bc

Sweet Stranger and Me (Perfect Stranger)

book_age18+
10.2K
FOLLOW
239.7K
READ
dark
love-triangle
possessive
sex
playboy
CEO
drama
tragedy
bxg
like
intro-logo
Blurb

BIJAKLAH DALAM MEMBACA! KONTEN BERUNSUR 21+

Untuk lebih memahami cerita ini, awali dengan My Boss and I.

Keras kepala dan berpegang teguh dengan apa yang dia percayai membuat Eka Calista Aditama meninggalkan kediaman besar keluarganya untuk mencari sang mama.

Namun ditengah pencarian, gadis itu mulai merasa terancam dan tak ada cara lain selain menerima tawaran Bumi Satria Nugraha.

Simbosis Mutualisme.

Bumi dengan segala kuasanya dan Eka dengan tubuh indahnya.

chap-preview
Free preview
Intro
Perfect Stranger Intro! “ Dimana mamaku?” mata itu menatap tajam wanita itu penuh benci. Wanita licik yang seharusnya telah bercampur dengan dinginnya tanah itu. “ Untuk apa kamu tanyakan wanita yang mungkin sudah berbaur dengan tanah itu, Aditama?” wanita itu menatap penuh benci gadis muda yang duduk didepannya. “ Dia mamaku? Itu adalah hakku untuk tahu!” Tangan itu mengepal, siap melayangkan siksaan keji pada wajah palsu wanita yang pernah dengan mudahnya menjadi temannya itu. “ Aku sudah bilang Maretha sudah mati, Aditama!” “ Kau pikir aku akan percaya dengan ucapan busukmu itu, p*****r?” “ Jaga ucapanmu!” wanita itu menggebrak meja pembatas keduanya. “ Kenapa, memang seperti itu bukan kenyataannya? Kamu p*****r Januar Keano Aditama, asal kamu lupa.” Seringai mengejek itu membangkitkan amarah wanita paruh baya itu.” Kenapa merasa sakit hati?” Ya wanita itu p*****r dari salah satu anak Wirasman Aditama, yang sayangnya adalah Ayah Eka sendiri. “ Kamu memang anak tidak tahu diri!” “ Siapa yang tidak tahu diri disini, kamu atau aku? Kamu hanya seorang pemulung yang dengan baik hatinya diangkat sebagai salah satu orang kepercayaan Aditama, kan? Tapi lihat apa yang kamu lakukan. Wanita tidak tahu diri!” “ Kubilang jaga ucapanmu, Aditama!” Mita Jayanti, wanita langsung bangkit, langsung menyerang Eka, membanting tubuh gadis itu ke lantai yang dingin nan keras. “ Malu, hah?!” teriak Eka keras, seringai kejinya mulai terpampang diwajahnya. “ Untuk apa malu mengakui kenyataan yang ada Mita Jayanti!” dalam sedetik gadis itu membalik keadaan, Tangannya dengan cepat meraih leher jenjang wanita yang pernah menjadi mama tirinya itu. Tapi ingat itu dulu sekali dan Eka tidak akan pernah sudi mengakuinya sekarang. “ Tidak masalah kamu tidak memberitahuku dimana mama. Cukup dengan membunuhmu saja sudah membuatku puas.” Ingat Eka itu masih muda dan tenaganya sangat besar, bahkan untuk melawan dua orang sekalipun. “ Mulai putus asa?” “ b******k!” Maki wanita itu sebelum nafasnya mulai terputus, berulang kali dia berusaha menyerang Eka dengan kekuatannya yang mulai melemah. Kakinya terus berusaha melawan tanpa arah, wajahnya yang munafik itu mulai putus asa. Dan Eka senang melihanya seperti itu. “ Lepas…” suara itu melemah, berteriak minta tolongpun rasanya percuma karena dia tahu penjaga diluarpun sudah dibayar oleh gadis mengerikan ini. “ Untuk apa aku membiarkan wanita sepertimu hidup? Bukankah mati akan terasa lebih indah? Kita akan sama- sama impas disini, Mama tiri.” mata itu seperti bukan mata Eka yang Mita kenal. Dia seperti orang lain yang menguasai kemarahan gadis itu. “ To..to..Long!” suara itu hampir habis, hanya pekikan lirih yang terdengar. “ Teriak saja!” Eka tertawa keras, menikmati detik- detik Mita meregang nyawa ditangannya. Rasanya sangat menyenangkan, membalaskan dendam mamanya. Wanita ini memang pantas mati! “ Teriak sebisamu, mungkin mereka akan menemukanmu setelah kamu mati ditanganku!” seringai itu puas melihat mangsa tak berdaya dibawahnya. Mati saja, Kamu Mita Jayanti, b*****t! “ Eka!” tubuh Eka langsung terpelanting, membentur tembok dengan keras. Pria itu membantu Mita Jayanti untuk bangun dan memeriksa keadaannya, Ada bekas cekikan yang mulai membiru dileher wanita itu. “ Kamu pikir apa yang sedang kamu lakukan?!” teriaknya marah pada gadis yang kini menatapnya penuh benci itu. “ Kamu mau jadi seperti dia, menjadi pembunuh dan membuat Tante Maretha kecewa padamu?” nada itu tajam setajam tatapan matanya pada sang sepupu. “ Mama tidak akan pernah kecewa padaku, Adam!” “ Tapi tidak dengan menjadi seorang pembunuh, Eka!” “ Setidaknya sakit ini sedikit berkurang, Adam!” air mata gadis itu mulai merebak dipelupuk mata. Menatap wanita itu penuh benci. “ Saya bilang hentikan apa yang kamu lakukan itu!” “ Aku hanya mau mamaku.” teriaknya marah menatap wanita yang berdiri dengan baju pesakitan itu. “Aku tahu dia masih hidup disuatu tempat!” Baiklah Adam tahu rasa sakit itu karena dia juga kehilangan orang tuanya akibat kecelakaan pesawat beberapa tahun yang lalu. Adam mengelus surai lembut gadis itu dan menatapnya dalam, “ Masih hidupkah atau tidaknya Tante Maretha, ingat sampai kapanpun dia akan selalu berada dalam hati serta pikiranmu. Jangan membuat beliau kecewa dengan membuatmu menjadi pendendam dan pembunuh, Eka. Sekarang kita harus pulang, kasihan Kalina terus mencarimu.” Adam langsung menggendong gadis itu karena Adam tahu dalam situasi seperti ini Eka tidaklah sanggup untuk menapakkan kakinya. Setelah keduanya pergi, Mita menatap keduanya dengan air mata yang mulai mengalir. Tidak pernah ada yang tahu kesakitan dalam yang wanita itu alami selama ini hingga menjadikannya monster seperti ini. Salahkan jika dia membalas apa yang dulu mereka lakukan padanya? * Mobil itu berhenti di carport, dengan cepat Adam kembali membawa Eka dalam gendongan dan membawanya masuk kedalam kamar gadis itu. “ Apa dia baik- baik saja?” Kalina, wanita yang kini tengah hamil muda itu menatap gadis yang kini tertidur lelap diatas ranjang besarnya itu. Wajahnya yang dulu segar dan cantik kini sedikit tirus, seakan menunjukkan banyak sekali tekanan yang gadis itu alami. “ Tidak. Tadi dia sempat mencekik Tante Mita.” “ Serius?!” wanita itu terpekik dan menatap Eka kasihan, mungkin Kalina akan melakukan hal yang sama jika dia dalam situasi seperti itu. “ Usahakan Oma jangan sampai tahu apa yang Eka lakukan hari ini, saya takut kondisinya kian memburuk.” “ Iya.” Kalina duduk disamping ranjang gadis itu, mengelus kepalanya dengan lembut. “ Kemarilah, biarkan Eka beristirahat sejenak.” Pria itu mengulurkan tangannya, meminta sang istri mengikutinya. Pintu itu tertutup meninggalkan Eka dan luka yang dia rasakan. Malam berganti dengan cepat, Kalina tidak bisa memejamkan matanya sedari tadi, perlahan wanita itu melepaskan belitan tangan Adam pada perutnya lalu menutup pintu kamar dengan perlahan. Seluruh lampu ruangan dimatikan membuat rumah besar itu terlihat sedikit seram, sedikit abai dia menuju arah dapur untuk mengambil air minum. Langkahnya mulai terhenti ketika sesuatu tergeletak diantara dapur dan ruang tengah, jantung wanita berdegup kencang, rasa takutnya mulai timbul berpikir kalau itu bisa saja rampok. Dengan cepat Kalina berlari mencari sapu dan menghidupkan saklar lampu. Pekikan lain kemudian keluar dari bibirnya saat melihat sosok yang dia kenal tergeletak disana. “ Eka!” Demam tinggi, itulah yang terjadi pada Eka kali ini. Setelah tadi diberikan obat penurun demam, gadis itu kembali memejamkan matanya. Dengan telaten Kalina mengganti kain kompres untuk diletakkan diatas kepala gadis itu. “ Mas kembali saja ke kamar. Eka biar aku yang urus, ingat besok mas ada penerbangan pagi.” Wanita itu meminta Adam meninggalkan mereka berdua. Dengan patuh pria itu pergi setelah meninggalkan satu kecupan manis di kening sang istri. “ MA?” Kalina yang sudah merebahkan diri disamping gadis itu terduduk. Memastikan apa yang dia dengar tadi benar suara gadis yang ada disampingnya.” Ma..” hanya suara pelan yang keluar. Eka, Gadis itu merancau dalam tidurnya. “ Eka.” Kalina berusaha menenangkan gadis yang merancau dalam tidurnya itu. Tidak berhasil, karena nyatanya gadis itu masih memejamkan matanya. “ Bawa Eka! Jangan tinggalkan Eka lagi!” air mata gadis itu luruh, isakan demi isakan terus keluar dari tidurnya. Dengan cepat Kalina menghapusnya dan menggenggam jemari itu lembut. “ Eka buka matamu!” Kalina takut Eka seperti ini. Eka yang dia kenal adalah gadis terkuat. Dia tidak akan lemah hanya karena gertakan wanita licik itu. “ Eka ikut mama..” “ Hai Eka, tenanglah!” bisik Kalina. “ Ma..” Air mata calon ibu itu mulai meluruh dan isakan kecil mulai keluar dari bibirnya. Kalina juga akan hancur jika dia berada di posisi gadis itu sekarang. “ Eka bangun!” Kalina terpaksa menampar gadis itu dengan keras. Kalina tidak mau Eka terus seperti itu, bahkan dalam mimpi buruknya sekalipun! “ Eka bangun!” Gadis itu langsung membuka matanya, mata kosong penuh air mata itu menatap Kalina. “ Mama..” “ Iya!” Kalina menangis dengan cepat dia meraih gadis itu dalam pelukannya, berbagi kehangatan dan rasa sakit bersama.” Jangan seperti ini, jangan membuat wanita itu menang dengan menjadikanmu seperti ini, Eka!” isakan Kalina membasahi tulang selangka Eka. “ Mama. Aku mau mamaku!” “ Percayalah, dimanapun Mamamu berada, kamu akan selalu berada dalam hatinya. Jangan siksa dirimu sendiri, mamamu tidak akan mau kamu seperti ini Eka.” Kalina menghapus air mata itu dengan jemarinya yang bergetar. “ Kamu tidak sendiri Eka. Kami disini semuanya menyayangimu.” “ Cepat atau lambat, mamamu akan ditemukan. Jadi tetaplah sehat agar mamamu tidak cemas memikirkanmu. Ingat seorang ibu punya ikatan bathin yang kuat dengan buah hati mereka. Dimanapun kalian berada, ikatan itu yang akan mempertemukan kalian nantinya.” “ Kapan mamaku kembali?” “ Suatu saat nanti. Pasti!” Gadis itu tersenyum tipis, senyum yang bahkan tidak sampai menyentuh matanya. “ Sekarang tidurlah!” Kalina membimbing Eka kembali. Memeluk gadis itu erat menyalurkan kehangatan yang mungkin membuat keduanya nyaman. Dengan cepat Kalina terlelap dalam tidurnya, tapi tidak dengan Eka. Gadis itu menatap nyalang jauh kedepan, berdoa dalam hati semoga sang mama cepat ditemukan.  

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Call Girl Contract

read
323.1K
bc

Living with sexy CEO

read
277.8K
bc

Rewind Our Time

read
161.5K
bc

My Husband My Step Brother

read
54.9K
bc

My Sexy Boss ⚠️

read
540.8K
bc

I Love You Dad

read
283.1K
bc

SEXY LITTLE SISTER (Bahasa Indonesia)

read
308.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook