-makan”ucap lia terbata, dengan tanpa di duga rara yang sudah mulai kesal melihat tanda merah di leher lia “oh makan doing”ucap rara yang orangnya ceplas ceplos “iya kalian ng-ngapain disini”ucap lia terbata karena jantungnya tak terkontrol lagi apalagi melihat silvi tanpa komentar jadi merasa takut “la kok malah balik tanya ya gue mau makan lah”ucap rara sinis “dan lo ran ngapain loe disini sama lia lagi”ucap rara lagi “gu-gue kebetulan lewat tadi”sahut rando “hay sayng kamu disini ju-juga”ucap rando pada silvi namun silvi tidak merespon sama sekali karena tanda leher merah dileher rando dan lia sudah menunjukkan mereka sudah tidak beres apalagi dengan nada bicaranya lia, silvi sudah mengenal sahabat-sahabatnya dari SMP jadi gimana tata bahasa, gerak tubuh, dan tatapan mata yang tidak bisa di bohongi silvi tau karena silvi sahabat yang keer dan perhatian “gue tunggu di ruangan VIP sekarang”ucap dingin tanpa ekspresi, silvi pun langsung menuju keruangan yang diomongkan oleh silvi, dan lia pun tau apa yang sahabtnya itu lakukan lia sampai susah menelan silvernya. disaat semuanya sudah berkumpul dan silvi masih diam dan pandangannya lurus kedepan jangan ditanya mukanya sudah tidak bersahabat lagi kayak senggol bacok namun tidak dengan silvi, jika orang tersebut belum mengakuinya silvi belum mau memutuskan apapun “sulit ni jika silvi sudah kek gini”batin indah yang tau betul sifat silvi karena mereka sudah sahabatan sejak SD “gue beri waktu 5 menit buat jelasin semuanya”ucap silvi dengan nada dingin sampai Karin nunduk tidak berani menatap silvi Karena Karin orangnya takutan dan cengeng sama hal dengan lia sudah bergetar sejak tadi, dan rando mempersiapkan kebohongan dan jika pun siap mengemis pada silvi “gue-“ucap lia ragu namun rara sudah geram “kalau ngomong yang bener”ucap rara sambil gerbrak meja membuat lia terlonjak kaget “gue sama rando pa-paca-ran”ucap lia dan membuat silvi menghembuskan nafas panjang dan jangan ditanya ke 3 sahabatnya yang lain pun terkejut luar biasa mendengar dari mulut sahabatnya bahwa lia pacaran sama kekasih sahabatnya sendiri “apa!!!!!!!”ucap serempak sahabatnya “gue gak salah denger”ucap indah namun dibantah oleh rando “sayang a-aku digoda sma dia”ucap rando dan membuat lia melotot apa yang dikata rando namun “gila ya loe do ngomong gitu apa yang kita lalui sudah satu tahun ini”ucap lia yang tidak terima apa yang dibilang rando dan membuat rando melotot karena lia keceplosan silvi yang mendengar pernyataan hanya memijat pelipis namun silvi hanya diam tanpa respon “gila ya loe li pacar sahabt sendiri loe embat”ucap rara sambil menjambak rambut lia “aw awww sakit maafin gue”ucap lia dengan berlinang air mata “ra lepasin”ucap silvi indah pun langsung menimpali omongannya rara “ku kira loe maen sama cowok hanya maen doang ternyata loe tidak lebih dengan jalang murahan”ucap indah dengan nada rendah lia hanya nunduk dan menangis karena rando hanya diam tidak membela sama sekali apalagi lia hanya diam, tidak apa yang difikirkan kini hati lia sakit dan menyesal karena sudah menghianati sahabatnya. kini rando memohon agar silvi memaafkannya “hany sayang ini tidak kamu bangankan, aku hanya cinta sama kamu”ucap rando sambil meraih tangan silvi namun di tepis oleh silvi “gue kira loe pacar yang setia, karena tak pernah sentuh gue diera jaman sekarang”ucap silvi sambil menghembuskan nafas kasar karena meredam emosinya “nyatanya loe b******k”ucap silvi sambil menyunggingkan senyumannya namun senyuman mengejek “sebenarnya gue udah tau loe pacaran sama gue hanya karena tender bokap gue”ucap silvi membuat mata rando melotot “awalnya gue gak percaya namun bukti-bukti yang ditunjukkan oleh anak buah gue ternyata benar”ucapnya lagi dengan nada yang sama nada dingin “sil maafin gue, gue cinta sama loe”ucap rando namun silvi sudah angkat tangan “mulai sekarang kita putus dan silahkan keluar dari ruangan ini”ucap silvi yang dingin membuat lia tambah menangis “tapi sil gue gak mau putus”ucap rando dengan muka memelas “terserah loe, mau pergi dari sini atau gue cabut saham yang ada di seluruh perusahaan loe" ucap silvi dengan dingin "Sa-sayang-" namun ucapan rando terputus karena tangan silvi sudah naik yang tandanya tidak mau mendengar apa-apa lagi. Rando dengan berat hati keluar dari ruangan VIP lestoran sekarang tinggal lia yang ada di dalam ruangan dan langsung di omeli sama rara dan indah
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD